Calon Anggota BPK yang Punya Catatan Negatif Harus Dieliminasi

Kamis, 4 Juli 2019 11:18 WIB

Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Nasional Indonesia untuk Transparansi Anggaran atau Fitra, Gurnadi, meminta Dewan Perwakilan Rakyat mengeliminasi calon anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang memiliki catatan negatif. Sebab, calon auditor keuangan yang memiliki rekam jejak buruk akan mempengaruhi integritas badan.

Baca: Daftar Calon Anggota Bertabur Para Mantan, BPK Sulit Independen?

"Paling tidak dari sisi integritas, mereka harus tidak punya catatan buruk,” ujar Gurnadi dalam pesan pendek kepada Tempo, Rabu, 3 Juli 2019.
Berdasarkan Undang-undang Nomor 15 Tahun 2006, kewenangan penentuan anggota BPK berada di tangan DPR. Beleid ini mengamandemen peraturan sebelumnya yang menyerahkan hak pemilihan anggota auditor keuangan ke presiden, yakni Undang-undang Nomor 5 Tahun 1973.
Adapun catatan negatif yang digarisbawahi Gurnadi adalah kasus korupsi, kolusi, nepotisme; memiliki utang negara, dan terlibat dalam kasus-kasus politik seperti makar. Gurnadi mengatakan, dalam proses pemilihan anggota BPK, Dewan mesti menampung usulan dan masukan dari masyarakat terkait rekam jejak calon.
Gurnadi lantas mencontohkan taipan Rusdi Kirana, yang merupakan pendiri perusahaan maskapai PT Lion Mentari Airlines atau Lion Air. Saat ini, Rusdi Kirana masih memiliki utang terhadap korban-korban jatuhnya Lion Air JT 610 yang jasadnya belum ditemukan. Utang tersebut terhitung Rp 1,25 miliar per keluarga korban.
“Saya pikir harus dipertimbangkan kembali, kita memang tidak bisa membaca motif calon, tetapi rekam jejak beliau di sektor bisnis harus menjadi pertimbangan,” ucapnya.
Komisi XI DPR sebelumnya telah melakukan evaluasi administrasi kepada calon anggota BPK. Evaluasi administrasi diperlukan untuk menentukan sosok calon pengganti anggota BPK yang masa jabatannya berakhir pada Oktober 2019 mendatang. Komisi XI DPR telah menerima 64 pendaftar calon pimpinan di lembaga auditor tersebut.
Senada dengan Gurnadi, Direktur Advokasi Pusat Kajian Antikorupsi Universitas Gadjah Mada atau Pukat UGM Oce Madril mengatakan DPR mesti menimbang calon anggota BPK dari sisi integritas dan tidak memilih pihak yang punya catatan buruk. “Mereka harus punya track record yang jelas. Kalau punya catatan buruk, lebih baik di tidak dipilih,” ucapnya kala dihubungi Tempo.

Berita terkait

Anggota Dewan Minta Pemerintah Pertimbangkan Kenaikan Tarif KRL

5 jam lalu

Anggota Dewan Minta Pemerintah Pertimbangkan Kenaikan Tarif KRL

Anggota Komisi V DPR RI Suryadi Jaya Purnama mengatakan kenaikan tarif tidak boleh membebani mayoritas penumpang KRL

Baca Selengkapnya

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

2 hari lalu

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

Pemerintah akhirnya mengesahkan UU Desa terbaru yang telah diteken Jokowi dan diwacanakan perubahannya sejak Mei 2022. Apa saja aturan barunya?

Baca Selengkapnya

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

2 hari lalu

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

Permintaan para kepala desa agar masa jabatannya ditambah akhirnya dikabulkan pemerintah. Samakah hasilnya dengan UU Desa?

Baca Selengkapnya

DPR Agendakan Rapat Evaluasi Pemilu 2024 dengan KPU pada 15 Mei

2 hari lalu

DPR Agendakan Rapat Evaluasi Pemilu 2024 dengan KPU pada 15 Mei

KPU sebelumnya tidak menghadiri undangan rapat Komisi II DPR karena bertepatan dengan masa agenda sidang sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

2 hari lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

3 hari lalu

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.

Baca Selengkapnya

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

4 hari lalu

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyakini partainya masuk ke Senayan pada pemilu 2029 mendatang.

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

5 hari lalu

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

KPK melanjutkan penyelidikan kasus dugaan korupsi pengadaan sarana kelengkapan rumah jabatan anggota DPR RI tahun anggaran 2020

Baca Selengkapnya

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

5 hari lalu

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

DPR menyatakan kebijakan Arab Saudi bertolak belakang dengan Undang-Undang tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.

Baca Selengkapnya

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

6 hari lalu

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

Partai Gelora menyebut PKS selalu menyerang Prabowo-Gibran selama kampanye Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya