Seorang pekerja di proses pembuatan baja di Pabrik Krakatau Steel, Cilegon, 26 November 2014. Krakatau Steel bisa memproduksi pipa untuk kepentingan sektor migas dengan kapasitas 115.000 ton/tahun. TEMPO/Tony Hartawan
TEMPO.CO, Jakarta - PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. memproyeksikan proses restrukturisasi utang yang tengah diproses perseroan dapat rampung setidaknya pada akhir Juni 2019.
“Kesepakatan sama kreditur untuk restrukturisasi minggu ini. Paling tidak ya akhir bulan ini,” ujar Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim saat ditemui di Kementerian Badan Usaha Milik Negara, Senin, 10 Juni 2019.
Kendati demikian, Silmy belum membeberkan skema restrukturisasi yang ditempuh oleh produsen baja milik negara itu dengan para kreditur.
Sebelumnya, Silmy mengatakan total utang yang bakal diresktrukturisasi perseroan senilai US$2,2 miliar. Namun, dia belum membeberkan secara detail skema yang akan ditempuh oleh perseroan untuk proses tersebut.
Dia mengatakan terdapat beberapa opsi resktrukturisasi yang dapat ditempuh oleh perseroan. Skema tersebut yakni perpanjangan, negosiasi bunga, hingga debt to equity swap.
Berdasarkan catatan Bisnis.com, emiten berkode saham KRAS itu menargetkan laba bersih US$6,37 juta pada 2019. Realisasi itu berbanding terbalik dengan rugi US$74,82 juta pada 2018.
Tahun ini, Krakatau Steel menargetkan peningkatan aset pada 2019 sebesar 15,21% dari capaian 2018 sebesar US$4,30 miliar menjadi US$4,95 miliar pada 2019.
Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani
5 hari lalu
Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani
Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan keterlibatan Kementerian BUMN dalam proyek percepatan swasembada gula dan bioetanol.
Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia
10 hari lalu
Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia
Bank DBS Indonesia meraih peringkat AAA National Long-Term Rating dan National Short-Term Rating of F1+ dari Fitch Ratings Indonesia atas kinerja keuangan yang baik.