Gaji Perawat di Jepang 20 Juta, Hanif Dhakiri: Melampaui Menteri

Selasa, 25 Juni 2019 20:25 WIB

(ki-ka) Menteri Tenaga Kerja, M Hanif Dhakiri dan Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Jepang untuk Indonesia, Mr. Masafumi Ishii. Seusai menandatangi kesepakatan Memorandum of Cooperation (MoC) kerja sama di bidang penempatan tenaga kerja berketerampilan spesifik atau Specified Skilled Worker (SSW) untuk bekerja di Jepang. TEMPO/Eko Wahyudi

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Tenaga Kerja M Hanif Dhakiri mengatakan gaji yang cukup besar untuk seorang perawat di Jepang menjadi salah satu daya tarik yang sangat kuat bagi para pencari kerja asal Indonesia. Dia menyebutkan gaji perawat di Jepang bisa menyentuh Rp 20 juta dalam satu bulan.

Baca: Eksklusif, William Tanuwijaya Bicara Gaji CEO Tokopedia

"Kalau kayak nurse ya lebih tinggi dari menteri, kisaran Rp 20 jutaan. Untuk skilled worker minimum Rp 20 jutaan," kata Hanif, di kantornya, Jakarta, 25 Juni 2019.

Kementerian Ketenagakerjaan baru saja sepakat menandatangani kerja sama dengan Pemerintah Jepang, kerja sama tersebut mengatur penempatan tenaga kerja Indonesia ke Jepang. Setidaknya ada ada 14 sektor tenaga kerja yang dibutuhkan Jepang.

Hanif mengatakan dalam waktu lima tahun ke depan Jepang membutuhkan 350 ribu pekerja dari 14 sektor. Hal ini disebabkan karena ada masalah populasi di Negeri Matahari Terbit dan kemudian membuka diri untuk penempatan tenaga kerja asing.

Penandatanganan kerja sama untuk penempatan tenaga kerja skill yang lima tahun mendatang jepang membutuhkan sekitar 350 ribuan tenaga kerja skill di 14 sektor. "Itu kita akan berpartisipasi melalui kerjasama ini agar dimanfaatkan warga kita, untuk bisa mendapatkan pengalaman kerja di Jepang," ucap Hanif.

Hanif berharap dalam lima tahun ke depan bisa mengambil 20 persen kebutuhan tenaga kerja Jepang. Terlebih negeri matahari terbit ini sedang mengalami masalah kependudukan, Jepang saat ini mengalami yang namanya aging population atau penuaan.

Sedangkan pada sisi lain yang lain Indonesia mengalami bonus demografi. "Jadi kita mengalami pemudaan," ujar Hanif.

Merujuk pada kesepakatan sebagaimana tertuang dalam perjanjian Indonesia-Jepang, untuk proses penempatan tenaga kerja skill khusus ini, para calon pekerja migran Indonesia akan didorong melalui skema penempatan mandiri (mereka mendaftar sendiri secara online). Oleh karenanya, lembaga penempatan swasta untuk sementara waktu belum dilibatkan.

Baca: Sri Mulyani: Pencairan Kenaikan Gaji PNS 2019 Hampir Rampung

Pemerintah akan memastikan terlebih dahulu pelaksanaan skema penempatan untuk tenaga kerja skill khusus ini telah berjalan baik (settled) dengan menyiapkan sistem aplikasi dan pendataan yang terintegrasi, sehingga perlindungan tenaga kerja kita lebih terjamin.

EKO WAHYUDI | RR ARIYANI

Berita terkait

Mayoritas Dosen Bergaji di Bawah Rp 3 Juta, Begini Respons Pemerintah

18 jam lalu

Mayoritas Dosen Bergaji di Bawah Rp 3 Juta, Begini Respons Pemerintah

Serikat Pekerja Kampus (SPK) menyebut mayoritas dosen bergaji di bawah Rp 3 juta.

Baca Selengkapnya

Jadi Sorotan, Ternyata Segini Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

1 hari lalu

Jadi Sorotan, Ternyata Segini Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

Pegawai Direktorat Jenderal Bea Cukai disorot usai banyak kritikan terkait kinerjanya. Berapa gajinya?

Baca Selengkapnya

Resmi Perpanjang Kontrak di Red Sparks, Berapa Gaji Megawati Hangestri?

3 hari lalu

Resmi Perpanjang Kontrak di Red Sparks, Berapa Gaji Megawati Hangestri?

Dalam kontrak barunya di Red Sparks, Megawati Hangestri bakal mendapat kenaikan gaji menjadi US$ 150 ribu per musim.

Baca Selengkapnya

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

4 hari lalu

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai sedang menjadi sorotan publik karena sejumlah kasus dan disebut tukang palak. Berapa pendapatan pegawai Bea Cukai?

Baca Selengkapnya

Survei Buktikan Jobseeker dengan Keterampilan AI Lebih Laku di Pasar Tenaga Kerja

4 hari lalu

Survei Buktikan Jobseeker dengan Keterampilan AI Lebih Laku di Pasar Tenaga Kerja

Keterampilan menguasai AI semakin dicari oleh perusahaan di skala global. Belum diimbangi skema pendidikan yang tepat.

Baca Selengkapnya

Gibran Wakil Presiden Terpilih, Berapa Gaji dan Tunjangannya?

9 hari lalu

Gibran Wakil Presiden Terpilih, Berapa Gaji dan Tunjangannya?

Komisi Pemilihan Umum (KPU) secara resmi mengumumkan Prabowo-Gibran sebagai presiden-wakil presiden terpilih. Berapa gaji dan tunjangan Gibran?

Baca Selengkapnya

KPU Launching Pendaftaran PPK, Ternyata Segini Gajinya dan Ada Santunan

11 hari lalu

KPU Launching Pendaftaran PPK, Ternyata Segini Gajinya dan Ada Santunan

Ketua KPU Depok, Wili Sumarlin mengatakan Depok memiliki 11 kecamatan, sehingga kebutuhan PPK 55 anggota. Tiap kecamatan 5 orang.

Baca Selengkapnya

Lowongan Kerja Tergerus AI, Pakar Unair: Pekerja Skill Rendah Semakin Tertekan

11 hari lalu

Lowongan Kerja Tergerus AI, Pakar Unair: Pekerja Skill Rendah Semakin Tertekan

Pakar Unair mewanti-wanti regulator soal bahaya AI terhadap dunia kerja. AI bisa menyulitkan angkatan kerja baru, terutama yang memiliki skill rendah.

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, Sosiolog Ungkap Masalah yang Masih Dialami Perempuan

14 hari lalu

Hari Kartini, Sosiolog Ungkap Masalah yang Masih Dialami Perempuan

Hari Kartini merupakan momentum refleksi masih banyak persoalan terkait perempuan dan anak. Ini harapan sosiolog.

Baca Selengkapnya

7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

21 hari lalu

7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

Kebiasaan makan yang buruk dapat berdampak negatif pada kesehatan anak. Simak 5 tips anak ajak pola makan sehat

Baca Selengkapnya