Undang Maskapai Asing, Pemerintah Diingatkan Kisah di Pelayaran

Reporter

Caesar Akbar

Editor

Rahma Tri

Minggu, 23 Juni 2019 13:20 WIB

Petugas melakukan pengisian bahan bakar avtur pada pesawat Garuda pengangkut jemaah haji di Bandara Udara Halim Perdana Kusuma, Jakarta, 25 Agustus 2015. Pertamina melayani suplay avtur kebutuhan pemberangkatan jemaah haji untuk maskapai Garuda Indonesia serta maskapai asing Saudi Arabia dengan kapasitas tangki sebesar 5.500 KL di Bandara Halim Perdanakusuma. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat penerbangan dari Masyarakat Transportasi Indonesia Suharto Abdul Majid mengatakan pemerintah sudah punya pengalaman soal mengundang perusahaan asing untuk mengisi rute transportasi domestik, sebelum rencana mengundang maskapai asing yang banyak diperbincangkan saat ini. Ia mengatakan langkah yang sama pernah dilakukan di industri pelayaran dan hasilnya, perusahaan asing menikmati lebih banyak kue pasar domestik ketimbang perusahaan nasional.

BACA: Maskapai LCC Diminta Turunkan Harga, INACA: Dulu Sudah Dilakukan

"Pengalaman pahit itu pernah dialami angkutan laut pelayaran, makanya di angkutan laut keluar Inpres nomor 5 tahun 2005 tentang pemberdayaan pelayaran nasional," ujar Suharto melalui sambungan telepon kepada Tempo, Ahad, 23 Juni 2019.

Sebelum beleid itu terbit, kata Suharto, 90 persen rute angkutan laut domestik diangkut oleh kapal asing. Sehingga, perusahaan pelayaran lokal hanya menguasai 10 persen saja di rute domestik. "Ini adalah permasalahan, jangan sampai di udara juga demikian."

Pernyataan Suharto itu menanggapi pro-kontra terhadap niat pemerintah melonggarkan peluang maskapai asing membangun badan usaha di Indonesia. Wacana itu mencuat setelah Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyampaikan kemungkinan maskapai luar negeri mengudara di pasar domestik Tanah Air, beberapa waktu lalu.

Jokowi kala itu menyampaikan bahwa upaya ini merupakan salah satu solusi untuk menurunkan harga tiket pesawat. Sebab, dengan diundangnya maskapai asing, ruang kompetisi semakin terbuka.

Menurut Suharto, terkait dengan asas cabotage, hampir di setiap negara, termasuk di Eropa dan Amerika Serikat, juga masih membatasi maskapai asing untuk terbang di

<!--more-->

rute domestik. Kebijakan itu untuk menjaga agar kue pasar domestik tetap dinikmati oleh perusahaan nasional."Makanya kita diproteksi dengan UU Nomor 1 Tahun 2009 tenang Penerbangan, ada pasal yang memproteksi itu," ujar Suharto.

Salah satu poin dalam UU itu, perusahaan yang asing yang masu masuk ke Indonesia harus mengikuti prosedur untuk mendirikan perusahaan di Indonesia berkerjasama dengan perusahaan lokal. Kepemilikan asing pun dijaga agar tidak dominan alias maksimal 49 persen.

Bila syarat itu dipenuhi, maka maskapai bisa terbang di rute domestik. Skema seperti itu sudah diterapkan untuk salah satu maskapai asing yang terbang di dalam negeri, yaitu AirAsia. Secara keseluruhan adanya kompetisi, menurut Suharto, sebenarnya bagus untuk industri. Sebab, persaingan bisa mendorong maskapai saling meningkatkan kualitas dan mengefisiensikan perusahaannya.

"Itu dapat menghasilkan bentuk yang lebih baik dan harga yang lebih baik, terjangkau. Karena secara mayoritas masyarakat ingin harga terjangkau," kata Suharto.

BACA: Promo AirAsia, Tiket Pesawat Dilego Mulai Rp 41.200

Sebelumnya, peneliti dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira mengatakan, masuknya maskapai asing dalam jangka panjang belum tentu menyelesaikan masalah harga tiket. Malahan, jika maskapai lokal kalah bersaing, pasar oligopoli akan didominasi maskapai asing.

Bila itu terjadi, Bhima melihat defisit neraca transaksi berjalan Indonesia juga bisa melebar. "Karena uang hasil pembayaran jasa tiket akan ditransfer ke negara asal maskapai asing itu, itu bisa memperburuk struktur ekonomi Indonesia."

CAESAR AKBAR

Berita terkait

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

31 menit lalu

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

Terkini: Presiden Jokowi dorong penghiliran industri jagung, Uni Eropa jajaki peluang investasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Beri Semangat Timnas Indonesia U-23 untuk Kejar Tiket Olimpiade Paris 2024 Usai Dikalahkan Irak

1 jam lalu

Presiden Jokowi Beri Semangat Timnas Indonesia U-23 untuk Kejar Tiket Olimpiade Paris 2024 Usai Dikalahkan Irak

Setelah kalah melawan Irak, timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff untuk mengejar tiket berlaga di Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi: Pencapaian Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U-23 2024 Layak Diapresiasi

1 jam lalu

Presiden Jokowi: Pencapaian Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U-23 2024 Layak Diapresiasi

Presiden Jokowi menilai pencapaian Timnas U-23 Indonesia yang mencapai semifinal di Piala Asia U-23 2024 layak diapresiasi.

Baca Selengkapnya

Bahlil Janji Percepat Investasi untuk Swasembada Gula dan Bioetanol

2 jam lalu

Bahlil Janji Percepat Investasi untuk Swasembada Gula dan Bioetanol

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan akan mempercepat investasi untuk percepatan swasembada gula dan bioetanol.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

5 jam lalu

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

Terpopuler bisnis: Pria menyobek tas Hermes di depan petugas Bea Cukai karena karena diminta bayar Rp 26 juta, BTN didemo nasabah.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Dorong Hilirisasi untuk Stabilkan Harga Jagung

7 jam lalu

Presiden Jokowi Dorong Hilirisasi untuk Stabilkan Harga Jagung

Harga Jagung di tingkat petani anjlok saat panen raya. Presiden Jokowi mendorong hilirisasi untuk menstabilkan harga.

Baca Selengkapnya

Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Kontrak Freeport di Indonesia

17 jam lalu

Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Kontrak Freeport di Indonesia

Pemerintah memperpanjang kontrak PT Freeport Indonesia hingga 2061 setelah kontrak mereka berakhir pada 2041 dengan kompensasi penambahan saham 61%

Baca Selengkapnya

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

17 jam lalu

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

Gibran mengaku telah memiliki roadmap untuk partai politik yang dipilihnya setelah tak bergabung lagi dengan PDIP.

Baca Selengkapnya

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

20 jam lalu

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

Ahli ini menyatakan tak anti investasi asing, termasuk yang dijanjikan datang dari Apple dan Microsoft.

Baca Selengkapnya

Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, Bahlil: Kita Kembalikan Milik Orang Indonesia

20 jam lalu

Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, Bahlil: Kita Kembalikan Milik Orang Indonesia

Pemerintah bakal memperpanjang kontrak PT Freeport hingga 2061. Menteri Bahlil Lahadalia klaim Freeport sudah jadi perusahaan milik Indonesia.

Baca Selengkapnya