Pindahkan Ibu Kota, Indonesia Ingin Kurangi Ketimpangan Ekonomi

Reporter

Fajar Pebrianto

Editor

Rahma Tri

Rabu, 10 Juli 2019 14:32 WIB

Diskusi bertajuk "Pindah Ibu Kota Negara: Belajar dari Pengalaman Negara Sahabat" yang dihadiri Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro dan Duta Besar Brasil untuk Indonesia, Rubem Barbosa di Kantor Bappenas, Jakarta Pusat, Rabu, 10 Juli 2019. Tempo/Fajar Pebrianto

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro mengatakan pemindahan ibu kota dan pusat pemerintahan dari Jakarta ke Kalimantan memang ditujukan untuk mengurai ketimpangan ekonomi antar wilayah di Indonesia. Namun, kebijakan ini bukanlah satu-satunya upaya untuk mengatasi ketimpangan tersebut.

BACA: Pemindahan Ibu Kota, Bappenas: Sumbang Pertumbuhan 0,1 Persen

“Saya enggak bilang satu-satunya,” kata Bambang dalam diskusi di Kantor Bappenas, Jakarta Pusat, Rabu, 10 Juli 2019. Diskusi ini bertajuk “Pindah Ibu Kota Negara: Belajar dari Pengalaman Negara Sahabat” yang mengundang Duta Besar Brasil untuk Indonesia, Rubem Barbosa.

Bambang mengatakan, Indonesia tetap belajar dari pengalaman negara lain dalam mengatasi masalah ketimpangan. Tak hanya ibu kota, tapi ketimpangan juga terkait dengan pendapatan masyarakat. Untuk itu, kata dia, pemerintah terus menjaga inflasi bergerak cukup rendah dan menurunkan rasio ketimpangan atau indeks gini. “Artinya semua aspek diperhatikan secara makro,” kata dia.

Dalam proses pemindahan ibu kota ini, Indonesia memang melihat pengalaman dari negara lain. Di antaranya yaitu Malaysia, yang memindahkan pusat pemerintahan dari Kuala Lumpur ke Putra Jaya, Korea Selatan dari Seoul ke Sejong, Kazakhstan dari Almaty ke Astana, dan Brazil.

Advertising
Advertising

Dari semua negara ini, Brasil termasuk salah satu negara yang telah memindahkan ibu kota negara mereka dari Rio de Janeiro ke Brasilia paling awal, yaitu tahun 1960. Persoalannya, ketimpangan ekonomi di Brasil ternyata masih jauh lebih tinggi dari Indonesia. Dari data World Bank pada 2017, indeks gini atau indeks ketimpangan di negara ini mencapai 0,53, lebih tinggi dari Indonesia yang 0,38.

Tak hanya itu, inflasi di Brazil secara keseluruhan hingga akhir 2018 mencapai angka 3,8 persen, lebih tinggi dari Indonesia yang hanya 3,13 persen. Duta Besar Rubem Barbosa mengatakan tingkat inflasi di negaranya memang lebih tinggi dari Indonesia. Tapi, angkanya sudah berada di bawah level 4 persen. “Kami terus berupaya menurunkannya,” kata dia.

Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBPP) Indonesia untuk Brasil tahun 2010-2015, Sudaryomo Hartosudarmo mengatakan pemindahan ibu kota memang membuat Brasilia tumbuh menjadi kota yang nyaman dengan desain futuristik. Ia mengatakan, tata kota Brasilia layaknya pesawat terbang. Pusat perekonomian di bagian sayap dan pusat pemerintahan di badan pesawat. Selain itu, 20 kota satelit pun tumbuh di sekitar Brasilia.

Namun, Sudaryomo mengakui Brasilia menjadi kota orang-orang kaya dengan rumah-rumah yang besar. Kota ini juga dipenuhi oleh bangunan apartemen. Sementara, masyarakat kelas menengah tinggal di kota satelit yang jumlahnya mencapai 20 kota.

Bahkan pada 2010-2015, Sudaryomo menyebut mata uang real Brasil menguat hampir setara Perancis dan Inggris dan membuat para duta besar mengeluh. “Tapi untuk orang setempat, standar gaji mereka lebih tinggi dari kita (Indonesia), jadi meski mahal, masih terjangkau,” kata dia.

