Perbaikan Jalan Berlumpur Putuskan Kabel Serat Optik Arah Bintuni

Selasa, 11 Juni 2019 11:45 WIB

21_ekbis_kabelseratoptik

TEMPO.CO, Manokwari - Proyek konstruksi jaringan serat optik PT Palapa Timur Telematika jalur Manokwari-Bintuni harus diganti setelah lima kali putus. Proyek nasional ini akhirnya terhambat karena aktivitas alat berat yang melakukan perbaikan ruas jalan berlumpur di kampung Mameh Distrik Tahota Kabupaten Manokwari Selatan Papua Barat.

Baca: Biznet Membangun Jaringan Fiber Optic di Kota Kecil dan Menengah

“Proyek kami juga kena imbas dari perbaikan jalan rusak di kampung Mameh. Meski sudah terpasang tapi putus terus, dan ini kali kelima karena terlindas alat berat saat melakukan pengerukan lumpur di sisi jalan,” ujar Edward, operator maintenance kabel serat optik, Senin, 10 Juni 2019.

Edward menjelaskan, untuk kejar ketertinggalan, pihaknya sedang menggelar kembali kabel serat optik, ditargetkan 200 meter bisa terpasang dalam sehari. Ia optimistis bisa segera terpasang kembali sepanjang lima kilometer yang rusak akibat proyek jalan meski dengan kondisi cuaca hujan saat ini.

“Kami upayakan sehari bisa gelar 200 meter, dan kami harap tidak putus lagi karena semua ini adalah proyek nasional untuk kepentingan umum,” kata Edward.

Advertising
Advertising

Sebelumnya, ­­Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Informasi optimistis konstruksi fisik Palapa Ring Paket Timur tuntas pada Maret 2019.

Direktur Layanan TI untuk Masyarakat dan Pemerintah BAKTI, Danny Januar, mengatakan progress pembangunan fisik Palapa Ring Paket Timur sudah mencapai 87,03 persen. Dia yakin 13 persen sisa pemasangan kabel optik tersebut tuntas pada kuartal pertama tahun 2019.

Program Palapa Ring Paket Timur meliputi wilayah Nusa Tenggara Timur, Papua, Papua Barat dan Maluku. Program ini akan membuka dan memperkuat jaringan telekomunikasi di 35 kabupaten-kota dari Kota Baa di Rote Ndao, NTT hingga ke Distrik Anggi, Kabupaten Pegunungan Arfak, Papua Barat.

“Paket Timur ini paling menantang dibandingkan dua paket lain. Namun, kami optimistis dapat memenuhi target penyelesaian. Untuk itu, BAKTI proaktif berkomunikasi dan berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk memenuhi target tersebut,”sebut Danny dalam sebuah kegiatan di Manokwari belum lama ini.

Dia menyebutkan, total panjang paket ini 6.878 kilo meter terdiri dari 4.452 km jaringan laut, 2.452 km jaringan darat serta microwave sebanyak 59 hops. Paling panjang dan menantang, sekaligus membutuhkan dana paling besar.

Danny menyebutkan, kendala yang dihadapi dalam menggelar kabel serat optik Palapa Ring di darat, karena banyak bersinggungan dengan proyek pembangunan infrastruktur lainnya. Di Papua Barat sendiri, terdapat tujuh kabupaten/kota yang akan terhubung serat optik yakni dari Terminabuan, Kabupaten Sorong Selatan, hingga Kabupaten Pegunungan Arfak.

Baca: Pabrik Serat Optik Terbesar ASEAN Hadir di Karawang

Proyek Palapa Ring merupakan salah satu upaya pemerintah dalam membangun ketersediaan layanan jaringan serat optik sebagai tulang punggung bagi sistem telekomunikasi nasional untuk menghubungkan seluruh kabupaten/kota di Indonesia.

Berita terkait

5 Fakta Bentrok TPNPB-OPM vs TNI-Polri di Intan Jaya, SD Dibakar Hingga Warga Pogapa Diusir

2 jam lalu

5 Fakta Bentrok TPNPB-OPM vs TNI-Polri di Intan Jaya, SD Dibakar Hingga Warga Pogapa Diusir

TPNPB-OPM mengaku bertanggung jawab atas pembakaran SD Inpres Pogapa di Distrik Homeyo, Intan Jaya pada Rabu lalu,

Baca Selengkapnya

Kondisi Paniai Usai TPNPB-OPM Serang Patroli TNI, Kapolres: Relatif Aman

6 jam lalu

Kondisi Paniai Usai TPNPB-OPM Serang Patroli TNI, Kapolres: Relatif Aman

Kapolres Paniai mengatakan, warga kampung Bibida yang sempat mengungsi saat baku tembak OPM dan TNI, sudah pulang ke rumah.

Baca Selengkapnya

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

10 jam lalu

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

Polda Papua menyatakan situasi di Kabupaten Paniai kembali aman paska penembakan OPM terhadap anggota TNI yang berpatroli.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

21 jam lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

22 jam lalu

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

Bantuan Jepang ini ditujukan untuk meningkatkan kehidupan petani skala kecil dan usaha perikanan di Papua

Baca Selengkapnya

Kata Warga soal Permintaan TPNPB-OPM untuk Tinggalkan Kampung Pogapa Intan Jaya: Konyol Itu

1 hari lalu

Kata Warga soal Permintaan TPNPB-OPM untuk Tinggalkan Kampung Pogapa Intan Jaya: Konyol Itu

Masyarakat Intan Jaya, Papua Tengah, menolak permintaan TPNPB-OPM untuk meninggalkan kampung Pogapa, Intan Jaya, yang merupakan daerah konflik.

Baca Selengkapnya

Alasan TPNPB Bakar Gedung SD Inpres Papua: Digunakan Militer Indonesia

1 hari lalu

Alasan TPNPB Bakar Gedung SD Inpres Papua: Digunakan Militer Indonesia

TPNPB mengaku bertanggung jawab atas pembakaran sebuah gedung SD Inpres Pogapa di Distrik Homeyo, Intan Jaya, Papua

Baca Selengkapnya

TNI Benarkan Ada Serangan TPNPB, Bantah Ada Prajurit yang Luka

1 hari lalu

TNI Benarkan Ada Serangan TPNPB, Bantah Ada Prajurit yang Luka

Kodam XVII/Cenderawasih membenarkan ada serangan dari TPNPB kepada Satgas Yonif 527/BY yang sedang berpatroli di Kampung Bibida, Paniai, Papua

Baca Selengkapnya

Dua Hari Serangan TPNPB, TNI-Polri akan Tambah Pasukan di Intan Jaya

1 hari lalu

Dua Hari Serangan TPNPB, TNI-Polri akan Tambah Pasukan di Intan Jaya

TNI-Polri akan kirim pasukan tambahan imbas serangan TPNPB pada 30 April dan 1 Mei 2023 di Intan Jaya

Baca Selengkapnya

TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali

1 hari lalu

TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali

TPNPB-OPM menyatakan menembak empat anggota aparat gabungan TNI-Polri. Penembakan itu terjadi pada Rabu, 1 Mei 2024. Keempat orang itu ditembak saat mereka sedang berpatroli.

Baca Selengkapnya