Pembicara dalam acara Ngobrol Tempo tentang Pengaturan Taksi Online, dengan narasumber di antaranya Deputi KPPU Taufik Ahmad dan Direktur Jenderal Aplikasi Kementerian Komunikasi dan Informatika Samuel Abrijani, di Oria Hotel Jakarta, 12 April 2017. Tempo/Ghoida Rahmah
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kemenkominfo, Samuel Abrijani Pangerapan menilai, berbelanja secara online melalui marketplace lebih aman daripada melalui sosial media.
"Saya rasa sih marketplace. Karena dasarnya itu sosial media bukanlah untuk berdagang, namun kalau untuk promosi, iya," kata dia di SCBD, Jakarta Selatan, Senin, 1 Juli 2019.
Alasan lain yang dipaparkan Samuel adalah masalah keamanan pada saat transaksi. Menurutnya, bertransaksi di marketplace lebih aman karena uang dari pembeli ke penjual berjalan melalui perantara lain, yakni platform jual-beli tersebut.
"Karena saya kalau bertransaksi juga harus ada yang bisa menjamin. Jadi kalau ada kejadian, saya bisa lapor ke platform itu. Kalau di medsos, terjadi apa-apa, siapa yang bisa kita hubungi?" kata dia.
Kemajuan teknologi, lanjut Samuel, harus diimbangi dengan kesadaran masyarakat untuk memanfaatkan teknologi tersebut sesuai kegunaannya.
"Sosial media ya untuk membagi cerita kita kepada orang-orang di dunia kita. Kalau untuk belanja, ya marketplace tempat yang paling pas," kata dia.
Kehadiran "marketplace", selain dinilai mampu memperkecil hal-hal yang tidak diinginkan selama berbelanja daring, juga mampu membantu para penjual untuk meningkatkan kredibilitasnya dan platform "marketplace" yang ia gunakan.
"Dengan kredibilitas yang bagus, sudah pasti transaksi jual-beli online juga makin mudah dan aman," tutup Samuel.
Wamen Nezar Patria Ajak Permias Seattle Ambil Bagian Manfaatkan Ekonomi Digital Indonesia
3 hari lalu
Wamen Nezar Patria Ajak Permias Seattle Ambil Bagian Manfaatkan Ekonomi Digital Indonesia
Pemerintah berupaya mengoptimalkan potensi ekonomi digital Indonesia dengan mempercepat transformasi digital dan mengembangkan talenta digital nasional