Investor Minati Minyak Kemenyan di Indonesia Innovation Day 2019

Minggu, 7 Juli 2019 13:03 WIB

Seorang pedagang kemenyan memegang segenggam getah kemenyan mentah di dekat Gudmo, Somaliland, 2 Agustus 2016. Wilayah yang memisahkan diri dari Somalia ini merupakan penghasil getah kemenyan terbaik. AP Photo/Jason Patinkin

TEMPO.CO, Jakarta - Minyak kemenyan produksi Balai Pengembangan Lingkungan Hidup dan Kehutanan Aek Nauli, Sumatera Utara, menarik perhatian investor yang hadir dalam ajang Indonesia Innovation Day (IID) 2019 di Universitas Saarlandes, Jerman, pada 26 Juni 2019 lalu.

Baca: Dengan Rp 5,8 Juta, Masyarakat Bisa Miliki Alfamart

Peneliti Balai Pengembangan Lingkungan Hidup dan Kehutanan Aek Nauli, Aswandi, mengatakan bahwa ada investor Jerman yang menyatakan ketertarikan untuk menanamkan modal dalam usaha pengolahan minyak kemenyan.

Aswandi menjelaskan, selama ini masyarakat umum lebih mengenal kemenyan sebagai alat pendukung ritual. Padahal, minyak kemenyan bisa mengikat parfum dan bisa digunakan sebagai pengganti alkohol dalam pembuatan minyak wangi.

Setiap tahun setidaknya ada 5.000 ton kemenyan mentah yang diekspor ke luar negeri dengan harga Rp 100.000 hingga Rp 150.000 per kilogram.

Advertising
Advertising

"Selama ini fungsi dari kemenyan ini ditutup-tutupi oleh pabrik parfum. Semua ini kami ketahui setelah kami menyelidiki kemana kemenyan dari Indonesia ini perginya dan ternyata ada rantai yang terputus. Itu disembunyikan selama ini," ujar Aswandi dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat, 5 Juli 2019.

Di hutan, pohon kemenyan dan getahnya tidak berbau. Bau baru akan muncul saat getah kemenyan dibakar. Sejak zaman dahulu kemenyan digunakan untuk pengawet dan penghilang bau badan.

Aswandi yang melakukan penelitian mengenai kemenyan sejak 2010 menyebutkan pengolahan kemenyan ini yang pertama kalinya di Indonesia. "Ternyata dari satu kilogram kemenyan yang dihargai Rp 100.000 bisa menghasilkan minyak kemenyan dengan harga Rp 7 juta dengan biaya pengolahan sebesar Rp 500.000," katanya.

Ke depan, kata Aswandi, Balai Pengembangan Lingkungan Hidup dan Kehutanan Aek Nauli akan menjalin kerja sama dengan pusat unggulan dan eksportir kemenyan dengan target bisa membangun industri pengolahan kemenyan hingga parfum kemenyan.

Direktur Lembaga Penelitian dan Pengembangan Direktorat Jenderal Kelembagaan Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Kemal Prihatman mengatakan IID 2019 merupakan kali ketiga Indonesia melakukan pameran inovasi di luar negeri. IID sebelumnya diselenggarakan di Belanda (2017) dan Jepang (2018).

Baca: Ingin Bidik Investor Migas, Pengamat: Pemerintah Harus Fleksibel

Pameran tahun ini tidak hanya melibatkan lembaga penelitian dan pengembangan di Pusat Unggulan Iptek saja, tetapi juga beberapa Science Techno Park (STP). "Tahun ini, target kita tercapai yakni sebanyak empat nota kesepahaman yang ditandatangani, dua perjanjian kerja sama, satu surat perjanjian, tujuh surat resmi bisnis atau letter of intent," kata Kemal.

BISNIS

Berita terkait

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

14 jam lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

6 Alasan Bayi Tidak Boleh Menggunakan Produk Mengandung Parfum

23 jam lalu

6 Alasan Bayi Tidak Boleh Menggunakan Produk Mengandung Parfum

Paparan parfum pada kulit bayi bisa menyebabkan iritasi bahkan infeksi pernapasan.

Baca Selengkapnya

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

1 hari lalu

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

PT Chandra Asri Pacific Tbk. (Chandra Asri Group) meraih pendapatan bersih US$ 472 juta per kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

2 hari lalu

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. telah menyalurkan kredit konsolidasi sebesar Rp 1.435 triliun pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Timothy Ronald, Pemegang Saham Termuda Holywings Group

2 hari lalu

Timothy Ronald, Pemegang Saham Termuda Holywings Group

Bisnis dari Holywings Group tidak hanya mencakup beach club terbesar di dunia (Atlas) dan di Asia (H Club), tapi juga klub dan bar

Baca Selengkapnya

5 Cara Menggunakan Parfum yang Benar

2 hari lalu

5 Cara Menggunakan Parfum yang Benar

Menggunakan parfum dengan benar dapat membuat aroma bertahan lebih lama dan lebih merata.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Gelar Olah TKP Industri Rumahan Narkoba di Sentul Hari Ini

2 hari lalu

Polda Metro Jaya Gelar Olah TKP Industri Rumahan Narkoba di Sentul Hari Ini

Rumah yang menjadi tempat industri narkoba ini terdiri atas dua lantai, dengan cat berwarna kuning keemasan.

Baca Selengkapnya

Uang Kementan untuk Keluarga Syahrul Yasin Limpo: dari Tagihan Parfum, Skincare, Kafe, hingga Sunatan

3 hari lalu

Uang Kementan untuk Keluarga Syahrul Yasin Limpo: dari Tagihan Parfum, Skincare, Kafe, hingga Sunatan

Dalam sidang terungkap bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo alias SYL acapkali menggunakan uang Kementan untuk keperluan pribadi.

Baca Selengkapnya

Bahlil Prioritaskan Investor Lokal untuk Investasi di IKN: Asing Masuk Klaster Dua

3 hari lalu

Bahlil Prioritaskan Investor Lokal untuk Investasi di IKN: Asing Masuk Klaster Dua

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan pemerintah memprioritaskan pengusaha dalam negeri untuk berinvestasi di Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya

Mengapa Menggunakan Parfum saat Berkeringat Tidak Disarankan?

3 hari lalu

Mengapa Menggunakan Parfum saat Berkeringat Tidak Disarankan?

Meskipun terlihat sepele, penggunaan parfum saat tubuh sedang berkeringat bisa menyebabkan aroma yang tak sedap.

Baca Selengkapnya