Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

5 Persen Lahan Sawah Jawa Barat Terkena Dampak Kekeringan

image-gnews
Sejumlah anak memanfaatkan areal persawahan yang terdampak kekeringan untuk bermain bola di Cibiru Hilir, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu, 3 Juli 2019.  Lahan kekeringan di Jawa Barat sudah mencapai 12.048 hektare sedangkan lahan terdampak puso mencapai 82 hektare dari jumlah lahan pertanian 573.842 hektare di seluruh Jawa Barat. ANTARA
Sejumlah anak memanfaatkan areal persawahan yang terdampak kekeringan untuk bermain bola di Cibiru Hilir, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu, 3 Juli 2019. Lahan kekeringan di Jawa Barat sudah mencapai 12.048 hektare sedangkan lahan terdampak puso mencapai 82 hektare dari jumlah lahan pertanian 573.842 hektare di seluruh Jawa Barat. ANTARA
Iklan

TEMPO.CO, Bandung - Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Jawa Barat Hendy Jatnika mengatakan, sudah 5 persen lahan sawah yang terkena dampak kekeringan di Jawa Barat.

Baca juga: 100 Kabupaten dan Kota Terdampak Kekeringan, Jawa Timur Terluas

“Totalnya yang terdampak kekeringan 29.913 hektare dari luas areal yang ada 596.867 hektare atau 5 persennya,” kata dia di Bandung, Senin, 9 Juli 2019.

Hendy merinci, per 7 Juli 2019 dari seluruh lahan sawah yang terkena dampak kekeringan itu di antaranya 4.214 hektare masuk kategori berat, dan yang masuk kategori puso atau gagal panen seluas 1.682 hektare. Sisanya 15.035 hektare terkena dampak ringan, dan 8.982 hektare masuk kategori sedang.

Hendy mengatakan, sebagian besar lahan yang terkena dampak kekeringan berada di lahan yang tidak terjangkau irigasi teknis. “Tapi ada juga yang berada di daerah irigasi yang terlalu banyak looses, misalnya seharusnya air bisa sampai tapi irigasi mungkin sudah retak, ditambah cuaca lebih terik sehingga penguapan lebih tinggi,” kata dia.

Seluruh sawah terkena dampak kekeringan tersebar di 22 kabupaten/kota di Jawa Barat. Indramayu tercatat merupakan daerah terluas yang terkena dampak kekeringan dengan luasan menembus 14.617 hektare, di antaranya 579 hektare masuk kategori berat dan 28 hektare sudah puso.

Indramayu tertinggi karena merupakan daerah dengan luas lahan sawah terbesar di Jawa Barat yakni menembus 87 ribu hektare. “Sebagian besar lahan sawah di Indramayu ini tadah hujan sehingga rawan terdampak kekeringan apabila tidak ada hujan,” kata Hendy.

Sementara hingga saat ini lahan sawah puso terluas terjadi di Kuningan yang mencatatkan 654 hektare lahan puso. Di Kuningan tercatat 2.041 hektare lahan terkena dampak kekeringan dengan kategori bervariasi dari ringan hingga sedang, dari luas lahan sawah seluruhnya 22.149 hektare.

Hendy mengatakan, BMKG memperkirakan kemarau masih panjang. “Periode kemarau menurut BMKG mulai dari awal April sampai Oktober baru ada hujan lagi,” kata dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kendati demikian, dia optimis lahan sawah terkena dampak kekeringan tidak akan meluas lagi. “Kelihatannya tidak meluas lagi. Yang terdampak itu kalau sudah berat mungkin akan berkembang menjadi puso, tapi kemudian tanaman yang eksisting bisa bertahan adalah tanaman yang masih bisa di airi. Mudah0-mudahan secara drastis tidak akan terlalu banyak lebih meluas lagi karena sudah dua bulan kemarau ini sudah pada titik tidak akan ada lagi petani yang menanam pada saat kemarau,” kata Hendy.

