Luhut Tanggapi Boeing 737 MAX Bermasalah Sebelum Tragedi Lion Air

Kamis, 9 Mei 2019 10:03 WIB

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan menguasai sekitar 15.600 hektar lahan tambang dan kelapa sawit di Kutai Kartanegara. Luhut juga merupakan inisiator tim Bravo-5. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan akan melihat terlebih dahulu persoalan pesawat Boeing 737 Max yang ternyata sudah diketahui bermasalah sebelum akhirnya mengalami kecelakaan pertama pada Oktober 2018. "Ya kita lihat nanti, kalau memang salah dampaknya apa," ujar Luhut di kantornya, Rabu, 8 Mei 2019.

Baca: Faisal Basri Sebut Luhut, Enggar, dan Rini adalah Lemak di Kabinet Jokowi

Setelah mengkaji itu, baru lah Luhut akan meninjau apa kewajiban The Boeing Company kepada Indonesia. "Iya dong, jangan rakyat kita dirugikan oleh mereka."

Pernyataan Luhut itu menyikapi penyataan terbaru dari Boeing. Perusahaan pabrikan pesawat itu menyatakan bahwa teknisinya telah mengindikasikan adanya masalah pada pesawat 737 Max sebelum terjadinya kecelakaaan Lion Air JT-610. Namun, mereka tidak mengambil tindakan apa pun ihwal masalah tersebut.

Dalam pernyataan Boeing yang dirilis pada Ahad, 5 Mei 2019, dikutip dari CNN, 6 Mei 2019, menunjukkan rentang waktu berapa lama beberapa orang di perusahaan tersebut menyadari ada masalah sebelum akhirnya memutuskan untuk bertindak. Namun, Boeing menyatakan bahwa masalah perangkat lunak tidak berdampak buruk terhadap keselamatan atau operasi pesawat.

Advertising
Advertising

Tidak diketahui apakah kurangnya fungsi sistem peringatan berperan dalam jatuhnya pesawat Lion Air dan Ethiopian Airlines, yang menewaskan 346 orang. Tetapi sistem peringatan bisa memberi tahu pilot bahwa sensor tidak berfungsi.

Dalam kedua bencana tersebut, investigasi awal menunjukkan data yang salah dari sensor angle of attack (AOA) yang tidak berfungsi dan memicu aktivasi perangkat lunak anti-stall pesawat atau yang dikenal sebagai MCAS, yang berfungsi menurunkan sudut hidung pesawat saat pilot berusaha mendapatkan kendali.

Boeing mengatakan jajaran pejabat seniornya dan Administrasi Penerbangan Federal (FAA) tidak sadar tentang masalah ini sampai akhirnya Lion Air jatuh. Baik FAA atau Boeing juga tidak bertindak atas temuan ini sampai kecelakaan Ethiopian Airlines pada Maret 2019. Kini, Boeing terus berupaya untuk memperbaiki masalah tersebut.

Dalam pernyataannya, Boeing menjelaskan bahwa sistem peringatan yang membatalkan fungsi AOA hanya berfungsi pada pesawat jika maskapai telah membeli fitur tambahan opsional, yang dikenal sebagai indikator AOA. Indikator AOA membuat pilot tahu jika salah satu sensor AOA tidak berfungsi, sedangkan sistem peringatan pembatalan menunjukkan jika sensor saling bertentangan.

Boeing berpendapat bahwa fungsi sistem peringatan itu tidak diperlukan untuk pengoperasian pesawat yang aman. Tetapi mantan insinyur Boeing dan analis penerbangan mengkritik desain perangkat lunak asli Boeing karena mengandalkan data dari sensor AOA tunggal.

ia menyebut perangkat tersebut rentan terhadap cacat. Terlebih, Boeing juga tidak melakukan uji terbang apa yang akan terjadi pada sistem MCAS jika sensor AOA tunggal gagal.

Pada tahun 2017, setelah pengiriman 737 MAX dimulai, insinyur Boeing mengidentifikasi bahwa perangkat lunak sistem tampilan 737 Max tidak memenuhi persyaratan sistem peringatan AOA.

