AS Naikkan Tarif Impor Jadi 25 Persen, Indonesia Terkena Dampak?

Jumat, 10 Mei 2019 17:45 WIB

Menteri Koordinator Bidang Perkonomian Darmin Nasution memberikan keterangan kepada wartawan usai melantik tiga pejabat baru BP Batam di kantornya, Jakarta Pusat, Senin 7 Januari 2019. Tempo/Dias Prasongko

TEMPO.CO, Jakarta -Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menilai keputusan AS menaikkan tarif impor 25 persen terhadap barang-barang asal Cina bisa saja turut berpengaruh ke Indonesia.

BACA: Perang Dagang, Cina Siap Balas Kenaikan Tarif 25 Persen Trump

Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution mengatakan dengan makin memanasnya hubungan AS-Cina, maka dipastikan akan berdampak pada penurunan perekonomian kedua negara. Selain itu, pada akhirnya, kondisi tersebut dapat menimbulkan multiplier effect bagi negara-negara lain yang menjadi mitra dagang kedua negara.

"Ya tentu saja bisa berpengaruh ke kita kalau ditanya ada pengaruhnya atau tidak. Tapi kan kita belum bisa hitung. Kita ini juga belum tahu lagi sikap Trump selanjutnya, yang dikenal suka berganti-ganti," ujarnya di kantor Kementerian Koordinator (Kemenko) Perekonomian, Jakarta, Jumat, 10 Mei 2019.

BACA: Trump Sebut Bakal Naikkan Tarif Impor dari Cina Jadi 25 Persen

Darmin menyatakan apabila perang dagang AS-Cina terus berlanjut, maka dipastikan perekonomian Cina akan semakin melambat. Hal itu otomatis dapat berimbas kepada penurunan ekspor dari Indonesia ke China, seiring bakal menurunnya permintaan dari China.

Advertising
Advertising

"Biasanya, langkah AS itu juga akan dibalas oleh China. Jadi, walaupun kita tidak ikut perang dagang, tapi pasti bakal terkena imbasnya, neraca dagang kita pasti menurun," tuturnya.

Mantan Gubernur Bank Indonesia (BI) tersebut berharap perang dagang ini dapat segera mereda dan berakhir. Pasalnya, lanjut Darmin, sebenarnya kedua negara juga telah memperhitungkan untung ruginya masing-masing, sejak memulai perang dagang. "Pasti dua-duanya akan rugi, tapi orang lain juga ikut dibuat rugi gara-gara mereka," imbuhnya.

Seperti diketahui, Presiden AS Donald Trump resmi memberlakukan kenaikan tarif impor dari 10 persen menjadi 25 persen terhadap produk-produk dari Negeri Panda senilai US$200 miliar. Tarif baru itu dikenakan pada lebih dari 5.700 kategori produk yang berbeda asal Cina, mulai dari sayur-sayuran olahan hingga lampu Natal dan kursi tinggi untuk bayi.

Namun, tarif impor itu tidak akan berlaku untuk barang-barang yang sudah berada di kapal menuju pantai AS.

Berita terkait

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

9 jam lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

1 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

Zulkifli Hasan mengungkap asal mula ditemukannya baja ilegal produksi pabrik milik Cina.

Baca Selengkapnya

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

2 hari lalu

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

Mendag Zulkifli Hasan menginspeksi mendadak sebuah pabrik baja milik investor Cina yang meproduksi baja ilegal tidak sesuai SNI.

Baca Selengkapnya

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

2 hari lalu

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

Seorang perempuan Cina merebut hati Pangeran Charles dan Belgia. Kisah percintaan mereka seperti dalam dongeng.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

2 hari lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

2 hari lalu

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

Sebuah pabrik baja Cina, PT Hwa Hok Steel, terungkap memproduksi baja tulangan beton tidak sesuai SNI sehingga produk mereka dinyatakan ilegal.

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

3 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

3 hari lalu

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

Pemerintah Cina turun tangan mempertemukan dua kelompok berseteru di Palestina yaitu Fatah dan Hamas

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

3 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

4 hari lalu

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

Rencana pembukaan lahan 1 juta hektar untuk padi Cina di Kalimantan menuai pro dan kontra. Cara mendaftar menjadi penerima subsidi LPG 3 kilogram.

Baca Selengkapnya