Hendy mengatakan, pemerintah mengupayakan agar lahan sawah terdampak kekeringan masih bisa dibantu dengan pompanisasi. “Kita upayakan kalau masih memungkinkan dengan bantuan pompanisasi irigasi,” kata dia.  

Kepala Badan Meteorologi Klimatologi Dan Geofisika (BMKG) Kelas 1 Bandung, Tony Agus Wijaya mengatakan, musim kemarau secara umum di Jawa Barat dimulai Mei dan diperkirakan berakhir pada Oktober nanti. “Kalau dalam kondisi normal sampai Oktober nanti,” kata dia di Bandung, Senin, 9 Juli 2019.

Tony mengatakan, puncak kemarau diperkirakan terjadi pada Agustus 2019. “Puncak kemarau dengan jumlah curah hujan paling sedikit di bulan Agustus. Setelah Agustus sedikit demi sedikit hujan meningkat dan berganti ke musim hujan di bulan Oktober,” kata dia.

Tony mengatakan, perkiraan musim kemarau tahun ini cenderung normal. “Tidak ada gangguan yang sifatnya jangka panjang seperti El Nino dan La Nina. El Nino membuat lebih kering, La Nina membuat lebih banyak hujan. Tahun ini gangguan tidak terlalu signifikan. Polanya normal,” kata dia.

Baca berita Kekeringan lainnya di Tempo.co

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Separuh Jawa Barat Kemarau Mulai Juni, Durasi Cuaca Kering di Indramayu Paling Panjang

16 jam lalu

Petani beraktivitas di sawah kawasan Majalengka, Jawa Barat, Senin, 20 November 2023. Kesulitan air di daerah tersebut mulai dirasakan sejak Juni 2023 hingga saat ini. Akibat musim kemarau, petani mengaliri sawah menggunakan pompa dari sumur yang airnya terbatas. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Separuh Jawa Barat Kemarau Mulai Juni, Durasi Cuaca Kering di Indramayu Paling Panjang

Sebagian besar Jawa Barat baru akan memasuki kemarau pada pertengahan 2024. Durasi di beberapa wilayah lebih panjang.


Ma'ruf Amin Sebut 315 Proyek Senilai Rp 17,8 Triliun Dibiayai Surat Berharga Syariah Negara

23 jam lalu

Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyampaikan sambutan dalam acara Indonesia Quran Hours 2024 di Masjid Istiqlal, Jakarta, Kamis 28 Maret 2024. Kegiatan membaca Al-Quran secara bersama-sama itu mengangkat tema Indonesia Bersatu Indonesia Bangkit. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Ma'ruf Amin Sebut 315 Proyek Senilai Rp 17,8 Triliun Dibiayai Surat Berharga Syariah Negara

Ma'ruf Amin meminta agar KDEKS Jawa Barat mengambil peran untuk memperluas inklusi keuangan syariah.


KPU Ungkap Alasan Launching Pendaftaran Badan Ad Hoc untuk Pilkada 2024 di Depok

1 hari lalu

Ketua KPU Hasyim Asyari (tengah) didampingi anggota KPU (kiri ke kanan) Mochammad Afifuddin, Parsadaan Harahap, Betty Epsilon Idroos dan August Mellaz memimpin rapat pleno rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara tingkat nasional Pemilu 2024 di Gedung KPU, Jakarta, Sabtu 16 Maret 2024. Pada hari ke-18 rapat pleno rekapitulasi tingkat nasional Pemilu 2024, KPU telah mengesahkan perolehan suara nasional pada 32 provinsi. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
KPU Ungkap Alasan Launching Pendaftaran Badan Ad Hoc untuk Pilkada 2024 di Depok

KPU menilai Depok memiliki banyak kampus besar sehingga diharapkan mereka terlibat sebagai penyelenggara dalam pelaksanaan Pilkada 2024.


