Rupiah Sedikit Tertekan, Analis: Didorong Faktor Eksternal
Reporter
Antara
Editor
Martha Warta Silaban
Selasa, 2 Juli 2019 11:47 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Nilai tukar atau kurs rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta diperkirakan sedikit tertekan seiring penguatan dolar AS, pada Selasa, 2 Juli 2019. Hingga pukul 11.00 WIB, rupiah melemah 33 poin atau 0,24 persen menjadi Rp 14.146 per dolar AS dibanding posisi sebelumnya Rp 14.113 per dolar AS.
BACA: IHSG dan Rupiah Sukses Menguat 3 Hari Beruntun
Analis Investa Saran Mandiri Hans Kwee mengatakan pertemuan Presiden AS Donald Trump dan Presiden Cina Xi Jinping di KTT G-20 Osaka membuat dolar AS menguat. "Pelemahan rupiah hari ini lebih didorong faktor eksternal yaitu kesepakatan awal perdagangan antara AS dan Cina di KTT G-20 lalu, yang berdampak pada menguatnya dolar. Hari ini rupiah diprediksi sedikit tertekan," ujar Hans.
Ketegangan perang dagang AS dan China sedikit mengendur setelah kedua pemimpin negara bertemu di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT G-20 di Osaka, Jepang. Kedua negara sepakat akan merundingkan kembali isu perang dagang yang telah membuat tatanan perekonomian global mengalami guncangan.
BACA: Menguat, Rupiah Diprediksi di Kisaran 14.050 per USD Pekan Ini
Seusai pertemuan tersebut Presiden AS Donald Trump dan Presiden Cina Xi Jinping menegaskan akan mengurangi ketegangan atas perang dagang dengan meningkatkan kerja sama lebih lanjut.
Sementara itu, analis Bank Mandiri Rully Arya Wisnubroto mengatakan pelemahan rupiah hari ini lebih karena faktor teknikal. "Rupiah melemah terbatas setelah menguat kemarin. Ada kemungkinan nanti siang atau sore menguat lagi," ujar Rully.
Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia atau BI pada Selasa ini menunjukkan, rupiah melemah menjadi Rp14.140 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp 14.117 per dolar AS.