Perdagangan RI - Italia Meningkat 12 Persen

Sabtu, 22 Juni 2019 15:32 WIB

Menteri Perindustrian sekaligus Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dalam Open House di rumah dinasnya di Jakarta, Rabu 5 Juni 2019. Tempo/Budiarti Utami Putri

TEMPO.CO, Jakarta - Tahun 2019 menjadi penanda berlangsungnya 70 tahun hubungan diplomatik antara Indonesia dan Italia sejak 1949, atau empat tahun setelah Indonesia merdeka. Sepanjang puluhan tahun hubungan tersebut, Kementerian Perindustrian menyebut hubungan dagang antara kedua negara terus meningkat.

Baca juga: Ekonomi, Fokus 70 Tahun Hubungan Diplomatik Indonesia - Italia

Dari data terakhir yang dihimpun kementerian pada 2016 hingga 2018, perdagangan antar kedua negara meningkat rata-rata sebesar 12 persen. “Kedua negara terus membangun kerja sama yang lebih kuat, bisa dilihat dari pertumbuhan positif di bidang perdagangan, pariwisata, dan investasi,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu, 22 Juni 2019.

Kendati demikian, Airlangga menilai masih banyak potensi perdagangan bilateral yang belum dikelola secara maksimal. Di antaranya yaitu produk besi dan baja, produk kimia, alas kaki, karet, rempah-rempah, kopi, dan teh.

“Besi dan baja misalnya, Italia telah menjadi pasar ekspor kedelapan terbesar bagi Indonesia tahun 2018,” kata Airlangga.

Di sisi lain, Italia menjadi basis manufaktur terbesar kedua di Uni Eropa yang memasok berbagai jenis produk industri ke Indonesia. Selama ini, kata dia, Italia memang dikenal luas sebagai negara terkemuka dalam ekspor mesin dan solusi mekanik, produk logam, otomotif, industri dan peralatan transportasi, hingga peralatan listrik dan elektronik.

Untuk itu, kata Airlangga, Indonesia bisa menjadi mitra yang tepat bagi Italia dalam pengembangan industri. “Kami menawarkan banyak kualitas, dari tenaga kerja berkualitas tinggi dan kapasitas produksi, hingga pasar domestik yang berkembang,” ujarnya.

Tak hanya di bidang mesin dan elektronik, sejak 2017 pun kerja sama kedua negara juga terjalin setelah adanya nota kesepahaman untuk pengembangan energi. Indonesia memiliki potensi energi yang besar seperti biomassa, air, panas bumi, dan angin. Sebaliknya, Italia memiliki teknologi yang canggih.

Untuk itu, Airlangga berharap kerja sama antara PT Pertamina dan perusahaan migas Italia, ENI (Ente Nazionale Indrocarburi) mampu mengembangkan bio-refinery dan biofuel berkualitas tinggi. Sejak 31 Januari 2019, kedua perusahaan diketahui telah menjalin 3 kesepakatan di Roma, Italia.

Kesepakatan pertama yaitu pengembangan Head of Joint Venture Agreement untuk pengembangan Green Refinery di Indonesia. Kesepakatan kedua yaitu Term Sheet CPO processing. Lalu kesepakatan ketiga yaitu mengenai ekonomi sirkular, produk rendah karbon, dan energi terbarukan.

Baca berita soal Italia lainnya di Tempo.co

Berita terkait

5 Destinasi Wisata yang Jadi Sarang Copet di Eropa Menurut Survei Baru, Turis Harus Hati-hati

6 jam lalu

5 Destinasi Wisata yang Jadi Sarang Copet di Eropa Menurut Survei Baru, Turis Harus Hati-hati

Atraksi terkenal adalah salah satu tempat beraksi bagi pencopet karena perhatian wisatawan cenderung terganggu.

Baca Selengkapnya

Kala Jokowi dan Gibran Disebut sebagai Bagian dari Keluarga Besar Golkar dan PAN

12 jam lalu

Kala Jokowi dan Gibran Disebut sebagai Bagian dari Keluarga Besar Golkar dan PAN

Ini alasan Partai Golkar dan PAN menyebut Jokowi dan Gibran sebagai bagian dari keluarga besar partainya.

Baca Selengkapnya

Warga Lokal Protes Venesia Mulai Tarik Biaya Masuk, Kenapa?

1 hari lalu

Warga Lokal Protes Venesia Mulai Tarik Biaya Masuk, Kenapa?

Mulai 25 April, wisatawan harian di Venesia harus beli tiket masuk sebesar Rp86.000.

Baca Selengkapnya

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

4 hari lalu

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

Kementerian Perindustrian atau Kemenperin menyatakan impor untuk komoditas bahan baku plastik kini tidak memerlukan pertimbangan teknis lagi.

Baca Selengkapnya

Milan Berencana Larang Penjualan Piza dan Es Krim Tengah Malam, Kenapa?

4 hari lalu

Milan Berencana Larang Penjualan Piza dan Es Krim Tengah Malam, Kenapa?

Kebijakan melarang piza dan es krim tengah malam pernah ada satu dekade lalu, tapi ditentang warga Milan sehingga aturan ini ditinggalkan.

Baca Selengkapnya

Pekan ini, Venesia Mulai Menerapkan Biaya Masuk untuk Wisatawan Harian

4 hari lalu

Pekan ini, Venesia Mulai Menerapkan Biaya Masuk untuk Wisatawan Harian

Kamis ini, yang merupakan hari libur di Italia, pengunjung Venesia diharuskan membeli tiket masuk seharga Rp87 ribu. Tidak berlaku untuk tamu hotel.

Baca Selengkapnya

Hadiri Penetapan Prabowo - Gibran sebagai Presiden dan Wapres Terpilih, Anies: Hormati Proses Bernegara

5 hari lalu

Hadiri Penetapan Prabowo - Gibran sebagai Presiden dan Wapres Terpilih, Anies: Hormati Proses Bernegara

Anies dan Muhaimin hadir dalam acara penetapan presiden wakil presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di KPU hari ini.

Baca Selengkapnya

Pelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik

6 hari lalu

Pelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik

Kendati terjadi pelemahan rupiah, Airlangga mengklaim rupiah masih lebih baik dibanding mata uang lain. IHSG juga diklaim lebih baik dari negara lain.

Baca Selengkapnya

Airlangga Hartarto Bertemu Tony Blair Bahas IKN hingga Stabilitas Geopolitik

9 hari lalu

Airlangga Hartarto Bertemu Tony Blair Bahas IKN hingga Stabilitas Geopolitik

Tony Blair menemui Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bahas IKN hingga stabilitas geopolitik.

Baca Selengkapnya

Danau Como Dilanda Overtourism, Tarif Khusus untuk Pengunjung Harian sedang Dipertimbangkan

9 hari lalu

Danau Como Dilanda Overtourism, Tarif Khusus untuk Pengunjung Harian sedang Dipertimbangkan

Pemerintah sekitar Danau Como berencana meniru Venesia, yang menerapkan biaya khusus untuk pengunjung harian

Baca Selengkapnya