Sebut Waktunya Tinggal 85 Hari, Menteri Susi: Makin Kenceng Saya

Rabu, 3 Juli 2019 13:21 WIB

Menteri Susi Pudjiastuti menggunakan teropong dalam operasi pengawasan illegal fishing di perairan perbatasan Laut Natuna Utara, Kepulauan Riau dengan menggunakan KRI Usman Harun, pada 14-15 April 2019. Menteri Susi langsung memantau keberadaan kapal-kapal perikanan asing yang kerap melakukan illegal fishing di perairan Laut Natuna Utara. KKP

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengatakan masih banyak pekerjaan rumah Indonesia dalam bidang kelautan dan perikanan. Menurut dia, KKP dan dirinya terpilih menjadi menteri dengan sebuah tujuan untuk bidang itu.

Baca: Susi Pertanyakan Pemilik Kapal Pencuri Ikan 1.200 GT yang Lolos

"Saya jadi menteri, ya for a purpose. Makanya saya bilang 5 tahun - 4,5 tahun, saya sekarang tinggal 85 hari kalau tidak ada reshuffle. Jadi apa saja bisa saya kerjakan to achieve the best I can, saya akan lakukan. Makin mepet, makin kenceng saya," kata Susi Pudjiastuti di kantornya, Jakarta, Rabu, 3 Juli 2019.

Susi pun menyebutkan bahwa dirinya akan total dalam bekerja hingga akhir jabatannya. "At the end of the day ya saya sudah berikan bahwa Indonesia dengan tiga pilar sovereignity (kedaulatan), sustainability (keberlanjutan), dan prosperity (kemakmuran)."

Menurut Susi, kemakmuran sebenarnya hasil dari dua itu, kalau dikerjakan dengan baik. Ia lalu menyayangkan mindset orang Indonesia banyak yang belum memikirkan laut. "Padahal laut yang menyatukan semua negara, laut ini pula yang menyatukan Indonesia. Laut yang akan menghidupi kita. tapi mindset kita belum ke sana, pendidikan, arahan."

Advertising
Advertising

Susi Pudiastuti menduga, ada kesengajaan yang ditanamkan di kepala masyarakat, supaya lupa pada laut. Oleh karena itu, KKP harus menjadi leading sektor yang mengarahkan dan meneriakkan pentingnya laut bagi Indonesia.

Dia mengatakan ikan merupakan sumber protein yang termurah, laut itu sumber kekayaan yang renewable, yang bisa terus menerus ada dan banyak, kalau terus dijaga. Konservasi atau menjaga laut Indonesia merupakan konservasi untuk memperkaya dan meningkatkan produktifitas.

"Industri kita kejar untuk lebih mengarah kepada refining bukan extracting. Kalau extracting diambil saja terus, sekarang ini masih menuju pula ke saja. Semua bikin kapal besar-besar, cold storage di tengah laut," kata Susi.

Sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) resmi menetapkan Joko Widodo atau Jokowi dan Ma'ruf Amin sebagai presiden dan wakil presiden terpilih periode 2019 - 2024. Pelantikan dan kabinet baru akan diumumkan pada Oktober 2019.

Jokowi telah memberi bocoran ihwal sosok calon menteri di kabinet barunya mendatang andai ditetapkan sebagai presiden terpilih dalam pemilihan presiden 2019. Ia memberi sinyal bahwa ke depan, dirinya akan memilih sosok pembantu yang bisa memimpin dengan karakter kuat dan memiliki keberanian dalam mengeksekusi setiap keputusan yang sulit.

Baca: Soal Impor Plastik, Susi Pudjiastuti Singgung Luhut Panjaitan

"Kedua, saya membutuhkan orang yang memiliki kemampuan manajerial yang kuat dan baik," ujar Jokowi dalam acara Halal Bihalal bersama aktivis '98 di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta pada Ahad, 16 Juni 2019.

Simak berita lainnya terkait Susi di Tempo.co.

Berita terkait

Marak Judi Online, Menteri Komunikasi: Susah, Seperti Menghadapi Hantu

10 jam lalu

Marak Judi Online, Menteri Komunikasi: Susah, Seperti Menghadapi Hantu

Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Budi Arie Setiadi mengatakan akan terus mempersempit ruang gerak bagi pelaku judi online.

Baca Selengkapnya

Belum Siapkan Nama Menteri, NasDem Fokus Dua Hal Ini

15 jam lalu

Belum Siapkan Nama Menteri, NasDem Fokus Dua Hal Ini

Prabowo belum menawarkan kursi menteri, Partai Nasdem fokus pada kepemimpinan ide dan rekonsiliasi.

Baca Selengkapnya

Akhir Politik Jokowi di PDIP

15 jam lalu

Akhir Politik Jokowi di PDIP

Kiprah politik Joko Widodo atau Jokowi di PDI Perjuangan sudah tamat. Mantan Wali Kota Solo itu butuh dukungan partai politik baru.

Baca Selengkapnya

Menteri AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis untuk Masyarakat Sulawesi Tenggara

20 jam lalu

Menteri AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis untuk Masyarakat Sulawesi Tenggara

Menteri ATR/Kepala BPN Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY menyerahkan 300 sertifikat tanah secara simbolis untuk masyarakat Sulawesi Tenggara.

Baca Selengkapnya

Kaesang Ungkap Pesan Jokowi untuk PSI Hadapi Pilkada 2024

22 jam lalu

Kaesang Ungkap Pesan Jokowi untuk PSI Hadapi Pilkada 2024

Kaesang mengingatkan kader PSi untuk ikut berpartisipasi dalam Pilkada 2024 pada wilayah dengan potensi jumlah kursi terbanyak.

Baca Selengkapnya

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

23 jam lalu

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

Jokowi sebelumnya kembali menyinggung banyaknya masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri dalam rapat kerja Kemenkes.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Daftar Anggotanya

1 hari lalu

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Daftar Anggotanya

Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional.

Baca Selengkapnya

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

1 hari lalu

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

Rencana pembukaan lahan 1 juta hektar untuk padi Cina di Kalimantan menuai pro dan kontra. Cara mendaftar menjadi penerima subsidi LPG 3 kilogram.

Baca Selengkapnya

Jokowi Minta Menlu Persiapkan Negosiasi Ketahanan Pangan dengan Vietnam

1 hari lalu

Jokowi Minta Menlu Persiapkan Negosiasi Ketahanan Pangan dengan Vietnam

Presiden Jokowi menerima laporan hasil lawatan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi ke Vietnam beberapa hari lalu.

Baca Selengkapnya

Usai Tak Lagi Dianggap Kader PDIP, Gibran Bilang Belum Bergabung Kemana-Mana

1 hari lalu

Usai Tak Lagi Dianggap Kader PDIP, Gibran Bilang Belum Bergabung Kemana-Mana

"Kami berteman dengan semua, semua partai kami anggap rumah ya," ujar Gibran.

Baca Selengkapnya