Jalan Diblokade Akibat Aksi 22 Mei, KLHK Pindah Kantor Sementara

Kamis, 23 Mei 2019 10:57 WIB

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan atau KLHK memindahkan sementara aktivitas operasional kegiatan akibat akses jalan masuk yang masih diblokade usai adanya aksi 22 Mei. Kegiatan kementerian sementara dipindah ke sejumlah kantor di Jakarta, Bogor dan Serpong.

BACA : Aksi 22 Mei Usai, IHSG Mulai Menguat Lagi

"KLHK tidak libur, karena akses jalan menuju dari Manggala Wanabakti yang masih diblokade, jadi kegiatan dilaksanakan di kantor Kebon Nanas, kantor Bogor, kantor Serpong dan Cimanggis. Sedangkan Biro Umum dan Keuangan tetap di Jakarta," kata Kepala Biro Humas KLHK, Djati Witjaksono Hadi ketika dihubungi Tempo, Kamis 23 Mei 2019.

Djati mengatakan dirinya belum mengetahui sampai kapan pemindahan kantor sementara ini akan berlanjut. Dia menjelaskan dirinya masih menunggu arahan dari pimpinan hari ini.

BACA: Kerusuhan 22 Mei, Wiranto: Kami Sudah Tahu Dalang Aksi Tersebut

Advertising
Advertising

Sebelumnya, beredar informasi yang menyatakan bahwa kegiatan KLHK diliburkan pada hari ini. Hal ini karena melihat perkembangan situasi di lapangan pada Rabu, 22 Mei 2019 malam karena akses jalan masuk kantor KLHK ditutup.

Adapun aksi ricuh massa pada 22 Mei 2019 terjadi karena menolak hasil penghitungan suara Pilpres 2019 oleh Komisi Pemilihan Umum. Saat kejadian, massa aksi 22 Mei melawan aparat kepolisian tak kunjung henti. Kerusuhan terjadi sejak pukul 18.15 WIB hingga saat ini, 21.45 WIB.

Kejadian bermula ketika massa melempar sejumlah petasan ke arah polisi. Awalnya, polisi masih tetap berdiri sambil memegang tameng di pembatas kawat. Bahkan, koordinator lapangan peserta aksi pun sempat meminta anggotanya mundur secara damai.

Tapi tiba-tiba, ada yang melempar bom molotov dari arah massa aksi 22 Mei, yang kemudian memicu reaksi. Para petugas kepolisian beserta puluhan jurnalis yang meliput, berlari mundur ke arah bundaran Hotel Indonesia. Sebagian berlari naik ke jembatan penyebrangan.

Akibat kericuhan ini, situasi di sekitar M.H Thamrin, baik dari arah Tanah Abang, Sabang, maupun Monas, lumpuh dan tidak bisa dilalui oleh kendaraan. Berdasarkan pantauan Tempo, sudah puluhan anggota polisi menjadi korban pelemparan. Mereka mengalami luka ringan.

Dalam kericuhan ini, Kepolisian Daerah Metro Jaya telah menetapkan sementara 257 tersangka terkait kerusuhan yang terjadi usai aksi di Bawaslu. Mereka merupakan pelaku penyerangan asrama polisi hingga provokator kericuhan.

"Sementara 257 sudah ditangkap sebagai tersangka," ujar Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Argo Yuwono di kantornya, Rabu 22 Mei 2019.

Argo mengatakan para tersangka tersebut ditangkap di tiga lokasi kericuhan yaitu di Bawaslu dengan 72 tersangka, Petamburan 156 tersangka dan Gambir 29 tersangka. Jumlah tersebut masih bisa bertambah karena aksi 22 Mei terjadi di sejumlah titik.

ANDITA RAHMA | TAUFIQ SIDDIQ

Berita terkait

Setelah Laporkan Kapolres Tangsel ke Divisi Propam Polri, Pengusaha ini ke LPSK Bawa Bukti Penembakan Kantornya

2 hari lalu

Setelah Laporkan Kapolres Tangsel ke Divisi Propam Polri, Pengusaha ini ke LPSK Bawa Bukti Penembakan Kantornya

Budi meminta perlindungan LPSK. Lawan pengusaha importir mesin itu diduga dibekingi jenderal.

