Pindad Siapkan Anak Usaha untuk IPO

Rabu, 1 Mei 2019 11:44 WIB

Pekerja melakukan sentuhan akhir pada senapan penembak runduk di Divisi Senjata PT Pindad di Bandung, Jawa Barat, Senin 1 April 2019. Pindad membidik target penjualan produk militer dan non militer tahun ini sebesar Rp 5,2 triliun. Tahun 2018 Pindad mencatat penjualan Rp 3,1 triliun. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, BANDUNG - Perusahaan pertahanan plat merah, PT Pindad menyiapkan anak perusahaannya untuk melepas saham ke publik atau IPO. Direktur Utama PT Pindad Abraham Mose mengatakan sudah ada pembicaraan dengan Kementerian BUMN terkait dengan pelepasan saham tersebut. Selain anak usaha, kemungkinan IPO juga terbuka untuk Pindad. "Kami mulai membicarakan secara internal, kalau masuk ke IPO seperti apa,” kata dia dalam sesi wawancara khusus dengan Tempo di kompleks PT Pindad, Bandung, Jumat, 26 April 2019.

Baca: PT Pindad Targetkan Laba Bersih Rp 145 Miliar Tahun Ini

Keputusan IPO, ujar Abraham, akan diambil setelah dilakukan sejumlah kajian. "Kami butuh kajian lagi, banyak yang akan melihat apakah industri pertahanan ini sudah layak masuk ke pasar modal. Ini dalam kajian,” kata dia.

Abraham mengatakan, untuk melangkah menuju IPO, Pindad sudah memiliki pengalaman saat menerbitkan surat hutang Medium Term Notes (MTN). Pada akhir 2017, Pindad sukses melepas MTN dengan meraup dana segar Rp 1 triliun untuk jangka waktu 3 tahun dan suku bunga 9,25 persen. Dalam penerbitan MTN tersebut Pindad mendapat rating A dan bertahan hingga kini.

“Pindad sudah melakukan rating. Dari Pefindo kami mendapat rating single A. Pada 2018 kami melakukan pendanaan dengan pola MTN. Dan next sudah dilakukan lagi evaluasi rating dan Alhamdulillah masih dengan single A,” kata Abraham.

Pemeringkatan Pindad ini bisa menjadi modal serius untuk wacana IPO. Dia mengaku, banyak opsi yang bisa dijajaki. Mulai dari melepas lini industrial untuk IPO atau di sejumlah anak perusahaan Pindad.

“Sekarang selain bisnis industrial, anak perusahaan kita juga cukup tumbuh berkembang. Di situ ada Rumah Sakit, ada Global Pindad Source and Trading, ada Pindad PLB, Pindad Logistic, kemudian ada Pindad Engineering sebagai holding-nya,” kata Abraham.

Advertising
Advertising

AHMAD FIKRI | DEWI RINA

Berita terkait

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

2 jam lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

3 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

4 hari lalu

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

Presdir Unilever Indonesia, Benjie Yap mengatakan salah satu hal yang penting bagi investor adalah fundamental bisnis.

Baca Selengkapnya

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

4 hari lalu

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

PT Unilever Indonesia Tbk. meraup laba bersih Rp 1,4 triliun pada kuartal pertama tahun 2024 ini.

Baca Selengkapnya

Profil Mustika Ratu, Perusahaan Jamu dan Kecantikan yang Didirikan Mooryati Soedibyo

4 hari lalu

Profil Mustika Ratu, Perusahaan Jamu dan Kecantikan yang Didirikan Mooryati Soedibyo

Pendiri Mustika Ratu, Mooryati Soedibyo meninggal dunia dalam usia 96 tahun. Simak profil perusahaan jamu dan kecantikan tersebut berikut ini.

Baca Selengkapnya

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

5 hari lalu

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

7 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

10 hari lalu

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

SimInvest memprediksi dampak konflik timur Tengah tak begitu berpengaruh langsung terhadap bursa saham Indonesia.

Baca Selengkapnya

Seberapa Jauh Ekonomi Indonesia Terkena Imbas Efek Domino Serangan Iran ke Israel?

10 hari lalu

Seberapa Jauh Ekonomi Indonesia Terkena Imbas Efek Domino Serangan Iran ke Israel?

Pasca-serangan Iran ke Israel, perekonomian Asia ditengarai melemah diikuti dengan beragam fenomena yang terjadi. Bagaimana dampak bagi Indonesia?

Baca Selengkapnya

Timur Tengah Memanas, OJK Beberkan Dampaknya ke Sektor Jasa Keuangan RI

11 hari lalu

Timur Tengah Memanas, OJK Beberkan Dampaknya ke Sektor Jasa Keuangan RI

OJK membeberkan dampak memanasnya konflik di Timur Tengah kinerja intermediasi dan stabilitas sistem keuangan nasional.

Baca Selengkapnya