Defisit APBN Hingga Mei 2019 Mencapai Rp 127,5 Triliun

Reporter

Eko Wahyudi

Jumat, 21 Juni 2019 18:13 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani saat memerikan keterangan kepada wartawan terkait Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) di Kementerian Keuangan, Jakarta, Rabu, 20 Februari 2019. Kementerian Keuangan mencatat defisit APBN pada Januari 2019 mencapai Rp45,6 triliun. Realisasi defisit APBN tersebut lebih tinggi dari periode yang sama tahun lalu mencapai Rp37,7 triliun. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Keuangan merilis data defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Indonesia hingga Mei 2019 sebesar Rp 127,5 triliun. Angka itu lebih besar dibanding realisasi defisit APBN pada periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 93,5 triliun.

Baca juga: Penerimaan Pajak Naik 5,7 Persen, Sri Mulyani: Strong Momentum

"Untuk defisit APBN hingga akhir Mei ini 0,79 persen terhadap PDB, keseimbangan primer kita Rp 0,4 triliun," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani di kantornya, Jakarta Pusat, Jumat, 21 Mei 2019. Pada periode yang sama tahun lalu, defisit APBN 0,63 persen terhadap PDB.

Menurut data APBN Indonesia hingga akhir Mei 2019, defisit tersebut didapat lantaran realisasi pendapatan negara hingga bulan sebelumnya mencapai Rp 728,5 triliun, tumbuh 33,6 persen dari target dalam APBN 2019 yang sebesar Rp 2.165,1 triliun. Pendapatan negara itu tumbuh 6,2 persen, melambat jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang pertumbuhannya mencapai 15,5 persen.

Pada belanja negara mendapat Rp 855,9 triliun pada Mei tahun ini atau lebih tinggi 9,8 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya Rp 779,5 triliun.

Penerimaan Pajak dan Bea Cukai, hingga Mei 2019 sebesar Rp 569,3 triliun atau 31,9 persen terhadap target yang sebesar Rp 1.786,3 triliun dan tumbuh 5,7 persen dari periode yang sama pada tahun lalu yang mencapai Rp 538,7 triliun.

"Untuk pendapatan negara memang mengalami perlambatan kalau dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Tapi trennya positif dari Januari-April 2019," ujar Sri Mulyani.

Pada rincian belanja negara ada belanja pemerintah pusat sebesar Rp 530,8 triliun yang terdiri dari belanja Kementerian/Lembaga (K/L) sebesar Rp 288,2 triliun dan belanja non K/L sebesar Rp 242,5 triliun. Selanjutnya, ada juga yang berasal dari transfer ke daerah dan dana desa (TKDD) sebesar Rp 325,0 triliun pada akhir Mei 2019.

Baca berita Defisit lainnya di Tempo.co

EKO WAHYUDI

Berita terkait

Sri Mulyani Siapkan Paket Pensiun Dini PLTU untuk Jadi Percontohan Transisi Energi

1 jam lalu

Sri Mulyani Siapkan Paket Pensiun Dini PLTU untuk Jadi Percontohan Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut Indonesia sedang memfinalisasi paket pensiun dini pembangkit listrik tenaga uap batu bara atau PLTU

Baca Selengkapnya

Nama Sri Mulyani Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur Jakarta dari PDIP

2 jam lalu

Nama Sri Mulyani Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur Jakarta dari PDIP

Gilbert Simanjuntak, mengatakan nama Sri Mulyani masuk bursa bacagub bersama Menteri Sosial Tri Rismaharini, dan mantan Panglima TNI Andika Perkasa.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

1 hari lalu

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

Sri Mulyani Indrawati dan Presiden ADB Masatsugu Asakawa membahas lebih lanjut program Mekanisme Transisi Energi (ETM) ADB untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

1 hari lalu

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan ada dampak kenaikan BI Rate ke level 6,25 persen terhadap APBN, terutama penerimaan pajak.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

2 hari lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

2 hari lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

2 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

3 hari lalu

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

Sektor manufaktur tunjukan tren kinerja ekspansif seiring Ramadhan dan Idul Fitri 2024. Sementara itu, inflasi masih terkendali.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

4 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

4 hari lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya