UGM: Ibu Kota Baru Jangan Rawan Konflik Penduduk Asli-Pendatang

Rabu, 8 Mei 2019 11:30 WIB

Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla (kedua kiri) memimpin rapat terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Senin, 29 April 2019. Ratas itu membahas tindak lanjut rencana pemindahan ibu kota. ANTARA

TEMPO.CO, Yogyakarta - Sejumlah dosen Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada Yogyakarta mengusulkan lokasi calon ibu kota menempati daerah yang terbuka. Selain itu, wilayah tersebut dalam aspek kependudukannya juga juga heterogen untuk meminimalisasi potensi konflik sosial dan budaya.

Baca: Tinjau Langsung Calon Ibu Kota Baru, Jokowi: Biar Ada Feeling

Setidaknya 20 dosen dari berbagai departemen Fakultas Teknik UGM membahas secara khusus pemindahan ibu kota baru dalam forum terbatas di ruang sidang fakultas tersebut. Forum terbatas yang digelar pada Senin, 6 Mei 2019, menghasilkan sejumlah skenario usulan.

Salah satu hal penting yang dibahas adalah potensi konflik sosial dan budaya. Dekan Fakultas Teknik UGM, Nizam, mengatakan calon ibu kota baru harus berlokasi di wilayah dengan heterogenitas masyarakat tinggi.

Wilayah yang dipilih sebaiknya tidak rawan terhadap munculnya konflik antara pendatang dan penduduk lokal. “Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur masyarakatnya lebih heterogen. Lebih tepat bila dilihat dari potensi konflik sosial-budaya,” kata dia.

Advertising
Advertising

Penetapan lokasi ibu kota baru harus mempertimbangkan efek migrasi karena akan menjadi daya tarik baru orang yang masuk. Efek dari migrasi akan memunculkan marginalisasi atau peminggiran penduduk lokal dan konflik sosial.

Kalimantan punya sejarah kelam, yakni konflik antaretnis di Sampit, Kalimantan Tengah dan Sambas, Kalimantan Barat. Konflik terjadi karena kesenjangan antara-pendatang (etnis Madura) dengan Dayak.

Tragedi di Sampit, misalnya, menghilangkan ratusan nyawa manusia. Dalam forum itu Fakultas Teknik tidak menyarankan Kalimantan Tengah dan Kalimantan Barat sebagai calon ibu kota baru menggantikan Jakarta.

Selain faktor sejarah konflik sosial-budaya, Kalimantan Tengah juga tidak tepat karena potensi kebakaran lahan gambut. “Berdampak pada tidak optimalnya fungsi pemerintahan dan aktivitas masyarakat karena pernah terjadi kebakaran lahan gambut,” kata Nizam.

Sebelumnya Presiden Joko Widodo atau Jokowi memutuskan untuk memindahkan Ibu Kota ke luar Pulau Jawa. Keputusan diambil dalam rapat terbatas mengenai pemindahan Ibu Kota di Kantor Presiden, Jakarta, pada Senin pekan lalu.

"Presiden memilih alternatif ketiga, yaitu memindahkan Ibu Kota ke luar Jawa. Ini barangkali salah satu keputusan penting yang dilahirkan hari ini," kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Bambang Brodjonegoro, Senin, 29 April 2019.

Setidaknya ada tiga alternatif yang bisa dipilih. Alternatif pertama adalah Ibu Kota tetap di Jakarta, namun dibuat distrik khusus pemerintahan. Kantor-kantor pemerintahan itu nantinya akan berpusat di kawasan Istana, Monas, dan sekitarnya.

Adapun alternatif kedua adalah memindahkan pusat pemerintahan ke wilayah dekat Jakarta. Mencontoh Malaysia yang memindahkan pusat pemerintahannya ke Putrajaya, Bambang mengusulkan agar Ibu Kota Indonesia dipindah ke sekitar Jabodetabek jika tersedia lahan.

Baca: JK Sebut Pemindahan Ibu Kota Bisa Tak Pakai Dana APBN, Caranya?

