Anak Usaha Sinar Mas Melantai di Bursa, Raup Dana Rp 4,7 Triliun

Selasa, 9 Juli 2019 12:17 WIB

Asuransi Sinarmas. TEMPO/Seto Wardhana

TEMPO.CO, Jakarta - PT Asuransi Jiwa Sinarmas MSIG Tbk. perusahaan yang bergerak di bidang asuransi jiwa, termasuk usaha dengan prinsip syariah serta bertindak sebagai pendiri dan pengelola dana pensiun, mengelar seremoni aksi korporasi penawaran perdana saham pada Selasa, 9 Juli 2019. Anak usaha PT Sinar Mas Multiartha Tbk. atau Sinarmas Group ini menjadi emiten ke-27 yang tercatat di bursa.

BACA: Permudah Penjualan, Wuling Motors Bikin Perusahaan Pembiayaan

Presiden Direktur Asuransi Jiwa Sinarmas MSIG Hamid Hamzah mengatakan kegiatan ini menandai babak baru bagi perseroan lewat adanya pelaksanaan penawaran perdana saham. Semua, kata dia, bisa terealisasi berkat kolaborasi yang baik, baik dari Otoritas Jasa Keuangan maupun Bursa Efek Indonesia.

"Ini juga kesempatan untuk jadi bagian dari sistem ekonomi di Indonesia melalui pasar modal, yang akan sama-sama bergerak maju menuju lebih baik," kata Hamid dalam pidatonya di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta Selatan, Selasa 9 Juli 2019.

BACA: Kerja Sama dengan Grab, Sinar Mas Hadirkan Skuter Listrik di BSD

Advertising
Advertising

Dalam penjelasan perusahaan, pelepasan saham tersebut dilakukan oleh, induk usaha yakni Sinar Mas Multiartha selaku pemegang saham perseroan melepas sebanyak 393,7 juta saham ke publik. Jumlah tersebut setara dengan 37,5 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan setelah IPO.

Sedangkan, harga saham Sinarmas MSIG saat ditawarkan sebesar Rp 12.100 per lembar saham. Dengan nilai per lembar itu, perusahaan bakal meraup dana publik sebesar Rp 4,76 triliun. Menurut catatan Bursa Efek Indonesia, penawaran dana emiten berkode LIFE ini menjadi yang paling besar sepanjang Januari hingga Juli 2019.

Dalam lPO tersebut, perusahaan juga menjelaskan tidak ada penambahan dana karena tidak adanya penerbitan saham baru, melainkan divestasi pemegang saham lama milik Sinar Mas Multiartha saat masa penawaran awal (bookbuilding) berlangsung pada 20-21 Juni 2019, sedangkan penawaran umum pada 1-3 Juli 2019.

Saat dibuka pada perdagangan sesi pertama, saham LIFE sempat melemah ke level 11.850 per lembar saham. Namun, tak berlangsung lama saham LIFE langsung kembali menguat le level 12.300 per lembar atau menguat 1,65 persen. Adapun hingga menjelang penutupan perdagangan sesi pertama saham, LIFE diperdagangkan pada level 12.175 per lembar atau menguat 0,62 persen.

Sementara itu, hari ini Bursa Efek Indonesia menyelenggarakan penawaran perdana saham untuk empat perusahaan berbeda sekaligus. Adapun empat perusahaan itu adalah PT Eastparc Hotel Tbk. (EAST), PT Fuji Finance Indonesia Tbk. (FUJI), PT Asuransi Jiwa Sinarmas MSIG Tbk. (LIFE) dan PT DMS Propertindo Tbk. (KOTA).

Direktur Penilaian Bursa Efek Indonesia I Gede Nyoman Yetna mengatakan terlaksananya IPO tersebut menjadi awal perusahaan untuk bisa terus tumbuh. Karena itu, penting bagi perusahaan untuk memberikan kepercayaan bagi pemegang saham dan meningkatkan performa.

"Ini patut disyukuri karena menjadi awal bagi keempat perusahaan menjadi perusahaan publik," kata Nyoman dalam acara yang sama, Selasa.

Baca berita tentang Sinar Mas lainnya di Tempo.co.

Berita terkait

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

11 jam lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

4 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

4 hari lalu

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

Presdir Unilever Indonesia, Benjie Yap mengatakan salah satu hal yang penting bagi investor adalah fundamental bisnis.

Baca Selengkapnya

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

4 hari lalu

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

PT Unilever Indonesia Tbk. meraup laba bersih Rp 1,4 triliun pada kuartal pertama tahun 2024 ini.

Baca Selengkapnya

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

5 hari lalu

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

7 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

11 hari lalu

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

SimInvest memprediksi dampak konflik timur Tengah tak begitu berpengaruh langsung terhadap bursa saham Indonesia.

Baca Selengkapnya

Seberapa Jauh Ekonomi Indonesia Terkena Imbas Efek Domino Serangan Iran ke Israel?

11 hari lalu

Seberapa Jauh Ekonomi Indonesia Terkena Imbas Efek Domino Serangan Iran ke Israel?

Pasca-serangan Iran ke Israel, perekonomian Asia ditengarai melemah diikuti dengan beragam fenomena yang terjadi. Bagaimana dampak bagi Indonesia?

Baca Selengkapnya

Timur Tengah Memanas, OJK Beberkan Dampaknya ke Sektor Jasa Keuangan RI

11 hari lalu

Timur Tengah Memanas, OJK Beberkan Dampaknya ke Sektor Jasa Keuangan RI

OJK membeberkan dampak memanasnya konflik di Timur Tengah kinerja intermediasi dan stabilitas sistem keuangan nasional.

Baca Selengkapnya

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

13 hari lalu

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

Ketegangan situasi geopolitik Timur Tengah dapat berdampak kepada Indonesia di berbagai indikator ekonomi.

Baca Selengkapnya