Konsep Toserba Perbatasan Bea Cukai, Dari Barang hingga Pembeli

Reporter

Caesar Akbar

Rabu, 3 Juli 2019 20:47 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Dirjen Bea dan Cukai Heru Pambudi, dalam konferensi pers satu tahun Pusat Logistik Berikat (PLB), di kantor pusat Ditjen Bea Cukai, Rawamangun, Jakarta, Rabu, 12 April 2017. Tempo/Ghoida Rahmah

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Bea Cukai Kementerian Keuangan Heru Pambudi menjelaskan konsep toko serba alias toserba lintas batas di wilayah perbatasan Indonesia dengan negara tetangga. Ia mengatakan toko ini akan berbentuk selayaknya toko modern yang biasa ada di kota.

Baca juga: Perbatasan Utara Rentan Penyelundupan Senjata, Terkait Terorisme?

"Seperti toko besar modern di perbatasan, Ini akan dipenuhi kebutuhan pokok seperti air mineral, kopi, gula, susu, dan telur, bukan alat canggih seperti mobil," ujar Heru di di Kantor Pusat Bea Cukai, Jakarta, Rabu, 3 Juli 2019. Nantinya, pemerintah juga akan membuat daftar barang-barang apa saja yang bisa diperdagangkan di toserba tersebut.

Adapun orang yang bisa berbelanja di sana akan dibatasi dengan daftar identitas dan sidik jari. Setiap transaksi di sana juga dilakukan menggunakan mata uang rupiah. Adapun besar nilai belanjaan yang bebas bea masuk adalah US$ 300 per orang per bulan untuk Papua Nugini, 600 ringgit Malaysia per orang per bulan untuk Malaysia, US$ 250 per orang per bulan untuk Filipina dan US$ 50 per orang per hari untuk Timor Leste.

"Jadi orang tidak perlu sudah payah beli gula harus nyeberang negara. Dengan adanya toko ini harapannya terbantu," kata Heru.

Nantinya, stok barang yang diperdagangkan di toko itu tidak melulu disuplai dari dalam negeri. Apabila produksi lokal belum mencukupi dan bila dipaksakan biayanya tidak efisien, maka barang bisa diimpor dari negara tetangga.

Mengenai pembangunannya, Bea Cukai berharap pemerintah daerah ikut serta. Itu sejalan dengan rencana pemerintah membangun pusat logistik berikat bahan pokok di perbatasan. "Kami bicara dengan rekan pemda, kami berharap BUMNDes (Badan Usaha Milik Desa) yang bisa memanfaatkan ini," ujar Heru.

Menurut Heru, Pemda di perbatasan seyogyanya bisa memanfaatkan dana desa yang dikucurkan pemerintah sebagai modal awal membuat toko serba di sana. Di samping, Heru juga membuka tangan kepada para pengusaha swasta yang mau berpartisipasi dalam pembangunan toserba perbatasan itu. Ia berjanji memfasilitasi dunia usaha untuk terwujudnya pusat perbelanjaan lintas batas.

"Apakah BUMNDes bisa kerja sama dengan pengusaha juga baik. Jadi pemerintah menyiapkan infrastruktur, pengusaha menyediakan barangnya. Pengusaha murni juga boleh selama syarat dipenuhi," kata Heru. Berdasarkan data Badan Nasional Pengelola Perbatasan mencatat ada 187 kecamatan di perbatasan Indonesia.

Penyediaan toserba perbatasan alias PLB Bahan Pokok diatur melalui Peraturan Menteri Keuangan nomor PMK 80/PMK.0412019. Berdasarkan aturan itu, pihak yang berhak membeli di toserba perbatasan itu adalah masyarakat setempat yang memegang Kartu Identitas Lintas Batas.

