Kepala BKPM: Perang Dagang Belum Pengaruhi Investasi di RI

Selasa, 18 Juni 2019 13:12 WIB

Kepala BKPM Thomas Lembong dan Menteri Pariwisata Arief Yahya saat menghadiri Regional Investment Forum yang digelar Badan Kerjasama Penanaman Modal di Yogyakarta, 14 Maret 2018. Tempo/Pribadi Wicaksono

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Trikasih Lembong mengatakan perang dagang antara Amerika Serikat dan Cina belum berdampak pada kondisi investasi di Indonesia. Dia mengatakan, perang dagang lebih banyak berpengaruh bagi pasar modal dan pasar uang.

Baca juga: Kepala BKPM: Masih Banyak PR untuk Menumbuhkan Investasi

"Sementara ini dampak utama kepada sektor investasi dari perang dagang mungkin melalui dampak negatif dari kondisi pasar uang dan pasar saham. Akibatnya, likuiditas di keuangan dan peruangan regional dan tentunya nasional mengetat," kata Thomas ketika ditemui di kantornya, Jakarta Selatan, Selasa 18 Juni 2019.

Menurut catatan BKPM realisasi investasi pada triwulan I 2019 mencapai Rp 195,1 triliun. Jumlah ini tercatat naik sebesar 5,3 persen jika dibandingkan dengan realisasi investasi pada periode yang sama 2018, yang mencapai Rp 185,3 triliun.

Adapun, nilai realisasi investasi triwulan pertama tersebut telah mencapai 24,6 persen dari target investasi sebesar Rp 792,0 triliun sepanjang 2019. Capaian realisasi ini dinilai sangat penting untuk menjaga supaya target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,3 persen bisa terealisasi sepanjang 2019.

Thomas menjelaskan, dampak terhadap pasar saham dan pasar uang terjadi karena investor cenderung menarik dananya dan dipindah ke dalam aset aman seperti mata uang dolar Amerika Serikat dan yen Jepang. Karenanya, tak heran jika dolar menjadi mahal dan menjadi langka.

Thomas optimistis investasi asing atau penanaman modal asing (PMA) masih berada dalam tren positif tahun ini. Sebab di tengah-tengah kondisi perang dagang, sudah banyak terlihat bahwa banyak sekali industri merelokasi pabriknya dari Cina ke kawasan lain. "Sekarang mereka sadar harus mendiversifikasi," kata Thomas.

Menurut mantan Menteri Perdagangan ini, relokasi pabrik-pabrik yang ada di Cina ke kawasan lain merupakan respons wajar dari investor terhadap perang dagang. Apalagi di tengah, perang dagang dan pelemahan ekonomi global membuat kondisi stabilitas ekonomi sejumlah negara ikut tertekan.

Karena itu, Thomas optimistis lantaran kondisi demikian tidak terjadi di Indonesia. Sebaliknya, ekonomi Indonesia masih dipandang stabil dan tidak terlalu volatil dan fluktuatif. "Jadi sementara kita kan tidak ada blunder yang signifikan, kita stabil rasional pelan pelan reformis, di dunia yang penuh dengan ketidakpastian," kata Thomas.

Baca berita Investasi lainnya di Tempo.co

Berita terkait

Ini 7 Manfaat Utama Investasi

1 hari lalu

Ini 7 Manfaat Utama Investasi

Investasi menjadi salah satu langkah keuangan yang wajib dilakukan oleh semua orang.

Baca Selengkapnya

Zulkifli Hasan Ungkap 40 Pabrik Asal Tiongkok Produksi Baja Ilegal di Tanah Air

1 hari lalu

Zulkifli Hasan Ungkap 40 Pabrik Asal Tiongkok Produksi Baja Ilegal di Tanah Air

Zulhas menyayangkan baja tak sesuai standar mutu masih diproduksi di Indonesia dengan alasan investasi.

Baca Selengkapnya

Kejagung Tegaskan Penyitaan dalam Kasus Korupsi Timah Bukan untuk Hentikan Eksplorasi yang Merugikan Masyarakat

4 hari lalu

Kejagung Tegaskan Penyitaan dalam Kasus Korupsi Timah Bukan untuk Hentikan Eksplorasi yang Merugikan Masyarakat

Kejagung menjelaskan kerugian kasus korupsi timah yang mencapai Rp 271 Triliun.

Baca Selengkapnya

Nilai Rupiah Ditutup Menguat pada Perdagangan Akhir Pekan

4 hari lalu

Nilai Rupiah Ditutup Menguat pada Perdagangan Akhir Pekan

PT Laba Forexinfo Berjangka Ibrahim Assuaibi mencatat, mata uang rupiah ditutup menguat dalam perdagangan akhir pekan.

Baca Selengkapnya

Apindo Sebut Keputusan MK dalam Sengketa Pilpres Berdampak Positif bagi Investasi dan Dunia Usaha

4 hari lalu

Apindo Sebut Keputusan MK dalam Sengketa Pilpres Berdampak Positif bagi Investasi dan Dunia Usaha

Asosiasi Pangusaha Indonesia atau Apindo merespons soal keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) menolak seluruh gugatan dalam sengketa Pilpres.

Baca Selengkapnya

Australia-Indonesia Kerja Sama Bidang Iklim, Energi Terbarukan dan Infrastruktur

5 hari lalu

Australia-Indonesia Kerja Sama Bidang Iklim, Energi Terbarukan dan Infrastruktur

Australia lewat pendanaan campuran mengucurkan investasi transisi net zero di Indonesia melalui program KINETIK

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Bicara Transisi Energi: Butuh Investasi Sangat Besar

6 hari lalu

Sri Mulyani Bicara Transisi Energi: Butuh Investasi Sangat Besar

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut, investasi untuk mewujudkan transisi energi sangatlah besar.

Baca Selengkapnya

Kominfo Ungkap Kisaran Rencana Investasi Microsoft di Indonesia, Lebih dari Rp 14 Triliun?

6 hari lalu

Kominfo Ungkap Kisaran Rencana Investasi Microsoft di Indonesia, Lebih dari Rp 14 Triliun?

Menkominfo Budi Arie mengungkap Microsoft akan menggelontorkan investasi dengan nilai yang cukup besar di Tanah Air. Berapa nilainya?

Baca Selengkapnya

Jokowi Sudah Temui CEO Apple Tim Cook, Menlu Cina Wang Yi, dan Eks PM Inggris Tony Blair, Fokus Bahas Soal IKN

7 hari lalu

Jokowi Sudah Temui CEO Apple Tim Cook, Menlu Cina Wang Yi, dan Eks PM Inggris Tony Blair, Fokus Bahas Soal IKN

Pekan ini menjadi hari sibuk Jokowi menemui CEO Apple Tim Cook, Menlu Cina Wang Yi, dan Eks PM Inggris Tony Blair. Apa hasil pertemuan bahas IKN itu

Baca Selengkapnya

Luhut Beberkan Rencana Investasi Besar Apple di RI: Minat di IKN, Bali hingga Solo

8 hari lalu

Luhut Beberkan Rencana Investasi Besar Apple di RI: Minat di IKN, Bali hingga Solo

Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan rencana investasi perusahaan raksasa Apple di Indonesia dalam jumlah besar.

Baca Selengkapnya