Baca: Luhut Minta Penenggelaman Kapal Tidak Dipertentangkan

Namun setelah ditinjau, para insinyur Boeing memutuskan untuk tidak segera memperbaiki masalah itu, dan menyimpulkan bahwa fungsi yang ada dapat diterima sampai sistem peringatan dan indikator dapat dihapus dalam pembaruan perangkat lunak sistem tampilan, yang rencananya dipasang di Boeing 737 MAX pada pembaruan berikutnya.

EKA YUDHA SAPUTRA

Berita terkait

Luhut Diminta Klarifikasi Soal Orang Toksik di Pemerintahan Prabowo: Agar Tak Ada Tuduhan

2 jam lalu

Luhut Diminta Klarifikasi Soal Orang Toksik di Pemerintahan Prabowo: Agar Tak Ada Tuduhan

Menurut pengamat politik Universitas Al-Azhar, Ujang Komarudin, ada kemungkinan Luhut merujuk kepada figur atau kelompok tertentu melalui pernyataan tersebut.

Baca Selengkapnya

Layanan Internet Starlink Sudah Bisa Dipesan, Biaya Langganan Rp750 Ribu per Bulan

2 jam lalu

Layanan Internet Starlink Sudah Bisa Dipesan, Biaya Langganan Rp750 Ribu per Bulan

Perusahaan penyedia jasa telekomunikasi dan layanan internet milik Elon Musk, Starlink mulai menawarkan layanannya untuk masyarakat di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Jubir Luhut Soal Orang "Toxic" di Pemerintahan Prabowo-Gibran

3 jam lalu

Penjelasan Jubir Luhut Soal Orang "Toxic" di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Juru bicara Luhut Binsar Pandjaitan menjelaskan maksud dari orang toxic dalam pemerintahan. Sebelumnya, Luhut menyebut istilah itu saat berpesan kepada Prabowo Subianto tentang kabinetnya.

Baca Selengkapnya

Prabowo-Gibran: Soal Kabinet hingga Pesan dari Luhut

1 hari lalu

Prabowo-Gibran: Soal Kabinet hingga Pesan dari Luhut

Luhut menyampaikan pesannya kepada Prabowo Subianto selaku presiden terpilih periode 2024-2029, untuk tidak membawa orang toxic ke dalam kabinet

Baca Selengkapnya

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

1 hari lalu

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

1 hari lalu

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

Menkomarinves Luhut Pandjaoitan buka kemungkinan kewarganegaraan ganda untuk diaspora. Apa saja alasan dan syaratnya?

Baca Selengkapnya

Insiden-insiden yang Menggerus Reputasi Boeing

1 hari lalu

Insiden-insiden yang Menggerus Reputasi Boeing

Banyak insiden yang menggerus reputasi Boeing sebagai produsen pesawat terkemuka di dunia, yang terakhir adalah kematian seorang pelapor.

Baca Selengkapnya

Luhut Ingatkan Prabowo Jangan Bawa Orang "Toxic" Masuk Pemerintahan

2 hari lalu

Luhut Ingatkan Prabowo Jangan Bawa Orang "Toxic" Masuk Pemerintahan

Pesan Luhut ke Prabowo jangan bawa orang toxic ke pemerintahan

Baca Selengkapnya

Anggota Komisi I DPR Sebut Kewarganegaraan Ganda Tak Boleh Semata karena Alasan Ekonomi

2 hari lalu

Anggota Komisi I DPR Sebut Kewarganegaraan Ganda Tak Boleh Semata karena Alasan Ekonomi

TB Hasanuddin mengatakan usulan pemberian kewarganegaraan ganda seperti disampaikan Luhut tidak bisa serta-merta hanya berdasarkan alasan ekonomi saja

Baca Selengkapnya

Luhut Sebut Starlink Milik Elon Musk Diluncurkan di RI Dua Pekan Lagi, Akan Diumumkan di Bali

2 hari lalu

Luhut Sebut Starlink Milik Elon Musk Diluncurkan di RI Dua Pekan Lagi, Akan Diumumkan di Bali

Menteri Luhut menyebutkan layanan internet berbasis satelit Starlink bakal diluncurkan dalam dua pekan ke depan atau pertengahan Mei 2024.

Baca Selengkapnya