Wacana Sawah Padi Cina 1 Juta Hektare di Kalimantan, Guru Besar IPB: Tidak Masuk Akal

1 hari lalu

Ilustrasi panen padi di sawah. TEMPO/Prima Mulia
Wacana Sawah Padi Cina 1 Juta Hektare di Kalimantan, Guru Besar IPB: Tidak Masuk Akal

Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) mengkritik wacana penggunaan lahan 1 juta hektare di Kalimantan untuk adaptasi sawah padi dari Cina.


Wisatawan Asal Ciamis Jadi Korban Terbawa Arus Ombak di Pangandaran

2 hari lalu

Sejumlah petugas mengevakuasi seorang wisatawan yang meninggal dunia setelah hilang tenggelam terbawa arus ombak di Pantai Pangandaran, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Senin (22/4/2024). (ANTARA/HO-Tagana Pangandaran)
Wisatawan Asal Ciamis Jadi Korban Terbawa Arus Ombak di Pangandaran

Baru ditemukan satu dari dua wisatawan asal Ciamis sejak dilaporkan terseret arus ombak saat berenang di Pantai Barat Pangandaran.


BMKG: Hujan Masih Berpotensi Mengguyur Seluruh Jawa Barat pada Dasarian Akhir April

3 hari lalu

Ilustrasi hujan disertai angin kencang. Shutterstock
BMKG: Hujan Masih Berpotensi Mengguyur Seluruh Jawa Barat pada Dasarian Akhir April

BMKG memprakirakan seluas 59 persen wilayah Jawa Barat masuk kriteria hujan menengah yang berkisar 50-150 milimeter per dasarian


Libur Lebaran 2024, Kunjungan Wisatawan di Jawa Barat Tembus 391 Ribu

9 hari lalu

Pengunjung memadati pesisir pantai barat di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Sabtu, 29 April 2023. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Pangandaran menyebutkan jumlah kunjungan wisatawan selama libur Lebaran yang masuk di lima objek wisata Pangandaran mencapai sekitar 50.000 pengunjung. ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
Libur Lebaran 2024, Kunjungan Wisatawan di Jawa Barat Tembus 391 Ribu

Destinasi yang menjadi favorit wisatawan saat libur lebaran antara lain Sariater Hotspring di Subang, Jawa Barat.


Prediksi Cuaca pada Jalur Lintas Arus Balik Lebaran dan Selama Sepekan di Jawa Barat

10 hari lalu

Ilustrasi hujan disertai angin kencang. Shutterstock
Prediksi Cuaca pada Jalur Lintas Arus Balik Lebaran dan Selama Sepekan di Jawa Barat

Cuaca di sejumlah daerah berpotensi hujan sedang hingga sangat lebat yang bisa disertai petir dan angin kencang pada skala lokal secara singkat.


Selain Jembatan Gantung Situ Gunung, Ini Rekomendasi Destinasi Wisata di Sukabumi

10 hari lalu

Curug Cikaso di Kabupaten Sukabumi. (Dok Humas Disparbud Jabar)
Selain Jembatan Gantung Situ Gunung, Ini Rekomendasi Destinasi Wisata di Sukabumi

Situ Gunung Sukabumi ramai di media sosial lantaran telah mencuri perhatian aktor Hollywood Will Smith. Berikut destinasi wisata lain di Sukabumi.


Ini Jalur Alternatif untuk Hadapi Arus Balik Lebaran 2024 di Jawa Barat

11 hari lalu

Antrean kendaraan saat macet panjang lalu lintas pemudik, wisatawan, dan pemudik lokal di turunan Cikaledong, Nagreg, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 13 April 2024. Arus balik pemudik dari arah Jawa Tengah melalui jalur selatan Ciamis,Tasikmalaya, dan Garut, mulai melintas di Nagreg pada H+2 Lebaran. Pemerintah memprediksi puncak arus balik Lebaran 2024 akan berlangsung tanggal Minggu-Senin, 15-16 April 2024. TEMPO/Prima Mulia
Ini Jalur Alternatif untuk Hadapi Arus Balik Lebaran 2024 di Jawa Barat

Pemudik diharapakan memperhatikan sejumlah hal sebelum memutuskan menggunakan jalur alternatif.