Berita terkait

Revisi Permendag Soal Impor Berlaku Hari Ini, Mendag Zulhas Klaim Tidak Ada Masalah Lagi

1 jam lalu

Revisi Permendag Soal Impor Berlaku Hari Ini, Mendag Zulhas Klaim Tidak Ada Masalah Lagi

Permendag 36/2023 tentang Pengaturan Izin Impor pernah mendapat protes dari berbagai kalangan.

Baca Selengkapnya

Cerita TikToker Awbimax Ditawari Jadi Buzzer Bea Cukai, Patok Harga Rp100 Juta

1 jam lalu

Cerita TikToker Awbimax Ditawari Jadi Buzzer Bea Cukai, Patok Harga Rp100 Juta

Tiktokers @awbimax atau Bima viral mengakui ditawari menjadi buzzer Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Viral TikTokers Bima Unggah Penawaran jadi Buzzer Bea Cukai, Begini Tanggapan Bea Cukai

8 jam lalu

Viral TikTokers Bima Unggah Penawaran jadi Buzzer Bea Cukai, Begini Tanggapan Bea Cukai

Bima tidak ingin menjadi pembohong karena harus berbicara testimoninya tentang Bea Cukai menggunakan skrip yang dibuat oleh agensi.

Baca Selengkapnya

Bea Cukai Usut Dugaan Penyelundupan Miras Melalui Pelabuhan Tanjung Emas Semarang

10 jam lalu

Bea Cukai Usut Dugaan Penyelundupan Miras Melalui Pelabuhan Tanjung Emas Semarang

Penyelundupan miras melalui Pelabuhan Tanjung Emas disamarkan sebagai pengiriman tekstil. Mendapat atensi dari Kantor Pusat Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Penjelasan Bulog atas Harga Beras Mahal, Viral Tas Hermes hingga Kekayaan Dirjen Bea Cukai

1 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Penjelasan Bulog atas Harga Beras Mahal, Viral Tas Hermes hingga Kekayaan Dirjen Bea Cukai

Penjelasan Bulog atas harga beras yang tetap mahal saat harga gabah terpuruk.

Baca Selengkapnya

Banjir Rendam Selatan Brasil, 39 Orang Tewas dan 68 Lainnya Hilang

2 hari lalu

Banjir Rendam Selatan Brasil, 39 Orang Tewas dan 68 Lainnya Hilang

Sebanyak 39 orang tewas dan 68 lainnya belum ditemukan akibat hujan lebat dan banjir yang melanda Rio Grande do Sul, Brasil.

Baca Selengkapnya

Jadi Sorotan, Ternyata Segini Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

2 hari lalu

Jadi Sorotan, Ternyata Segini Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

Pegawai Direktorat Jenderal Bea Cukai disorot usai banyak kritikan terkait kinerjanya. Berapa gajinya?

Baca Selengkapnya

Zulhas Cerita Panjang Lebar soal Alasan Permendag Tak Lagi Batasi Barang Bawaan dari Luar Negeri

2 hari lalu

Zulhas Cerita Panjang Lebar soal Alasan Permendag Tak Lagi Batasi Barang Bawaan dari Luar Negeri

Mendag Zulhas bercerita panjang lebar soal alasan merevisi Permendag Nomor 36 Tahun 2024 soal pengaturan impor.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Harta Kekayaan Dirjen Bea Cukai Askolani, Investigasi Tempo soal Produk Spyware Israel Dijual ke RI

2 hari lalu

Terpopuler: Harta Kekayaan Dirjen Bea Cukai Askolani, Investigasi Tempo soal Produk Spyware Israel Dijual ke RI

Berita terpopuler ekonomi dan bisnis pada Jumat, 3 Mei 2024, dimulai dari harta kekayaan Dirjen Bea Cukai Askolani yang belakangan jadi sorotan.

Baca Selengkapnya

Mengenali Asal-usul Tas Hermes, Jenama Asal Prancis

2 hari lalu

Mengenali Asal-usul Tas Hermes, Jenama Asal Prancis

Belakangan viral video seorang pria menyobek tas Hermes di depan petugas Bea Cukai

Baca Selengkapnya