Bertemu Menteri Belanda, Bappenas Minta Perdagangan Ditingkatkan

Reporter

Dias Prasongko

Editor

Rahma Tri

Kamis, 23 Mei 2019 13:33 WIB

Menteri Pembangunan dan Perencanaan Nasional/Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro saat memberikan opening speech dalam acara penandatanganan kerjasama (financial closing) proyek investasi di bidang infrastruktur di Hotel Nikko, Tanjung Benoa, Nusa Dua, Bali, Sabtu, 13 Oktober 2018. Tempo/Dias Prasongko

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perencanaan dan Pembangunan atau Kepala Bappenas Bambang P.S. Brodjonegoro mengelar pertemuan dengan Menteri Perdagangan Luar Negeri dan Kerja Sama Pembangunan Belanda Sigrid Kaag. Dalam pertemuan ini, Bambang meminta volume perdagangan Indonesia - Belanda bisa ditingkatkan.

Baca: Jokowi Jengkel Perizinan Ruwet, Sri Mulyani Merespons Begini

"Jika dilihat dari necara perdagangannya, Indonesia saat ini dalam posisi surplus. Meski seperti itu, kami merasa perlu untuk tetap meningkatkan volume perdagangan dengan Belanda," kata Bambang, seperti dalam siaran pers yang diterima Tempo, Rabu 22 Mei 2019.

Pertemuan Indonesia dengan Belanda ini dilakukan di sela-sela acara Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) Ministrial Meeting 2019 di Paris, Prancis, Rabu 22 Mei 2019. Dalam acara itu, pemerintah ikut membahas mengenai selesainya kerja sama bilateral antara Indonesia dengan Belanda dalam skema Official Development Assistance (ODA).

Meski kerja sama ODA telah usai, pemerintah berhadap kerja sama lewat skema lain dengan Belanda bisa tetap berlanjut. Baik kerja sama lewat skema proyek sebagai bagian dari program regional dan global maupun kerja sama teknis dan sektoral melalui MoU.

Advertising
Advertising

Sementara itu, kerja sama ODA antara Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Belanda dihentikan karena ekonomi Indonesia dinilai sudah tumbuh signifikan dalam satu dekade terakhir. Selain itu, Pemerintah Belanda juga ingin fokus memberikan bantuan pembangunan kepada negara di sekitar Eropa.

BACA: Mendag: Data Impor Jagung Jokowi di Debat Capres Beda dengan BPS

Menurut catatan Bappenas, volume neraca perdagangan Indonesia dengan Belanda terus meningkat sejak 2014-2018. Dari semula US$ 4,58 juta pada 2014, menjadi US$ 4,22 juta pada 2015, US$ 3,97 juga pada 2016. Adapun untuk tahun 2017 dan 2018 masing-masing US$ 5,06 juta dan US$ 5,13 juta pada 2018.

Berita terkait

Bappenas Sebut Makan Siang Gratis akan Disalurkan 3-5 Kali Tiap Pekan

7 jam lalu

Bappenas Sebut Makan Siang Gratis akan Disalurkan 3-5 Kali Tiap Pekan

Mulai berjalan 2025, Bappenas perkirakan program makan siang gratis akan disalurkan sebanyak 3-5 kali dalam seminggu

Baca Selengkapnya

Bappenas Sebut Makan Siang Gratis Bukan untuk Atasi Stunting

8 jam lalu

Bappenas Sebut Makan Siang Gratis Bukan untuk Atasi Stunting

Menurut Bappenas indikator keberhasilan program makan siang gratis adalah peningkatan prestasi belajar

Baca Selengkapnya

Bappenas Pastikan Makan Siang Gratis Tidak Bersumber dari Dana BOS

11 jam lalu

Bappenas Pastikan Makan Siang Gratis Tidak Bersumber dari Dana BOS

Bappenas menyatakan tidak ada pihak swasta yang akan ikut mensponsori program makan siang gratis.

Baca Selengkapnya

Mengenal Navarone Foor, Pesepak Bola Belanda Keturunan Indonesia

12 jam lalu

Mengenal Navarone Foor, Pesepak Bola Belanda Keturunan Indonesia

Pada 2017, Navarone Foor pernah masuk dalam deretan nama incaran untuk naturalisasi

Baca Selengkapnya

Bappenas Pastikan Pelajar PAUD dan SD Dapat Makan Siang Gratis Tahun Depan, Jumlahnya Capai 38 Juta Siswa

13 jam lalu

Bappenas Pastikan Pelajar PAUD dan SD Dapat Makan Siang Gratis Tahun Depan, Jumlahnya Capai 38 Juta Siswa

Bappenas mengatakan fokus pemerintah menjalankan program makan siang gratis ialah menurunkan tingkat kekurangan gizi pada anak.

Baca Selengkapnya

Bappenas Sebut Program Makan Siang Gratis Dijalankan Tahun Depan, Bujet Rp 20 Ribuan per Anak

15 jam lalu

Bappenas Sebut Program Makan Siang Gratis Dijalankan Tahun Depan, Bujet Rp 20 Ribuan per Anak

Deputi Bappenas memastikan program makan siang gratis akan mulai berjalan mulai tahun 2025 dengan bujet Rp 20 ribuan per anak.

Baca Selengkapnya

LPEM FEB UI Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Kedua 2024 Melambat

1 hari lalu

LPEM FEB UI Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Kedua 2024 Melambat

BPS menyatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia 5,11 persen secara tahunan atau year-on-year (yoy) pada triwulan I 2024.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

1 hari lalu

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

Jokowi menyayangkan perangkat teknologi dan alat komunikasi yang digunakan di Tanah Air saat ini masih didominasi oleh barang-barang impor.

Baca Selengkapnya

Harga Emas Antam Hari Ini Naik Rp 8.000, Rp 1.318.000 per Gram

1 hari lalu

Harga Emas Antam Hari Ini Naik Rp 8.000, Rp 1.318.000 per Gram

Harga emas Antam hari ini naik sebesar Rp 8 ribu ke level Rp 1.318.000 per gram.

Baca Selengkapnya

Tertarik Pengelolaan Air di Proyek IKN, Pemerintah Belanda Kumpulkan LSM-LSM

1 hari lalu

Tertarik Pengelolaan Air di Proyek IKN, Pemerintah Belanda Kumpulkan LSM-LSM

Pemerintah Belanda mengumpulkan sejumlah lembaga swadaya masyarakat (LSM) untuk meminta pandangan mereka tentang proyek Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya