Pemindahan Ibu Kota, Kaltim Sudah 2 Kali Koordinasi dengan Pusat

Reporter

Antara

Jumat, 7 Juni 2019 07:39 WIB

Presiden Joko Widodo atau Jokowi tiba di Bandar Udara Internasional Aji Pangeran Tumenggung Pranoto Kota Samarinda, Kalimantan Timur, Kamis, 25 Oktober 2018. Foto: Biro Pers Setpres

TEMPO.CO, Samarinda -Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur sudah dua kali berkoordinasi dengan pemerintah pusat terkait rencana pemindahan ibu kota negara, setelah menyiapkan lahan sekitar 62 ribu hektare di Taman Hutan Raya Bukit Soeharto yang lokasinya sudah dikunjungi Presiden Joko Widodo.

BACA: Arus Mudik, Sudah 750 Ribu Kendaraan Tinggalkan Ibu Kota

“Lokasi Bukit Soeharto sebagai calon ibu kota negara telah disurvei oleh Presiden Joko Widodo. Kemudian kami sudah dua kali koordinasi dengan Kementerian Dalam Negeri terkait kesiapan kita menjadi ibu kota negara,” ujar Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Kaltim, Zairin Zain di Samarinda, Kamis, 7 Juni 2019.

Hal itu dikatakan Zairin saat ditemui setelah menghadiri open house dengan Gubernur Kaltim dan sejumlah pejabat di lingkungan Pemprov Kaltim.

BACA: Dilirik Jokowi, Tanah Bumbu Siapkan Lahan untuk Ibu Kota Baru

Advertising
Advertising

Ia menceritakan bahwa dua kali pertemuan dengan Kementerian Dalam Negeri tersebut untuk meyakinkan tentang kesiapan Kaltim menjadi ibu kota negara menggantikan Jakarta, seiring wacana pemindahan ibu kota yang akan dimulai pembangunannya tahun 2020, sehingga tahun ini harus dipastikan daerah mana yang ditunjuk.

Hingga saat ini hanya ada dua provinsi yang menjadi calon kuat menjadi ibu kota negara, yakni Provinsi Kalteng dan Provinsi Kaltim. Terkait dengan itu, maka Kaltim melakukan koordinasi dengan pemerintah pusat terkait kesiapannya agar provinsi ini bisa ditetapkan sebagai ibu kota negara.

“Kami sudah dua kali memaparkan kondisi Kaltim dan meyakinkan pemerintah pusat bahwa Kaltim siap menjadi ibu kota negara, namun sampai sekarang memang belum ada kepastian penunjukan. Kita tunggu keputusan pusat. Kita berharap Kaltim yang ditunjuk sebagai ibu kota negara,” katanya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menyatakan bahwa setidaknya terdapat tiga syarat untuk menentukan wilayah yang akan ditetapkan sebagai ibu kota baru menggantikan Jakarta, sehingga berdasarkan syarta ini, maka Kaltim merupakan wilayah yang dinilai tepat.

Tiga syarat itu berdasarkan hasil kajian dari Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), yakni ibu kota yang baru harus dekat dengan akses bandara internasional, dekat dengan pelabuhan laut, dan aman dari bencana alam baik gempa bumi, tsunami maupun banjir.

Dari syarat-syarat tersebut, maka Bukit Soeharto yang masuk Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara ini strategis karena diapit oleh dua bandara besar, dekat dengan pelabuhan laut yang berfungsi untuk mempercepat akses pembangunan.

Dua bandara itu adalah Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman di Sepinggan, Balikpapan. Kemudian Bandara APT Pranoto di Samarinda Utara, Kota Samarinda.

Berikutnya di Balikpapan ada dua pelabuhan besar, yakni Pelabuhan Karingau yang merupakan pelabuhan ekspor, kemudian Pelabuhan Semayang yang merupakan pelabuhan untuk kapal penumpang. Bahkan Samarinda pun ada dua pelabuhan, yakni khusus kargo dan pelabuhan khusus penumpang.

Dari sisi keamanan pun kawasan ini sudah memilikinya karena tidak ada tsunami, gempa bumi, tidak ada gunung aktif. Bahkan jalan tol Balikpapan-Samarinda pun segera rampung sehingga menjadi modal untuk percepatan akses transportasi.

Baca berita tentang Ibu Kota lainnya di Tempo.co.

Berita terkait

Marak Judi Online, Menteri Komunikasi: Susah, Seperti Menghadapi Hantu

9 jam lalu

Marak Judi Online, Menteri Komunikasi: Susah, Seperti Menghadapi Hantu

Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Budi Arie Setiadi mengatakan akan terus mempersempit ruang gerak bagi pelaku judi online.

Baca Selengkapnya

Akhir Politik Jokowi di PDIP

14 jam lalu

Akhir Politik Jokowi di PDIP

Kiprah politik Joko Widodo atau Jokowi di PDI Perjuangan sudah tamat. Mantan Wali Kota Solo itu butuh dukungan partai politik baru.

Baca Selengkapnya

Menteri AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis untuk Masyarakat Sulawesi Tenggara

19 jam lalu

Menteri AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis untuk Masyarakat Sulawesi Tenggara

Menteri ATR/Kepala BPN Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY menyerahkan 300 sertifikat tanah secara simbolis untuk masyarakat Sulawesi Tenggara.

Baca Selengkapnya

Kaesang Ungkap Pesan Jokowi untuk PSI Hadapi Pilkada 2024

21 jam lalu

Kaesang Ungkap Pesan Jokowi untuk PSI Hadapi Pilkada 2024

Kaesang mengingatkan kader PSi untuk ikut berpartisipasi dalam Pilkada 2024 pada wilayah dengan potensi jumlah kursi terbanyak.

Baca Selengkapnya

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

22 jam lalu

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

Jokowi sebelumnya kembali menyinggung banyaknya masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri dalam rapat kerja Kemenkes.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Daftar Anggotanya

1 hari lalu

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Daftar Anggotanya

Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional.

Baca Selengkapnya

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

1 hari lalu

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

Rencana pembukaan lahan 1 juta hektar untuk padi Cina di Kalimantan menuai pro dan kontra. Cara mendaftar menjadi penerima subsidi LPG 3 kilogram.

Baca Selengkapnya

Jokowi Minta Menlu Persiapkan Negosiasi Ketahanan Pangan dengan Vietnam

1 hari lalu

Jokowi Minta Menlu Persiapkan Negosiasi Ketahanan Pangan dengan Vietnam

Presiden Jokowi menerima laporan hasil lawatan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi ke Vietnam beberapa hari lalu.

Baca Selengkapnya

Usai Tak Lagi Dianggap Kader PDIP, Gibran Bilang Belum Bergabung Kemana-Mana

1 hari lalu

Usai Tak Lagi Dianggap Kader PDIP, Gibran Bilang Belum Bergabung Kemana-Mana

"Kami berteman dengan semua, semua partai kami anggap rumah ya," ujar Gibran.

Baca Selengkapnya

Jokowi hingga Ma'ruf Amin Dukung Rencana Prabowo-Gibran Rangkul Semua Kalangan

1 hari lalu

Jokowi hingga Ma'ruf Amin Dukung Rencana Prabowo-Gibran Rangkul Semua Kalangan

Jokowi memastikan pemerintah mendukung proses peralihan pemerintahan ke Prabowo-Gibran dapat berjalan baik dan lancar.

Baca Selengkapnya