Ibu Kota di Gunung Mas atau Bukit Soeharto, Apa Kata Menteri PU?
Reporter
Bisnis.com
Editor
Dewi Rina Cahyani
Jumat, 10 Mei 2019 15:29 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo telah meninjau dua dari empat lokasi yang menjadi calon ibu kota Republik Indonesia. Dua lokasi yang ditinjau, yaitu Bukit Kabupaten Kutai Kartanegara di Kalimantan Timur dan Kabupaten Gunung Mas di Kalimantan Tengah.
Baca: Calon Ibukota Baru, Pakar Tsunami: Paling Aman di Kalimantan
Menteri Pekerjaan Umum & Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan lokasi calon ibukota di Kukar maupun Gunung Mas memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Dia menjelaskan infrastruktur di Kutai Kertanegara lebih siap mendukung kawasan perkotaan karena dilintasi jalan tol Balikpapan-Samarinda.
"Untuk kesiapan kehidupan perkotaan, positif lah. Sebenarnya keduanya punya plus minus masing-masing," ujar Basuki di Jakarta, Jumat, 10 Mei 2019.
Bukit Soeharto, lokasi calon ibukota yang ditinjau Presiden dua hari lalu memang terletak di antara Balikpapan dengan Samarinda. Saat ini, dua kota utama di Kalimantan Timur itu siap terhubung dengan jalan tol sepanjang 99 kilometer. Jalan tol dikelola oleh PT Jasamarga Balikpapan Samarinda, anak usaha PT Jasa Marga Tbk.
Sementara itu, Gunung Mas disebut Basuki memiliki kondisi alam yang masih alami. Presiden Joko Widodo sebelumnya menyebut, Gunung Mas memiliki lahan yang paling luas untuk dikembangkan, yakni 300.000 hektare. Kementerian PUPR saat ini sudah membangun jalan nasional di Gunung Mas.
Namun Gunung Mas berada di remote area yang jauh dari pusat kota. Walhasil perlu pembangunan infrastruktur dasar secara masif bila pemerintah memilih Gunung Mas sebagai ibu kota baru. Basuki menekankan, Kutai Kertanegara maupun Gunung Mas dipastikan aman dari risiko gempa karena tidak terletak di kawasan ring of fire .
Hingga saat ini, ada empat wilayah yang menjadi kandidat ibu kota baru. Keempat wilayah itu yakni Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, dan Sulawesi Barat.
BISNIS