Baca Selengkapnya

Tersangka Kasus Perdagangan Satwa Dilindungi di Makassar Segera Jalani Persidangan

5 hari lalu

Tersangka Kasus Perdagangan Satwa Dilindungi di Makassar Segera Jalani Persidangan

Saat ini kejahatan perdagangan satwa dilindungi kerap dilakukan melalui media online.

Baca Selengkapnya

Masukkan Sektor Laut Dalam Second NDC, KLHK: Ekosistem Pesisir Menyerap Karbon

5 hari lalu

Masukkan Sektor Laut Dalam Second NDC, KLHK: Ekosistem Pesisir Menyerap Karbon

KLHK memasukkan sektor kelautan ke dalam dokumen Second NDC Indonesia. Potensi mangrove dan padang lamun ditonjolkan.

Baca Selengkapnya

Kurangi Emisi Gas Rumah Kaca, KLHK Prioritaskan Pembatasan Gas HFC

6 hari lalu

Kurangi Emisi Gas Rumah Kaca, KLHK Prioritaskan Pembatasan Gas HFC

Setiap negara bebas memilih untuk mengurangi gas rumah kaca yang akan dikurangi atau dikelola.

Baca Selengkapnya

Ditarget Rampung Tahun Ini, Begini RUU KSDAHE Beri Ruang Dukungan untuk Konservasi Internasional

11 hari lalu

Ditarget Rampung Tahun Ini, Begini RUU KSDAHE Beri Ruang Dukungan untuk Konservasi Internasional

Rancangan Undang-undang tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya atau RUU KSDAHE ditarget segera disahkan pada tahun ini.

Baca Selengkapnya

Temuan Baru Anak Badak Jawa di Ujung Kulon, KLHK: Masih Banyak Ancaman

20 hari lalu

Temuan Baru Anak Badak Jawa di Ujung Kulon, KLHK: Masih Banyak Ancaman

Temuan individu baru badak Jawa menambah populasi satwa dilindungi tersebut di Taman Nasional Ujung Kulon. Beragam ancaman masih mengintai.

Baca Selengkapnya

Kualitas Udara Jakarta dan Sekitarnya Membaik, Gara-gara Mudik Lebaran?

20 hari lalu

Kualitas Udara Jakarta dan Sekitarnya Membaik, Gara-gara Mudik Lebaran?

Selama tiga hari terakhir, bersamaan dengan mudik lebaran, 11 stasiun pemantau kualitas udara Jakarta dan sekitarnya mencatat membaiknya level ISPU.

Baca Selengkapnya

Turut Dipicu Pasar Tumpah, Tambahan Sampah H-1 Lebaran di Depok Bisa Mencapai 180 Ton

21 hari lalu

Turut Dipicu Pasar Tumpah, Tambahan Sampah H-1 Lebaran di Depok Bisa Mencapai 180 Ton

Sampah di Depok diprediksi bertambah hingga 180 ton dari hari biasa pada malam Lebaran. Muncul dari pasar tumpah.

Baca Selengkapnya

KLHK: Ada Potensi Sampah 58 Juta Kilogram dari 2 Minggu Arus Mudik dan Balik Lebaran

23 hari lalu

KLHK: Ada Potensi Sampah 58 Juta Kilogram dari 2 Minggu Arus Mudik dan Balik Lebaran

KLHK menghitung potensi sampah hingga 58 juta kilogram dari mobilitas 193,6 juta penduduk dalam periode dua minggu arus mudik dan balik Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

Habiskan Ramadan di Korea Selatan, Beruntung Kantor Sediakan Musala

26 hari lalu

Habiskan Ramadan di Korea Selatan, Beruntung Kantor Sediakan Musala

Tidak seperti di Indonesia, Ramadan di Korea Selatan tidak terlalu meriah. Simak pengalaman Rakha menghabiskan waktu bulan Puasa di Negeri Ginseng.

Baca Selengkapnya