Olah Plastik Jadi Aspal, Luhut Pandjaitan: Belajar dari India

Minggu, 28 April 2019 17:39 WIB

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan memberikan sambutan dalam peluncuran taksi berbahan bakar listrik di kantor pusat Bluebird, Mampang, Jakarta Selatan, Senin, 22 April 2019. TEMPO/Francisca Christy Rosana

TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Pandjaitan mengatakan Indonesia tengah belajar dari negara kain sari, India, dalam hal pembuatan aspal dengan bahan baku utama limbah plastik. Upaya ini dilakukan pemerintah untuk mengurangi limbah plastik yang mengapung di laut dengan mengolahnya menjadi barang reuse dan recycle.

Baca juga: Luhut Pandjaitan Ungkap 3 Upaya Pemerintah Selesaikan Sampah

“India itu sudah buat aspal dari plastik TAR,” ujar Luhut saat ditemui seusai acara Gerakan Indonesia Bersih bertajuk 'Indonesia Saya, Indonesia Bersih" di area jalan bebas kendaraan alias car free day, kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat, Ahad, 28 April 2019.

Mantan staf kepresidenan itu mengatakan India telah membangun 140 kilometer jalan raya dengan aspal berbahan plastik dengan skala penuh. Hasilnya, aspal ini memiliki daya rekat rekat 40 persen lebih ampuh ketimbang aspal biasa. Selain itu, ia mengklaim aspal dari plastik dapat menghemat biaya sampai 10 persen.

Menurut Luhut, Kementerian Perumahan dan Pekerjaan Umum turut mengadopsi program itu untuk diterapkan di Tanah Air. Pada tahap pertama, Kementerian melakukan uji coba pengaspalan berbahan baku sampah plastik di Jalan Raya Sultan Agung, Kecamatan Mendasatria, Kota Bekasi. Aspal dari plastik ini diterapkan untuk pembangunan jalan sepanjang 2,6 kilometer.

Adapun setiap 1 kilometer jalan dengan lebar 7 meter, pelaksana pembangunan membutuhkan campuran limbah plastik sebanyak 2,5 sampai 5 ton. Luhut memungkinkan aspal berbahan baku plastik ini akan dibangun di jalan lain.

Ia yakin, aspal plastik akan mampu mengurangi limbah plastik yang pada 2019 jumlahnya diperkirakan mencapai 9,52 juta ton atau 14 persen dari total sampah yang ada.

Program pengolahan plastik tersebut, ujar dia, juga diberlakukan di kementerian lain. Jajaran Kementerian Kabinet Kerja akan mengimplementasikan upaya tersebut dengan program terintegrasi. Program pengurangan limbah plastik yang dikomandoi Kemenkomaritim ini mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2018 tentang Penanganan Sampah Laut.

Luhut Pandjaitan memungkinkan upaya pengelolaan limbah juga akan dilakukan di kementerian lain, semisal Kementerian Perhubungan. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi merencanakan dalam waktu dekat, pihaknya akan mendorong pelabuhan-pelabuhan menyediakan tempat pembuangan sampah plastik. Sampah itu nantinya akan dimanfaatkan menjadi barang daur ulang. “Mungkin saya minggu depan ini akan mengumpulkan (pihak) pelabuhan-pelabuhan. (Mereka) harus ada tempat proses pembuangan sampah,” ucapnya di tempat yang sama.

Berita terkait

7 Destinasi Wisata India Favorit Wisatawan Asing

19 jam lalu

7 Destinasi Wisata India Favorit Wisatawan Asing

Menariknya tidak hanya ibu kota India yang megah tapi juga beberapa daerah terpencil yang memikat hati wisatawan mancanegara

Baca Selengkapnya

75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

1 hari lalu

75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

Pameran sekaligus seminar Industri Pertahanan ini dalam rangka peringatan 75 tahun hubungan diplomatik India-Indonesia.

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

1 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Ancaman Bom, Lebih dari 50 Sekolah di Ibu Kota India Dievakuasi

1 hari lalu

Ancaman Bom, Lebih dari 50 Sekolah di Ibu Kota India Dievakuasi

Puluhan sekolah di wilayah ibu kota negara India dievakuasi pada Rabu 1 Mei 2024 setelah menerima ancaman bom melalui email

Baca Selengkapnya

Berapa Jumlah Penduduk Bumi Saat Ini? Berikut Penjelasannya

3 hari lalu

Berapa Jumlah Penduduk Bumi Saat Ini? Berikut Penjelasannya

Berapa jumlah penduduk bumi saat ini? Hingga tahun 2024, penduduk bumi mencapai hampir 10 miliar. Berikut ini daftar negara dengan populasi terbanyak.

Baca Selengkapnya

Bukan di Arab, Ini Negara yang 100 Persen Penduduknya Muslim

3 hari lalu

Bukan di Arab, Ini Negara yang 100 Persen Penduduknya Muslim

Negara yang 100 persen penduduknya muslim ternyata bukan di Arab. Lokasinya ada sebelah selatan-barat daya India. Ini ulasannya.

Baca Selengkapnya

Temuan Fosil, Ular Raksasa Vasuki Indicus Saingi Ukuran Titanoboa

9 hari lalu

Temuan Fosil, Ular Raksasa Vasuki Indicus Saingi Ukuran Titanoboa

Para penelitinya memperkirakan kalau ular tersebut dahulunya memiliki panjang hingga 15 meter.

Baca Selengkapnya

Tantangan Besar Tema Hari Bumi 2024: Planet vs Plastics

10 hari lalu

Tantangan Besar Tema Hari Bumi 2024: Planet vs Plastics

Hari Bumi 2024 menyoroti masalah plastik, termasuk sampah plastik, dan mendorong aksi global melawan produksi plastik global yang tak terkendali.

Baca Selengkapnya

Pemilu India Dimulai, Narendra Modi Incar Masa Jabatan Ketiga yang Bersejarah

13 hari lalu

Pemilu India Dimulai, Narendra Modi Incar Masa Jabatan Ketiga yang Bersejarah

Jika menang, Narendra Modi akan menjadi perdana menteri kedua yang terpilih tiga kali berturut-turut, setelah Jawaharlal Nehru.

Baca Selengkapnya

Rumah Aktor Bollywood Salman Khan Diberondong Peluru Gangster, Sebelumnya Terima Ancaman Pembunuhan

13 hari lalu

Rumah Aktor Bollywood Salman Khan Diberondong Peluru Gangster, Sebelumnya Terima Ancaman Pembunuhan

Dua lelaki memberondong rumah aktor India Salman Khan di daerah Mumbai Bandra, belum lama ini. Bintang Bollywood ini pernah dapat ancaman pembunuhan.

Baca Selengkapnya