Alternatif ketiga yang dipilih Jokowi yaitu memindahkan ibu kota langsung ke luar Jawa, seperti Brasil yang memindahkan dari Rio de Janeiro ke Brasilia yang jauh di Amazon.

Berikutnya Canberra di antara Sydney dan Melbourne. Demikian juga Astana di Kazakhstan karena Ibu Kotanya ingin dipindah lebih dekat ke arah tengah dari negaranya. Juga Naypyidaw yang juga lebih ke dalam negara Myanmar.

Simak berita lainnya terkait ibu kota di Tempo.co.

Berita terkait

Anggukan Jokowi soal Disebut Jadi Penjembatan Prabowo-Megawati

2 menit lalu

Anggukan Jokowi soal Disebut Jadi Penjembatan Prabowo-Megawati

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani mengungkapkan Presiden Jokowi yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Megawati dan Prabowo

Baca Selengkapnya

Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen: Menumbuhkan Sebuah Optimisme

2 menit lalu

Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen: Menumbuhkan Sebuah Optimisme

Presiden Jokowi mengatakan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,11 persen di kuartal pertama tahun ini patut disyukuri.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

27 menit lalu

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

Jokowi menyayangkan perangkat teknologi dan alat komunikasi yang digunakan di Tanah Air saat ini masih didominasi oleh barang-barang impor.

Baca Selengkapnya

Jokowi Respons Rencana Prabowo Tambah Kementerian hingga 40

50 menit lalu

Jokowi Respons Rencana Prabowo Tambah Kementerian hingga 40

Orang-orang dekat Prabowo menceritakan bahwa Prabowo berupaya membangun koalisi besar untuk menguasai DPR.

Baca Selengkapnya

Seputar Indonesia Digital Test House yang Diresmikan Jokowi Hari Ini

59 menit lalu

Seputar Indonesia Digital Test House yang Diresmikan Jokowi Hari Ini

Jokowi mengharapkan pembukaan Indonesia Digital Test House (IDTH) di BBPPT dapat memperkuat ekosistem digital lokal. Berikut hal-hal seputar IDTH.

Baca Selengkapnya

Seloroh Jokowi saat Ditanya Parpol Baru setelah Tak Diakui PDIP

1 jam lalu

Seloroh Jokowi saat Ditanya Parpol Baru setelah Tak Diakui PDIP

Sebelumnya, Kabar Jokowi bukan lagi anggota PDIP disampaikan oleh Ketua Dewan Pimpinan Pusat PDI Perjuangan Bidang Kehormatan, Komarudin Watubun.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sepakat dengan Luhut soal Jangan Ada Orang Toxic di Kabinet Prabowo

1 jam lalu

Jokowi Sepakat dengan Luhut soal Jangan Ada Orang Toxic di Kabinet Prabowo

Presiden Jokowi setuju dengan usul yang menyebut Presiden terpilih Prabowo Subianto tak perlu membawa orang 'toxic' masuk kabinet.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Indonesia Digital Test House di Depok

2 jam lalu

Jokowi Resmikan Indonesia Digital Test House di Depok

Presiden Jokowi mengharapkan pembukaan IDHT memperkuat ekosistem digital lokal.

Baca Selengkapnya

UKT Prodi Kedokteran Mahal: Berikut Besaran UKT Secara Umum di 5 Kampus

2 jam lalu

UKT Prodi Kedokteran Mahal: Berikut Besaran UKT Secara Umum di 5 Kampus

UKT bagi mahasiswa Kedokteran dikenal paling mahal di antara jurusan lain. Ternyata hal ini bergantung pada kebutuhan terhadap alat praktik, lokasi kampus, dan lainnya.

Baca Selengkapnya

Reaksi Internal KIM atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

2 jam lalu

Reaksi Internal KIM atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Gerindra menyatakan Prabowo sudah mendiskusikan pembentukan presidential club sejak bertahun-tahun lalu.

Baca Selengkapnya