BI Proyeksikan Ekonomi Indonesia Tumbuh hingga 5,5 Persen pada 2020

Selasa, 11 Juni 2019 22:05 WIB

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyampaikan pidato pembuka saat Indonesia Investment Forum 2018 di sela-sela Pertemuan Tahunan IMF World Bank Group 2018 di Nusa Dua, Bali, Selasa 9 Oktober 2018. ICom/AM IMF-WBG/M Agung Rajasa

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo optimistis ekonomi Indonesia akan tumbuh di kisaran 5,1 hingga 5,5 persen pada 2020. Kendati kondisi ekonomi global masih terdampak sengketa dagang antara Amerika Serikat dan Cina, Indonesia bakal mencatatkan tren pertumbuhan lantaran investasi swasta meningkat.

BACA: Grab Klaim Sumbang Rp 49 T untuk Ekonomi Indonesia pada 2018

"Investasi swasta baik bangunan maupun non-bangunan akan meningkat. Di tahun 2020, prospek ekonomi nasional lebih baik," ujar Perry dalam rapat badan anggaran atau Banggar bersama Dewan Perwakilan Rakyat, Menteri Keuangan, dan Menteri Bappenas di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Selasa, 11 Juni 2019.

Selain prospek ekonomi bergerak positif, volume perdagangan dalam negeri ditengarai akan tumbuh lantaran investasi menguat. Meski demikian, Perry tak menampik bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga akhir tahun ini lebih rendah ketimbang yang diperkirakan.

BACA: Darmin Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II Lebih Tinggi

Perlambatan ekonomi ditandai dengan menurunnya kinerja ekspor dan menurunnya investasi swasta. Setidaknya, kata dia, ada tiga faktor yang melatari pertumbuhan ekonomi hingga tak sesuai prediksi.

Pertama, pertumbuhan ekonomi global lebih rendah dibandingkan dengan asumsi semula. "Ini terjadi karena stimulus fiskal terbatas dan juga masalah ketenagakerjaan," ucapnya.

Dalam kondisi tekanan ekonomi global, Bank Dunia telah merevisi prospek pertumbuhan pendapatan domestik bruto secara global dari 3,6 persen menjadi 3,3 persen. Namun ia mengatakan pada 2020, pertumbuhan PDB global akan naik menjadi 3,4 persen.

Kedua, volume perdagangan. Hal ini tercermin dari harga komoditas batu-bara dan minyak nabati yang diperkirakan melorot pada 2019. Adapun secara keseluruhan, harga komoditas ekspor tahun ini rata-rata turun 3,1 persen. "Pada 2020, seiring perbaikan prospek ekonomi dunia, diharapkan komoditas dunia sedikit membaik 0,1 persen," ucapnya.

Sedangkan faktor ketiga ialah adanya ketidakpastian keuangan dunia pada 2019 masih terimbas eskalasi perang Amerika Serikat dan Tiongkok. Kondisi ini mendorong adanya peralihan modal asing ke negara-negara maju.

Baca berita tentang Ekonomi Indonesia di Tempo.co.

Berita terkait

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

2 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

2 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

2 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

4 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

5 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

5 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

6 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

6 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

7 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

7 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya