Darmin Nasution: Perang Dagang AS - Cina Bukan Jangka Pendek

Jumat, 17 Mei 2019 13:55 WIB

Ilustrasi perang dagang Amerika Serikat dan Cina. Businessturkeytoday.com/

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution meyakini perang dagang Amerika Serikat dengan Cina yang kembali memanas akan berlangsung lebih lama.

Baca juga: Sri Mulyani Prediksi Perang Dagang AS-Cina Bakal Lama

"Karena kalau mereka sudah kapok, mestinya mereka damai cepat-cepat. Oleh karena itu, ini bukan jangka pendek kelihatannya," kata Darmin saat ditemui di kantornya, Jakarta Pusat, Jumat, 17 Mei 2019.

Mantan Gubernur Bank Indonesia ini mengatakan situasi seperti ini memang tidak terlalu menggembirakan. Perang dagang ini, kata dia, membuat kinerja ekspor tertekan dan ujungnya, menghasilkan neraca perdagangan yang defisit sepanjang April 2019. "Namun tidak perlu membuat pesimis," ujarnya.

Dua hari lalu, Rabu, 15 Mei 2019, Badan Pusat Statistik (BPS) merilis nilai neraca perdagangan Indonesia pada April 2019 mengalami defisit sebesar US$ 2,5 miliar. Faktor penyebabnya adalah defisit sektor migas dan non-migas masing-masing sebesar US$ 1,49 miliar dan US$ 1,01 miliar.

Pada April 2019, ekspor mencapai US$ 12,6 miliar, turun 10,8 persen dibandingkan Maret 2019 yang senilai US$ 14,12 miliar. Sementara itu, impor April 2019 yang tercatat US$ 15,10 miliar, naik dari Maret 2019 sebesar 12,25 persen senilai US$ 13,45 miliar.

Dalam situasi seperti ini, kata Darmin, pemerintah tetap terus mendorong ekspor dan menekan impor dengan menyiapkan industri substitusi pengganti impor. Untuk ekspor, kata dia, harus lebih cermat mengenai identifikasi barang apa yang bakal dikirim. Indonesia tidak bisa lagi mengekspor barang ke luar negeri tanpa perhitungan yang cermat.

Sementara untuk impor, Darmin menyebut pemerintah telah memperbarui kebijakan tax holiday alias pengampunan pajak terhadap 200 jenis lebih industri. Kendati demikian, ia menyadari jumlah itu masih beberapa bagian saja dari keseluruhan industri yang tercatat dalam Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia ( KBLI).

Dalam kebijakan tax holiday ini, kata Darmin, fasilitas tak hanya diberikan bagi industri substitusi impor seperti industri besi baja dan petrokimia. Namun, fasilitas juga diberikan bagi industri berorientasi ekspor. "Ya walau ekspornya enggak seperti dahulu, tapi enggak apa-apa, yang penting tetap menjaga pertumbuhan," ujarnya.

Baca berita Perang Dagang lainnya di Tempo.co

Berita terkait

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

18 jam lalu

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

Perayaan bulan suci Ramadan dan hari raya Idul Fitri juga dapat memacu pertumbuhan ekonomi domestik lebih lanjut.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

9 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan klaim neraca perdaganga Indonesia alami surplus, ada beberapa komoditas yang surplus dan ada beberapa yang defisit.

Baca Selengkapnya

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

12 hari lalu

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

Indonesia memperpanjang rekor surplus neraca perdagangan dalam 47 bulan terakhir pada Maret 2024

Baca Selengkapnya

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

12 hari lalu

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

BPS mencatat nilai ekspor Indonesia pada Maret 2024 naik 16,40 persen dibanding Februari 2024. Namun anjlok 4 persen dibanding Maret 2023.

Baca Selengkapnya

Wamendag Optimistis Neraca Perdagangan Indonesia Tetap Surplus di Tengah Konflik Iran-Israel

15 hari lalu

Wamendag Optimistis Neraca Perdagangan Indonesia Tetap Surplus di Tengah Konflik Iran-Israel

Jerry Sambuaga optimistis neraca perdagangan Indonesia tetap surplus di tengah situasi geopolitik saat ini.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Indonesia Terancam Twin Deficit, Apa Itu?

16 hari lalu

Pengamat Sebut Indonesia Terancam Twin Deficit, Apa Itu?

Indonesia berisiko menghadapi kondisi 'twin deficit' seiring dengan menurunnya surplus neraca perdagangan.

Baca Selengkapnya

BI: Surplus Neraca Perdagangan Topang Ketahanan Eksternal

50 hari lalu

BI: Surplus Neraca Perdagangan Topang Ketahanan Eksternal

Bank Indonesia (BI) menilai surplus neraca perdagangan yang berlanjut pada Februari 2024 menopang ketahanan eksternal perekonomian Indonesia.

Baca Selengkapnya

Neraca Perdagangan Indonesia dengan Mesir Surplus Rp 18,2 Triliun

23 Februari 2024

Neraca Perdagangan Indonesia dengan Mesir Surplus Rp 18,2 Triliun

Kementerian Perdagangan mencatat neraca perdagangan Indonesia dengan Mesir surplus Rp 18,2 triliun.

Baca Selengkapnya

BPS: Neraca Perdagangan Januari 2024 Surplus 45 Bulan Berturut-turut, Tembus USD 2,02 Miliar

15 Februari 2024

BPS: Neraca Perdagangan Januari 2024 Surplus 45 Bulan Berturut-turut, Tembus USD 2,02 Miliar

Neraca perdagangan Indonesia telah mencatatkan surplus selama 45 bulan berturut-turut sejak bulan Mei 2020. Nilainya mencapai US$ 2,02 miliar.

Baca Selengkapnya

Analis Ungkap Sentimen Penentu Pergerakan Rupiah vs Dolar AS Pekan Depan

11 Februari 2024

Analis Ungkap Sentimen Penentu Pergerakan Rupiah vs Dolar AS Pekan Depan

Analis mengatakan pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dipengaruhi oleh beberapa sentimen. Apa saja?

Baca Selengkapnya