Refleksi Hari Pajak, Boediono: Jangan Dininabobokan Keadaan

Reporter

Caesar Akbar

Editor

Rahma Tri

Senin, 15 Juli 2019 14:07 WIB

Mantan Wakil Presiden Boediono berjalan meninggalkan gedung KPK seusai diperiksa di Jakarta, Kamis, 16 Novembe 2018. Kasus ini sebelumnya telah menyeret mantan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Budi Mulya masuk bui. ANTARA/Hafidz Mubarak A

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Wakil Presiden, Boediono, mengatakan peringatan Hari Pajak adalah momentum refleksi untuk melihat ke belakang dan merencanakan masa depan. Salah satu pembelajaran yang bisa diambil, ujar dia, adalah agar pemerintah tidak terlena dengan keadaan dan terus memperbaiki sistem yang ada.

"Kalau good year jangan kita dininabobokan keadaan, kita harus lebih maju lagi. Jangan menunggu ada krisis baru sibuk mencari solusi," ujar Boediono di Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak, Jakarta, Senin, 15 Juli 2019.

Hikmah itu diambil Boediono tatkala melihat kembali sejarah reformasi pajak di Indonesia. Menurut dia, modernisasi sistem perpajakan Tanah Air sejak merdeka hingga awal tahun '80-an masih mengadopsi sistem era penjajahan Belanda. Adapun reformasi pajak kala itu dilakukan karena terpaksa, demi merespon keadaan saat itu.

Kala itu, tutur mantan Wakil Presiden era SBY ini, harga minyak dunia mendadak anjlok dari kisaran US$ 30-35 ke US$ 10 per barel. Indonesia yang sebelumnya masih mengandalkan minyak dan gas sebagai ladang pemasukan pun kaget. Akibatnya, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara pun terkena masalah.

"Kita dininabobokan uang yang masuk ke APBN tanpa mengeluarkan keringat," ujar Boediono. Setelah diterpa krisis tersebut, Indonesia pun melakukan reformasi perpajakan untuk menyerap pemasukan dari sektor non migas.

Krisis yang lebih hebat, kata Boediono, kembali menghampiri Tanah Air pada 1997-1998. Berbeda dengan kondisi tahun 1980, kali ini bukan hanya satu komoditas yang harganya anjlok. "Kerusakannya luar biasa," ujar dia.

Persoalan kala itu, kenang Boediono, bukan hanya di sektor ekonomi dan keuangan, tapi juga sosial dan politik. Produk Domestik Bruto Indonesia anjlok belasan persen, lapangan kerja hilang, harga pangan meroket sehingga harga mendekati hiper-inflasi. Dari kondisi itu, Boediono mengambil hikmah agar segala sesuatu masalah ditangani secepat mungkin.

"Kalau ada krisis tangani sebaik mungkin sedini mungkin, preventif action, ambil opsi yang risikonya minimal," kata Boediono lagi.

CAESAR AKBAR

Berita terkait

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara: Kita Harus Waspada, Pendapatan Negara Turun

7 jam lalu

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara: Kita Harus Waspada, Pendapatan Negara Turun

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan bahwa Indonesia harus waspada, karena pendapatan negara pada triwulan I 2024 turun.

Baca Selengkapnya

10 Negara Bebas Pajak Penghasilan Pribadi, Tertarik Pindah?

11 jam lalu

10 Negara Bebas Pajak Penghasilan Pribadi, Tertarik Pindah?

Berikut deretan negara yang tidak memungut pajak penghasilan (PPh) pribadi, didominasi oleh negara yang kaya cadangan migas.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Cek Syarat Pendaftaran CPNS Polsuspas, Harta Kekayaan Dirjen Bea Cukai Askolani

2 hari lalu

Terkini Bisnis: Cek Syarat Pendaftaran CPNS Polsuspas, Harta Kekayaan Dirjen Bea Cukai Askolani

Syarat pendaftaran CPNS Kepolisian Khusus Pemasyarakatan (Polsuspas) yang banyak diminati oleh para pelamar dari seluruh Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jadi Sorotan, Ternyata Segini Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

2 hari lalu

Jadi Sorotan, Ternyata Segini Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

Pegawai Direktorat Jenderal Bea Cukai disorot usai banyak kritikan terkait kinerjanya. Berapa gajinya?

Baca Selengkapnya

Zulhas Cerita Panjang Lebar soal Alasan Permendag Tak Lagi Batasi Barang Bawaan dari Luar Negeri

2 hari lalu

Zulhas Cerita Panjang Lebar soal Alasan Permendag Tak Lagi Batasi Barang Bawaan dari Luar Negeri

Mendag Zulhas bercerita panjang lebar soal alasan merevisi Permendag Nomor 36 Tahun 2024 soal pengaturan impor.

Baca Selengkapnya

Segini Harta Kekayaan Dirjen Bea Cukai Askolani yang Juga Menjabat Komisaris BNI

3 hari lalu

Segini Harta Kekayaan Dirjen Bea Cukai Askolani yang Juga Menjabat Komisaris BNI

Dirjen Bea dan Cukai Askolani menjadi sorotan karena memiliki harta Rp 51,8 miliar

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

3 hari lalu

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

Terpopuler bisnis: Pria menyobek tas Hermes di depan petugas Bea Cukai karena karena diminta bayar Rp 26 juta, BTN didemo nasabah.

Baca Selengkapnya

Viral Pria Robek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai Karena Tolak Bayar Pajak: Saya Gak Terima..

4 hari lalu

Viral Pria Robek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai Karena Tolak Bayar Pajak: Saya Gak Terima..

Viral seorang pria yang merobek tas Hermes mewah miliknya di depan petugas Bea Cukai. Bagaimana duduk persoalan sebenarnya?

Baca Selengkapnya

Akhir-akhir Ini Jadi Sorotan, Apa Tugas dan Fungsi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai?

5 hari lalu

Akhir-akhir Ini Jadi Sorotan, Apa Tugas dan Fungsi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai?

Banyak masyarakat yang mempertanyaan fungsi dan tugas Direktorat Jenderal Bea dan Cukai lantaran beberapa kasus belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Jenis-Jenis Sumber Penerimaan Negara Indonesia, Mana yang Terbesar?

7 hari lalu

Jenis-Jenis Sumber Penerimaan Negara Indonesia, Mana yang Terbesar?

Berikut ini rincian tiga jenis sumber penerimaan utama negara Indonesia beserta jumlah pendapatannya pada 2023.

Baca Selengkapnya