Harga Bawang Putih di Bangka Belitung Tembus Rp 100 Ribu per Kg
Reporter
Servio Maranda (Kontributor)
Editor
Rahma Tri
Senin, 6 Mei 2019 15:52 WIB
TEMPO.CO, Pangkalpinang - Memasuki Ramadan, harga bawang putih di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung meroket hingga menembus Rp 100 ribu per kilogram. Tingginya permintaan dan langkanya stok bawang putih diprediksi menjadi penyebab utama melambungnya harga bawang putih ini.
BACA: Ini Penyebab Harga Bawang Putih Melambung Versi Pedagang
"Saat ini stoknya memang kosong. Barang yang tersedia merupakan stok lama. Itu yang membuat harga naik hingga Rp 100 ribu. Namun kita mendapatkan informasi, untuk bawang putih stoknya akan tiba dalam dua hari ke depan," ujar Wakil Gubernur Bangka Belitung Abdul Fatah kepada wartawan usai melakukan sidak pasar di Pangkalpinang, Senin, 6 Mei 2019.
Abdul meminta masyarakat bersabar karena saat ini proses distribusi bawang putih sedang dalam pengapalan. Diharapkan, harga bawang putih bisa langsung normal kembali begitu stok tiba di pasaran. "Harga normal dikisaran Rp 60 ribu - Rp 65 ribu. Semoga secepatnya kembali normal dan barang segera tiba agar bisa dibeli masyarakat," ujar dia.
Kapolda Bangka Belitung Brigadir Jenderal Istiono mengatakan, secara umum persoalan pangan di Bangka Belitung cukup stabil mulai dari harga dan ketersediaan stok yang ada di gudang distributor.
"Kalau bawang putih memang secara nasional ada kekurangan stok. Secara umum di Bangka Belitung tidak ada persoalan. Semua harga terkendali dan terkontrol. Untuk harga ayam dan daging tetap kita harapkan dibawah HET," ujar Istiono.
<!--more-->
Istiono menuturkan pihaknya melalui Tim Satgas Pangan bersinergi dengan instansi terkait akan secara rutin memantau dan mengecek harga bahqn pokok hingga lebaran. "Setiap hari kita pantau terus. Hari ini dua pasar di Kota Pangkalpinang. Nanti di pasar-pasar lain yang ada di Kabupaten. Kita harapkan semuanya lancar hingga lebaran," ujar dia.
Istiono meminta masyarakat berperan aktif dalam memberikan informasi kepada petugas jika mengetahui adanya harga bahan pokok yang dijual di atas harga eceran tertinggi (HET). "Jangan sampai harga yang tinggi merugikan masyarakat. Jadi harus bersama-sama kita pantau. Ruang gerak mafia pangan ini sudah sempit karena adanya keseragaman harga," ujar dia.
BACA: Harga Bawang Putih Meroket, Pembeli di Pasar Kramat Jati Menjerit
Di Jakarta, harga sejumlah kebutuhan pokok merangkak naik pada hari pertama Ramadan. Di Pasar Paseban Jakarta Pusat, harga bawang putih yang semula Rp 50 ribu kini menyentuh Rp 80 ribu per kilogram. Ayam potong ukuran jumbo yang sebelumnya Rp35 ribu kini menjadi Rp40 ribu. Adapun cabai merah juga naik dari harga ecer sebelumnya Rp30ribu menjadi Rp 40ribu.
Meski demikian, pedagang mengaku jumlah pembeli tidak berkurang. Bahkan menurut, Suraji salah satu pedagang, omzetnya meningkat sekalipun harga beberapa jenis kebutuhan pokok meningkat. "Sama aja, pembeli malah banyak. Yah tradisilah kalau Ramadan, aja ada harga yang naik,"kata dia saat ditemui Senin 6 Mei 2019.
WIRA UTAMA