Menjelang Lebaran, BI: Masyarakat Sudah Tarik Uang Rp 187, 2 T

Reporter

Antara

Jumat, 31 Mei 2019 16:55 WIB

Ilustrasi Uang Rupiah. ANTARA FOTO/Adeng Bustomi

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia atau BI mencatat masyarakat sudah menarik uang sebanyak Rp 187,2 triliun di seluruh Indonesia sejak awal Ramadan hingga hari ke-26 Ramadan atau Jumat, 31 Mei 2019.

BACA: Demo di Jakarta, BI Masih Setop Kas Keliling Penukaran Uang

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan realisasi dana keluar (outflow) untuk penarikan dana itu mencapai 86 persen dari total ketersediaan dana yang disiapkan Bank Sentral dan perbankan selama Ramadan dan Lebaran 2019 sebesar Rp 217,1 triliun.

Adapun pusat persebaran uang untuk kebutuhan Ramadan dan Lebaran masih didominasi Pulau Jawa non Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) yang mencapai Rp 69,4 triliun. Kemudian, wilayah dengan penarikan dana terbanyak juga terjadi di Jabodetabek sebesar Rp 46,8 triliun.

"Dan wilayah lainnya adalah Sumatera sebesar Rp 34,1 triliun dan kawasan timur Indonesia sebesar Rp 27,9 triliun," ujar dia.

BACA: Demo 22 Mei, BI Hentikan Sementara Kas Keliling Penukaran Uang

Dana tunai yang disediakan BI bekerja sama dengan perbankan untuk Lebaran 2019 sebesar Rp 217,1 triliun itu mengalami kenaikan 13,5 persen dari periode sama di 2018 sebesar Rp 191,2 triliun.

Meningkatnya ketersediaan dana tunai ini karena panjangnya masa libur Lebaran hingga 10 hari pada tahun ini, serta kebutuhan untuk pencairan gaji dan Tunjangan Hari Raya atau THR para pekerja.

Bank Indonesia meyakini jika ketersediaan uang tunai masih mencukupi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Menurut data BI, realisasi penarikan uang tunai di masyarakat rata-rata 92 persen dari total ketersediaan dana setiap tahunnya.

Lebih lanjut, Perry mengatakan, penarikan uang tunai untuk kebutuhan Lebaran akan menstimulus konsumsi rumah tangga dan juga menggeliatnya sektor riil, seperti pariwisata dan transporasi.

Oleh karena itu, di kuartal II 2019, BI meyakini, konsumsi rumah tangga akan semakin bertumbuh dan memberi peningkatan kontribusi bagi pertumbuhan ekonomi nasional. "Biasanya konsumsi itu akan meningkat, terutama di segmen pariwisata, hotel, dan restoran. Kami juga masih memantau pergerakan investasi swasta," ujarnya.

Pada 2019, BI menargetkan pertumbuhan ekonomi nasional berada di 5,0-5,4 persen.

Sedangkan untuk penukaran uang pecahan kecil, Bank Sentral mengimbau masyarakat untuk menukar uang pecahan kecil di tempat-tempat penukaran resmi, baik yang diselenggarakan oleh BI, perbankan, maupun pihak lain yang ditunjuk oleh BI.

Advertising
Advertising

Di seluruh Indonesia, BI bekerja sama dengan perbankan menyiapkan 2.941 titik penukaran uang pecahan kecil, termasuk di wilayah 3T yakni wilayah terdepan, terluar dan terpencil.

Berita terkait

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

18 jam lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

1 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

1 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

2 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

2 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

2 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

3 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

4 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

5 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

6 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya