Petani membajak sawahnya yang mengalami kekeringan di Persawahan kawasan Citeureup, Bogor, Jawa Barat, Selasa, 2 Juli 2019. Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika atau (BMKG) memprakirakan Indonesia akan dilanda musim kemarau sampai Agustus 2019. ANTARA
TEMPO.CO, Jakarta - Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Karawang, Jawa Barat, membangun penampung air hujan di tiga titik untuk mengatasi persoalan kekeringan yang rutin terjadi setiap tahun di wilayah tersebut. "Ini penanganan bencana kekeringan jangka panjang," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan setempat Wawan Setiawan di Karawang, Sabtu, 13 Juli 2019.
Ia mengatakan tempat penampungan air tersebut nantinya dipergunakan untuk menampung air hujan dengan kapasitas masing-masing 500 liter. "Air hujan itu selanjutnya bisa diolah dengan standar layak pakai," katanya.
Saat ini penampungan air tersebut dibangun di tiga titik, yakni Desa Sukaluyu, Adiarsa Barat dan Bengle.
Sementara itu, Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana mengatakan pihaknya akan segera melakukan kajian wilayah terdampak kekeringan di musim kemarau 2019. Kajian dilakukan untuk menentukan langkah penanganan kekeringan.
Ia mengatakan beberapa cara penanganan kekeringan akan dikaji oleh pemerintah daerah, di antaranya pembuatan bendungan, sumur resapan, sumur bor hingga pembuatan embung tadah hujan.
"Tetapi semua itu perlu kita kaji. Misalnya pembuatan bendungan kan perlu kita perhatikan. Seperti bagaimana lahannya, lalu sumur juga perlu kita perhatikan bagaimana kondisi air tanahnya," katanya.
Baca berita tentang kekeringan lainnya di Tempo.co.