Rudiantara Sebut SDM Indonesia Potensial di Bisnis Digital DFFT

Selasa, 18 Juni 2019 11:35 WIB

Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara memberikan keterangan tentang jumlah hoaks yang terus berkembang di media sosial menjelang Pemilu seusai acara temu Perhimpunan Ikatan Alumni Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (Himpuni) di Hall 2D, Jakarta Convention Center, Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu, 3 April 2019. TEMPO/Francisca Christy Rosana

TEMPO.CO, Jakarta – Model bisnis ekonomi digital di Indonesia diprediksi berkembang pesat dalam 5 hingga 10 tahun mendatang. Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menggambarkan, bentuk bisnis digital yang akan berbiak di Indonesia pada masa depan ialah pertukaran data atau data free flow with trust atau DFFT.

BACA: Polri Pantau Grup WhatsApp, Rudiantara: Saya Dukung

“Model bisnis kita sekarang masih memotong mata rantai distribusi, seperti transportasi dan pertanian. Nanti, 5 tahun lagi, 10 tahun lagi, akan terjadi perubahan. Bisnis tidak berbasis model sekarang, tapi pertukaran data,” ujar Rudiantara kala ditemui di Hotel Grand Hyatt, Jakarta Pusat, Senin petang, 17 juni 219.

Negara-negara yang saat ini mulai menjajaki bisnis DFFT adalah negara maju yang tergabung dalam G7. Adapun model bisnis pertukaran data umumnya terbagi atas dua jenis. Di antaranya transfer data pribadi dan non-data pribadi.

BACA: Menkes Minta Blokir Iklan Rokok, Rudiantara Langsung Telepon

Advertising
Advertising

Rudiantara menjelaskan, sejatinya, Indonesia mulai didorong untuk mengembangkan DFFT. Namun, sebagai langkah awal, bisnis digital yang dikembangkan di Tanah Air ialah model non-data pribadi. Saat ini, pemindahan data secara terbuka telah diterapkan untuk pesawat terbang jenis jet yang sedang mengangkasa di wilayah internasional.

Artinya, pabrik pesawat jet bakal memperoleh data secara realtime pada saat pesawat tengah terbang atau mendarat. Pesawat juga bakal menyampaikan alarm bila terjadi kerusakan pada mesin.

Model bisnis digital ini sebelumnya telah dibahas dalam perjumpaan G20 bersama negara-negara anggota di Jepang pada pekan kedua Juni lalu. Pertemuan tingkat menteri tersebut merembuk penerapan skema bisnis berbasis DFFT.

Dari lawatan itu, Rudiantara menjelaskan bahwa bisnis digital berkonsep DFFT ini layaknya new oil atau minyak baru bila dimisalkan dalam dunia industri. Pada masa ke masa, model bisnis bakal berkembang dan diperbarui.

“Kita harus siapkan (new oil) karena kita punya penduduk terbesar nomor empat di dunia. Potensi menjadi new oil makin besar dengan penduduk kita yang jumlahnya banyak,” ujar Rudiantara. Ia menyatakan Indonesia butuh waktu untuk terjun dalam skema bisnis DFFT. Salah satu yang mesti disiapkan adalah sumber daya manusia atau SDM.

Berita terkait

Perjanjian Pranikah, Perhatikan Ketentuannya

3 hari lalu

Perjanjian Pranikah, Perhatikan Ketentuannya

Perjanjian pranikah atau perjanjian pisah harta dilakukan kedua pasangan memiliki pendapatan atau bisnis sendiri masing-masing.

Baca Selengkapnya

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

3 hari lalu

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

PT Chandra Asri Pacific Tbk. (Chandra Asri Group) meraih pendapatan bersih US$ 472 juta per kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Penjualan Manufaktur Suku Cadang Lesu, Pendapatan VKTR Teknologi Turun

4 hari lalu

Penjualan Manufaktur Suku Cadang Lesu, Pendapatan VKTR Teknologi Turun

Pendapatan PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk. (VKTR) turun karena penjualan manufaktur suku cadang lesu.

Baca Selengkapnya

Psikolog Sebut Perlunya Orang Tua Terapkan Aturan Jelas Penggunaan Ponsel pada Anak

10 hari lalu

Psikolog Sebut Perlunya Orang Tua Terapkan Aturan Jelas Penggunaan Ponsel pada Anak

Orang tua harus memiliki aturan yang jelas dan konsisten untuk mendisiplinkan penggunaan ponsel dan aplikasi pada anak.

Baca Selengkapnya

Kelola Limbah, Startup asal Bandung dan Bekasi Mendapat Dana di Philanthropy Asia Summit

12 hari lalu

Kelola Limbah, Startup asal Bandung dan Bekasi Mendapat Dana di Philanthropy Asia Summit

Dua startup asal Indonesia, MYCL dan Sampangan, mendapat pendanaan dari Philanthropy Asia Summit 2024 karena sukses mengelola limbah.

Baca Selengkapnya

10 Prospek Kerja Jurusan Bisnis Digital, Ada Digital Marketer hingga SEO Specialist

17 hari lalu

10 Prospek Kerja Jurusan Bisnis Digital, Ada Digital Marketer hingga SEO Specialist

Berikut ini deretan prospek kerja jurusan Bisnis Digital, di antaranya digital marketing, data analyst, product manager, hingga SEO specialist.

Baca Selengkapnya

Pihak-Pihak yang Berkontribusi terhadap Perlindungan Hak Privasi Data Pribadi

17 hari lalu

Pihak-Pihak yang Berkontribusi terhadap Perlindungan Hak Privasi Data Pribadi

Di era digital penting untuk melindungi data pribadi sebagai hak privasi. Siapa saja pihak-pihak yang berperan besar melindungi data diri?

Baca Selengkapnya

Jhon LBF Datangi Kediaman Bahlil saat Lebaran, Bahas Pengusaha Muda

25 hari lalu

Jhon LBF Datangi Kediaman Bahlil saat Lebaran, Bahas Pengusaha Muda

Jhon LBF mendatangi rumah dinas Menteri Investasi Bahlil Lahadalia.

Baca Selengkapnya

PANDI Luncurkan Indonesia Berdaulat Digital Bersama Pemangku Kepentingan Internet

29 hari lalu

PANDI Luncurkan Indonesia Berdaulat Digital Bersama Pemangku Kepentingan Internet

PANDI tengah merancang Identitas digital berbasis Blockchain bekerja sama dengan instansi pemerintahan terkait.

Baca Selengkapnya

Kenali Ancaman Otak Popcorn, Gangguan Fokus Akibat Sering Main Media Sosial

33 hari lalu

Kenali Ancaman Otak Popcorn, Gangguan Fokus Akibat Sering Main Media Sosial

Otak popcorn berasal dari sebuah kondisi otak seseorang terus berpikir dari satu pikiran ke pikiran yang lain dalam sekejap seperti biji popcorn.

Baca Selengkapnya