Beras Bulog untuk Bansos, Buwas: Jangan Main-main

Reporter

Antara

Kamis, 4 Juli 2019 15:40 WIB

Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso saat memberikan penjelasan kepada media dalam acara Halal Bi Halal di Gedung Bulog Corporate University, Jakarta Selatan, Selasa 2 Juni 2019. Tempo/Dias Prasongko

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso atau kerap disapa Buwas mengingatkan jajarannya agar jangan bermain-main dan melakukan penyimpangan pada bantuan sosial atau bansos pangan.

BACA: Kemensos Tunjuk Bulog jadi Manajer Suplai untuk BPNT

"Saya minta jajaran saya jangan main-main dengan itu, saya tidak ingin ada yang main-main dalam bentuk apapun. Karena kita selalu didengungkan kita bekerja untuk rakyat, buktikan jangan bertolak belakang saya tidak suka," kata Buwas pada Rapat Koordinasi Bantuan Sosial Pangan di Jakarta, Kamis.

Dalam rapat yang juga dihadiri Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita, Buwas menegaskan jajarannya agar tidak penyaluran beras dengan kualitas rendah untuk Bantuan Pangan Non Tunai atau BPNT bagi warga kurang mampu.

"Saya sudah pensiun di kepolisian, pengabdian saya sudah selesai dan saya tidak pernah ada penyimpanan apapun di BNN tidak pernah disuap. Saya ingin mengakhiri karir saya dengan baik," katanya.

BACA: Bulog Ingin Suplai Beras BPNT 100 Persen

Namun ia juga mengakui bahwa untuk pelaksanaan program BPNT tidak mudah terutama terkait kondisi lapangan khususnya di daerah terpencil. "Saya itu sebenarnya agak miris kalau saya melihat apa yang dilaporkan anggota saya di lapangan yang menyuplai beras ke daerah, naik gojek, kena lumpur berhari-hari. Tapi yang penting misi ini berhasil, saya berterima kasih kepada anggota saya yang sudah berjuang," tambah dia.

Untuk itu ia mengingatkan agar jajarannya bekerja semaksimal mungkin terutama dalam penyaluran bansos pangan.

Pemerintah memberikan bantuan pangan beras sejahtera atau rastra sebanyak 10 kilogram beras setiap bulan kepada 2,9 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dan BPNT dalam bentuk uang sebesar Rp110 ribu per bulan kepada sekitar 11 juta KPM.

Sebelumnya berbagai permasalahan ditemukan dalam penyaluran bantuan pangan seperti kualitas beras yang kurang baik, tidak tepat sasaran dan tidak tepat waktu. Maka sejak 2015 Pemerintah melalui Kementerian Sosial mulai mengubah bansos menjadi non tunai.

Baca berita tentang Bulog lainnya di Tempo.co.

Advertising
Advertising

Berita terkait

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

3 hari lalu

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

Partai politik pendukung Prabowo-Gibran dalam pemilihan presiden mendapat jatah menteri berbeda-beda di kabinet Prabowo mendatang.

Baca Selengkapnya

Harga Gabah Anjlok, Kemendag: Gara-gara Panen Raya

4 hari lalu

Harga Gabah Anjlok, Kemendag: Gara-gara Panen Raya

Harga gabah anjlok menjadi Rp 4.500 per kilogram. Kemendag sebut gara-gara panen raya.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

5 hari lalu

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

Berita terpopuler: Prabowo-Gibran diharap bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi usai dilantik, pendaftaran CPNS 2024 dibuka.

Baca Selengkapnya

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

5 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah, Jika Diminta

6 hari lalu

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah, Jika Diminta

Bulog mengaku siap jika diminta pemerintah menjadi off-taker gabah dari kerjasama pertanian Indonesia dan Cina

Baca Selengkapnya

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

6 hari lalu

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

Baca Selengkapnya

Luhut Gandeng Cina Kembangkan Teknologi Penanaman Padi di Kalteng: Tinggal Cari Partner Lokal

7 hari lalu

Luhut Gandeng Cina Kembangkan Teknologi Penanaman Padi di Kalteng: Tinggal Cari Partner Lokal

Luhut Pandjaitan menyatakan bahwa Cina bersedia turut memberikan teknologi padinya ke Indonesia

Baca Selengkapnya

Bulog Cirebon Mulai Serap Gabah Petani, Panen Raya sampai Mei

9 hari lalu

Bulog Cirebon Mulai Serap Gabah Petani, Panen Raya sampai Mei

Bulog cabang Cirebon mulai menyerap gabah hasil panenan petani. Panen diperkirakan semakin banyak pada akhir April hingga Mei.

Baca Selengkapnya

Ratusan Kilogram Beras dan Minyak Goreng Ditemukan di Jalur Tikus Indonesia-Malaysia

18 hari lalu

Ratusan Kilogram Beras dan Minyak Goreng Ditemukan di Jalur Tikus Indonesia-Malaysia

Badan Karantina di Pos Lintas Batas Negara Entikong menemukan ratusan kilogram beras dan minyak goreng di jalur tikus perbatasan RI-Malaysia.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

21 hari lalu

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

AP II mencatat jumlah penumpang pesawat angkutan Lebaran 2024 di 20 bandara yang dikelola perusahaan meningkat sekitar 15 persen.

Baca Selengkapnya