Bulog Tak Dilibatkan dalam BPNT, Buwas: Alhamdulillaah...

Reporter

Dias Prasongko

Editor

Rahma Tri

Selasa, 2 Juli 2019 13:47 WIB

Presiden Joko Widodo atau Jokowi (kedua kiri) bersama Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso (buwas) (kiri) dan Menteri Perdagangan Enggar Lukito meluncurkan operasi pasar untuk kegiatan ketersediaan pasokan dan menjaga stabilisasi harga beras di Gudang Perum Bulog divre DKI Jakarta-Banten, Kelapa Gading, Jakarta Utara, 10 Januari 2019. TEMPO/Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengurai banyak cerita mengenai minimnya keterlibatan perseoran dalam pelaksanaan program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT). Padahal, kata Buwas, sapaan akrabnya, program ini adalah milik pemerintah sehingga sebaiknya sebagian besar ditangani oleh lembaga negara.

Baca: Beras Bulog Menumpuk, Darmin: Bisa untuk Bantuan Pangan Non Tunai

"Jangan berpikir bisnis, kalau berpikir bisnis ya lain lagi. Makanya saya tadi bilang kalau saya enggak dilibatkan BNPT, ya saya malah alhamdulillah. Bener," kata Budi Waseso kepada media dalam acara Halal Bi Halal bersama media di Gedung Bulog Corporate University, Jakarta Selatan, Selasa 2 Juli 2019.

Perum Bulog sebelumnya mengeluhkan adanya skema penyaluran beras anyar pengganti beras sejahtera (rastra). Dengan sistem yang berlaku lewat BPNT, perseroan tidak lagi memperoleh kepastian untuk menyalurkan pasokan berasnya dari sisi hilir.

Padahal, di sisi lain, Bulog sebagai perusahaan pelat merah wajib menyerap beras hasil panen dari petani. Walhasil, saat ini beras-beras Bulog menumpuk di gudang yang kapasitasnya hampir penuh. Menurut Bulog, beras yang tersimpan di gudang saat ini mencapai 2,3 juta ton.

Buwas bercerita, penyaluran beras dalam BPNT ini akan berpotensi membuat beras Bulog membusuk. Sebab, beras yang ada di gudang Bulog menjadi tak bisa disalurkan. Kemudian, meski Bulog diberikan porsi, skema penyaluran dalam BPNT juga tak terlalu banyak.

Menurut Buwas, porsi penyaluran beras lewat BPNT sepenuhnya diberikan kepada Bulog. Adapun, sisanya bila Bulog tak mampu memenuhi jumlah yang diberikan adalah yang diberikan kepada swasta. "Kalau sekarang malah lebih banyak diserahkan ke pasar bebas, sisanya diberikan Bulog," kata Buwas.

BACA: Ombudsman Khawatir Bulog Bangkrut, Menteri Darmin: Jangan Pesimistis

Selain itu, Buwas melanjutkan, sisa daerah penyaluran yang diberikan kepada Bulog juga daerah yang sulit terjangkau dalam distribusi. Misalnya, seperti di Wamena dan Papua. "Jadi yang pakai motor atau ojek atau apa bahkan jalan kaki, itu yang mau dikasih sama Bulog," kata mantan Kepala Badan Narkotika Nasional ini.

DIAS PRASONGKO

Berita terkait

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

3 hari lalu

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

Partai politik pendukung Prabowo-Gibran dalam pemilihan presiden mendapat jatah menteri berbeda-beda di kabinet Prabowo mendatang.

Baca Selengkapnya

Harga Gabah Anjlok, Kemendag: Gara-gara Panen Raya

4 hari lalu

Harga Gabah Anjlok, Kemendag: Gara-gara Panen Raya

Harga gabah anjlok menjadi Rp 4.500 per kilogram. Kemendag sebut gara-gara panen raya.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

5 hari lalu

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

Berita terpopuler: Prabowo-Gibran diharap bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi usai dilantik, pendaftaran CPNS 2024 dibuka.

Baca Selengkapnya

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

5 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah, Jika Diminta

5 hari lalu

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah, Jika Diminta

Bulog mengaku siap jika diminta pemerintah menjadi off-taker gabah dari kerjasama pertanian Indonesia dan Cina

Baca Selengkapnya

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

6 hari lalu

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

Baca Selengkapnya

Luhut Gandeng Cina Kembangkan Teknologi Penanaman Padi di Kalteng: Tinggal Cari Partner Lokal

6 hari lalu

Luhut Gandeng Cina Kembangkan Teknologi Penanaman Padi di Kalteng: Tinggal Cari Partner Lokal

Luhut Pandjaitan menyatakan bahwa Cina bersedia turut memberikan teknologi padinya ke Indonesia

Baca Selengkapnya

Bulog Cirebon Mulai Serap Gabah Petani, Panen Raya sampai Mei

9 hari lalu

Bulog Cirebon Mulai Serap Gabah Petani, Panen Raya sampai Mei

Bulog cabang Cirebon mulai menyerap gabah hasil panenan petani. Panen diperkirakan semakin banyak pada akhir April hingga Mei.

Baca Selengkapnya

Ratusan Kilogram Beras dan Minyak Goreng Ditemukan di Jalur Tikus Indonesia-Malaysia

17 hari lalu

Ratusan Kilogram Beras dan Minyak Goreng Ditemukan di Jalur Tikus Indonesia-Malaysia

Badan Karantina di Pos Lintas Batas Negara Entikong menemukan ratusan kilogram beras dan minyak goreng di jalur tikus perbatasan RI-Malaysia.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

21 hari lalu

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

AP II mencatat jumlah penumpang pesawat angkutan Lebaran 2024 di 20 bandara yang dikelola perusahaan meningkat sekitar 15 persen.

Baca Selengkapnya