TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Trikasih Lembong mengatakan masih banyak pekerjaan rumah (PR) yang perlu dikerjakan untuk menumbuhkan tingkat investasi. Karena itu, Thomas memahami jika masih banyak pihak yang belum puas terhadap kinerja lembaganya.
Baca juga: Target Investasi pada 2020 Dinilai Tak Realistis, Ini Alasannya
"Harus diakui bahwa PR kami banyak sekali, dan saya sangat mengerti kalau banyak pihak juga merasa belum puas. Saya sendiri juga masih jauh dari puas, saya tahu pak presiden juga sangat jauh dari puas, jadi kami sangat apresiasi kritik dan masukan," kata Thomas ditemui di kantornya, Jakarta Selatan, Selasa 18 Juni 2019.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi sempat menyebut kinerja ekspor dan investasi yang masih melempem jika dibandingkan negara lain di Asia Tenggara. Dalam pertemuan dengan sejumlah perwakilan pengusaha di Istana Merdeka itu, Jokowi menginginkan peningkatan dunia usaha dalam negeri menjadi prioritas lima tahun ke depan.
Thomas melanjutkan, pada periode saat ini, pemerintah akan fokus untuk menangkap seluruh ide, dan masukan untuk disusun menjadi kebijakan strategis guna meningkatkan investasi di Indonesia. Ia akan menyampaikan langsung kepada presiden mengenai banyaknya masukan yang telah diterima untuk bisa segera dieksekusi.
"Untuk lima tahun ke depan, menurut saya sekarang prosesnya menerjemahkan konsep dan gagasan menjadi kebijakan yang konkrit dari masukan dan kritik yang disampaikan," kata Thomas.
Mantan Menteri Perdagangan ini juga optimistis investasi di Indonesia masih akan stabil sepanjang tahun ini. Hal ini ditunjukkan dengan masih stabilnya ekonomi domestik, di tengah-tengah kondisi ekonomi negara lain di Asia Tenggara yang mengalami pelemahan.
Kondisi yang baik tersebut, ujar Thomas, juga didukung lewat peringkat utang Indonesia yang membaik dari Standard & Poor's. Padahal, di negara lain banyak peringkatnya yang terus menurun akibat kondisi ekonomi global yang menurun.
"Tapi tetap harus kami akui masih banyak sekali PR dalam memperbaiki iklim usaha, iklim investasi dan tentunya itu menjadi fokus kebijakan kami di pemerintahan tahun ini," ujar Thomas.