BEI Temui Jababeka Siang Ini Bahas Potensi Gagal Bayar Utang

Selasa, 9 Juli 2019 13:07 WIB

Aktivitas di hari pertama perdagangan saham pasca-Lebaran di lantai Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin, 10 Juni 2019. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Bursa Efek Indonesia atau BEI menyatakan bakal menggelar pertemuan dengan manajemen PT Kawasan Industri Jababeka Tbk. atau KIJA siang ini, Selasa 9 Juli 2019. Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna mengatakan pertemuan ini digelar untuk membahas adanya potensi gagal bayar utang perusahaan.

Baca: BEI Harap Kebijakan Kabinet Baru Jokowi Dorong Stabilitas Ekonomi

"Kami panggil direksi perseroan siang ini, supaya bisa hearing untuk bisa menjelaskan apa yang sebetulnya terjadi. Tentunya ini sebagai tindakan lanjutan dari suspensi kemarin, kami minta klarifikasi," kata Nyoman kepada awak media di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta Selatan, Selasa 9 Juli 2019.

Nyoman tak menjawab lebih jauh ketika ditanya mengenai sampai kapan suspensi saham emiten KIJA akan dihentikan perdagangannya. Dia hanya mengatakan, pernyataan lebih detail masih harus menunggu selesainya bursa bertemu dengan direksi dan manajemen perusahaan.

BEI sebelumnya melakukan suspensi atau penghentian perdagangan saham sementara bagi emiten KIJA. Penghentian ini berkaitan dengan adanya potensi default atau gagal bayar utang perusahaan terhadap pemegang surat utang Jababeka International BV.

Advertising
Advertising

"Bursa memutuskan untuk melakukan penghentian sementara perdagangan efek KIJA di seluruh pasar sejak sesi 2 perdagangan hari Senin, 8 Juli 2019 hingga pengumuman lebih lanjut," seperti dikutip dalam surat pengumuman yang diunggah dalam laman resmi BEI, Senin 8 Juli 2019.

Adapun surat pengumuman bernomor Peng-SPT-00009/BEI.PP3/07-2019 itu, ditanda tangani oleh Pelaksana Harian Kepala Divisi Penilaian Perusahaan Teuku Fahmi Ariandar dan Pelaksana Harian Kepala Divisi Pengaturan dan Operasional Perdagangan Martin Satria D. Bako.

Dalam surat pengumumannya, otoritas bursa menyatakan sedang dalam proses penelahaan lebih lanjut kepada perseroan. Bursa juga mengimbau kepada para pemangku kepentingan untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan perusahaan.

Seperti dikutip dalam keterbukaan informasi BEI, KIJA menyampaikan adanya potensi default tersebut akibat perubahan komposisi pemegang saham dan manajemen baru. Yakni posisi anggota dewan komisaris dan direksi Jababeka yang diusulkan oleh PT Imakotama Investindo dan Islamic Development Bank selaku pemegang saham.

Baca: Ada Potensi Gagal Bayar Utang, Saham Jababeka Disuspensi

Dalam penjelasan yang diunggah perusahaan, dengan adanya perubahan itu dan sebagaimana dimaksud dalam kondisi syarat notes yang telah diterbitkan Jababeka Internasional BV, maka perusahaan berkewajiban untuk menawarkan pembelian kepada pemegang notes. Adapun harga pembelian yang ditawarkan senilai 101 persen dari nilai pokok notes atau US$ 300 juta.

Simak berita lainnya terkait BEI di Tempo.co.

Berita terkait

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Melemah ke Level 7.128,7, Berikut Saham yang Aktif Diperdagangkan

9 jam lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Melemah ke Level 7.128,7, Berikut Saham yang Aktif Diperdagangkan

IHSG ditutup di level 7.128,7 atau turun 0,09 persen dibanding kemarin.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Serap Rp 7,025 Triliun dari Lelang Surat Utang SBSN

17 jam lalu

Pemerintah Serap Rp 7,025 Triliun dari Lelang Surat Utang SBSN

Pemerintah menyerap dana sebesar Rp 7,025 triliun dari pelelangan tujuh seri surat utang yakni Surat Berharga Syariah Negara (SBSN).

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Berhasil Tembus ke Zona Hijau, Saham Lippo Karawaci Melejit

1 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Berhasil Tembus ke Zona Hijau, Saham Lippo Karawaci Melejit

IHSG menutup sesi pertama hari Ini di level 7,150,9 atau +0.22 persen.

Baca Selengkapnya

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Resmi Tutup, Apa Sebabnya?

2 hari lalu

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Resmi Tutup, Apa Sebabnya?

PT Sepatu Bata resmi menutup pabriknya di Purwakarta yang telah dibangun sejak 1994. Pabrik ditutup imbas kerugian dan tantangan industri.

Baca Selengkapnya

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

4 hari lalu

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

Saham Freeport akhirnya 61 persen dikuasai Indonesia, berikut kronologi dari jatuh ke Bakrie sampai skandal Papa Minta Saham Setya Novanto.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

5 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

8 hari lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

10 hari lalu

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

Isy Karim mengatakan Kemendag akan memperjuangkan utang selisih harga minyak goreng yang tersendat sejak awal 2022.

Baca Selengkapnya

Program Makan Siang Gratis Prabowo Masuk RAPBN 2025, Ekonom Ini Ingatkan Anggaran Bakal Sangat Tertekan

11 hari lalu

Program Makan Siang Gratis Prabowo Masuk RAPBN 2025, Ekonom Ini Ingatkan Anggaran Bakal Sangat Tertekan

Direktur Ideas menanggapi rencana Presiden Jokowi membahas program yang diusung Prabowo-Gibran dalam RAPBN 2025.

Baca Selengkapnya

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

12 hari lalu

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

Bank DBS Indonesia meraih peringkat AAA National Long-Term Rating dan National Short-Term Rating of F1+ dari Fitch Ratings Indonesia atas kinerja keuangan yang baik.

Baca Selengkapnya