IMF Merekayasa LoI Kelima

Reporter

Editor

Jumat, 22 Agustus 2003 11:11 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Pihak Dana Moneter Internasional (IMF) telah merekayasa surat berisi draft panduan letter of intent kelima yang berisi penjualan besar-besaran asset divestasi perbankan Indonesia. Hal tersebut dikatakan Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Kwik Kian Gie kepada wartawan usai rapat kerja dengan dengan Komisi IX DPR RI di Gedung MPR/DPR, Jakarta, Rabu (5/6). Menurut Kwiek, semula IMF telah mengirimkan surat kepada Menko Perekonomian Dorodjatun Kuntjoro Jakti berisi draft panduan LoI kelima tersebut. Akan tetapi, surat yang dikirimkan 20 Mei dan ditandatangani Deputi IMF untuk kawasan Asia Pasifik Daniel Citrin tersebut dimusnahkan dan direkayasa seolah-olah surat itu dibuat Menko Perekonomian kepada IMF. Kwik mengaku mendapatkan bocoran surat rekayasa itu dari Rizal Ramli, mantan MenKo Perekonomian. "Saya nggak tahu Pak Rizal nyolong dari mana, dia nakal saja mengirim surat itu lewat fax," tutur Kwik. Kwik menjelaskan surat IMF sebenarnya merupakan surat rutin. Jika LoI sudah habis setiap tahunnya, IMF mengirimkan draft LoI selanjutnya kepada Menko Perekonomian. "Itu surat dari Citrin ke Menko, supaya seolah-olah surat Menko kepada IMF," kata Kwik. Dari bocoran draft hasil review LoI kelima Kwik melihat begitu banyak program divestasi yang ditentukan oleh IMF. Menurut Kwik, surat itu bukan LoI tetapi letter of fail yang merupakan panduan untuk menjual secara besar-besaran divestasi perbankan Indonesia. Menurut Kwk, bocoran surat itu merupakan LoI paling akhir. Dalam surat tersebut tertulis bahwa review LoI lalu memiliki beberapa item yang tidak bisa dipenuhi sehingga pemerintah Indonesia meminta agar diampuni IMF. Ketika ditanyakan apakah dalam surat itu tertuang sanksi-sanksinya bila divestasi mundur, Kwik mengatakan kemungkinan IMF mengancam tidak perlu hingga November 2002 sebagai batas akhir program dalam LoI kelima. Justru dengan adanya ancaman IMF keluar dari Indonesia Kwik melihatnya akan lebih baik lagi. Tapi dikatakannya IMF selama ini lebih suka mengalah dengan menteri perekonomian Indonesia. Kwik menyangkal bahwa rekomendasi perkembangan makro ekonomi Indonesia kepada lembaga donor dilakukan IMF. Menurutnya masih banyak orang Indonesia yang lebih pandai dan bisa merekomendasikan perkembangan makro ekonomi Indonesia kepada lembaga donor seperti CGI (Consultative Group on Indonesia) dan Paris Club. Bahkan untuk CGI, dia mengakui bahwa dirinya sendiri yang merekomendasikan perkembangan makro ekonomi Indonesia kepada CGI, ketika masih menjadi Menko Perekonomian. (Istiqomatul Hayati-Tempo News Room)

Berita terkait

PBB: Bantuan ke Gaza Tak Boleh Jadi Alasan Israel Serang Rafah

5 menit lalu

PBB: Bantuan ke Gaza Tak Boleh Jadi Alasan Israel Serang Rafah

Serangan darat Israel ke Rafah berpotensi memperparah penderitaan ratusan ribu warga Palestina yang terpaksa mengungsi ke kota tersebut

Baca Selengkapnya

Ide Kencan di Luar Ruangan saat Cuaca Cerah

5 menit lalu

Ide Kencan di Luar Ruangan saat Cuaca Cerah

Berikut ragam kegiatan luar ruangan yang bisa dilakukan bersama pasangan, kencan sambil berjemur dan menghirup udara segar.

Baca Selengkapnya

Maarten Paes Tak Sabar Main untuk Timnas Indonesia, Kemungkinan Besar Tampil di Kualifikasi Piala Dunia 2026 pada Juni

6 menit lalu

Maarten Paes Tak Sabar Main untuk Timnas Indonesia, Kemungkinan Besar Tampil di Kualifikasi Piala Dunia 2026 pada Juni

Maarten Paes yang telah resmi menjadi WNI pada Selasa, 30 April 2024, mengaku tak sabar untuk bermain bersama timnas Indonesia.

Baca Selengkapnya

Mahfud Md Tegaskan Indonesia Bukan Negara Agama, tapi Negara Beragama

6 menit lalu

Mahfud Md Tegaskan Indonesia Bukan Negara Agama, tapi Negara Beragama

Mahfud Md, mengatakan relasi agama dan negara bagi Indonesia sebenarnya sudah selesai secara tuntas. Dia menegaskan bahwa Indonesia bukan negara agama, tapi negara beragama.

Baca Selengkapnya

Universitas Columbia Ancam Keluarkan Mahasiswa Demonstran Pro-Palestina

12 menit lalu

Universitas Columbia Ancam Keluarkan Mahasiswa Demonstran Pro-Palestina

Universitas Columbia mengancam akan mengeluarkan mahasiswa pro-Palestina yang menduduki gedung administrasi Hamilton Hall.

Baca Selengkapnya

OCBC NISP Cetak Laba Bersih Rp 1,17 Triliun di kuartal I 2024

14 menit lalu

OCBC NISP Cetak Laba Bersih Rp 1,17 Triliun di kuartal I 2024

PT Bank OCBC NISP Tbk. mencetak laba bersih yang naik 13 persen secara tahunan (year on year/YoY) menjadi sebesar Rp 1,17 triliun pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Turis Pose Telanjang di Big Daddy Dune, Pemerintah Namibia Marah

17 menit lalu

Turis Pose Telanjang di Big Daddy Dune, Pemerintah Namibia Marah

Big Daddy Dune menjadi simbol keindahan alam Namibia dan menjadi tujuan populer bagi para wisatawan yang mencari petualangan.

Baca Selengkapnya

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

17 menit lalu

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

EHang raih sertifikat produksi untuk bakal taksi terbang EH216-S. Yang pertama di industri eVTOL dunia.

Baca Selengkapnya

EKSKLUSIF: Robert Bonosusatya Jelaskan Transfer Uang ke Tersangka Kasus Korupsi Timah

17 menit lalu

EKSKLUSIF: Robert Bonosusatya Jelaskan Transfer Uang ke Tersangka Kasus Korupsi Timah

Pengusaha Robert Bonosusatya blak-blakan soal uang yang dikirimnya kepada salah satu tersangka kasus dugaan korupsi timah di Bangka Belitung.

Baca Selengkapnya

3.454 Personel Polisi Dikerahkan Amankan Demo Hari Buruh di Depan Monas, Siagakan Water Cannon

26 menit lalu

3.454 Personel Polisi Dikerahkan Amankan Demo Hari Buruh di Depan Monas, Siagakan Water Cannon

Usai orasi di depan Monas, para buruh akan menuju ke Stadion Madya GBK untuk memperingati Hari Buruh Internasional 2024.

Baca Selengkapnya