Baca berita lain tentang pemindahan ibu kota di Tempo.co

FAJAR PEBRIANTO

Berita terkait

AHY Gambarkan Nasib Jakarta setelah IKN Beroperasi

2 hari lalu

AHY Gambarkan Nasib Jakarta setelah IKN Beroperasi

Menteri Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyampaikan gambaran kondisi Jakarta setelah IKN beroperasi sebagai ibu kota negara.

Baca Selengkapnya

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

2 hari lalu

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fathan Subchi meminta pemerintah untuk mencari langkah antisipatif untuk menyelamatkan perekonomian Indonesia, salah satunya adalah dengan cara menyisir belanja tidak prioritas.

Baca Selengkapnya

Menhub Budi Karya Sebut Bandara Panua Pohuwato akan Tingkatkan Perekonomian Gorontalo

4 hari lalu

Menhub Budi Karya Sebut Bandara Panua Pohuwato akan Tingkatkan Perekonomian Gorontalo

Menteri Perhubungan atau Menhub Budi Karya Sumadi mengatakan Bandara Panua Pohuwato menjadi pintu gerbang untuk mengembangkan perekonomian di Kabupaten Pohuwato dan Provinsi Gorontalo.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

5 hari lalu

Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengenakan kain batik pada hari terakhirnya di Washington DC, Amerika Serikat, 21 April kemarin.

Baca Selengkapnya

Ibu Kota Haiti Diserang Geng Bersenjata Jelang Transisi Pemerintahan

5 hari lalu

Ibu Kota Haiti Diserang Geng Bersenjata Jelang Transisi Pemerintahan

Geng-geng bersenjata melancarkan serangan baru di beberapa bagian ibu kota Haiti, Port-au-Prince, menjelang pelantikan pemerintahan baru

Baca Selengkapnya

Apa Kata Pengamat Ekonomi jika Konflik Iran-Israel Berlanjut bagi Indonesia?

9 hari lalu

Apa Kata Pengamat Ekonomi jika Konflik Iran-Israel Berlanjut bagi Indonesia?

Konflik Iran-Israel menjadi sorotan sejumlah pengamat ekonomi di Tanah Air. Apa dampaknya bagi Indonesia menurut mereka?

Baca Selengkapnya

Imbas Serangan Iran ke Israel, Pemerintah akan Evaluasi Anggaran Subsidi BBM 2 Bulan ke Depan

11 hari lalu

Imbas Serangan Iran ke Israel, Pemerintah akan Evaluasi Anggaran Subsidi BBM 2 Bulan ke Depan

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto merespons soal imbas serangan Iran ke Israel terhadap harga minyak dunia. Ia mengatakan pemerintah akan memonitor kondisi selama dua bulan ke depan sebelum membuat keputusan ihwal anggaran subsidi bahan bakar minyak atau BBM.

Baca Selengkapnya

Airlangga Siapkan Antisipasi Imbas Tekanan Serangan Iran ke Israel Terhadap Perekonomian RI

11 hari lalu

Airlangga Siapkan Antisipasi Imbas Tekanan Serangan Iran ke Israel Terhadap Perekonomian RI

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menanggapi soal imbas serangan Iran ke Palestina terhadap perekonomian Indonesia.

Baca Selengkapnya

Menko Perekonomian Airlangga Sebut Bakal Lakukan Antisipasi Imbas Serangan Iran ke Israel

12 hari lalu

Menko Perekonomian Airlangga Sebut Bakal Lakukan Antisipasi Imbas Serangan Iran ke Israel

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut bakal melakukan antisipasi imbas serangan Iran ke Israel agar perekonomian tidak terdampak lebih jauh.

Baca Selengkapnya

ADB Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Asia Pasifik Mencapai 4,9 Persen Tahun Ini, Apa Saja Pemicunya?

16 hari lalu

ADB Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Asia Pasifik Mencapai 4,9 Persen Tahun Ini, Apa Saja Pemicunya?

ADB memperkirakan pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia dan Pasifik bakal mencapai angka rata-rata 4,9 persen pada tahun ini.

Baca Selengkapnya