Kembangkan Sistem Angkutan Umum di 6 Kota, RI Butuh Rp 180 T

Reporter

Caesar Akbar

Editor

Rahma Tri

Rabu, 24 April 2019 10:59 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani (tengah) bersama Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (kiri), Menteri PU-PERA Basuki Hadimuljono (kedua kiri) dan Gubernur Sumut Tengku Erry Nuradi (kanan) melihat maket jalur ganda rel layang kereta api, di Medan, Sumatera Utara, Rabu (17/1/2018). Pembangunan jalur ganda rel layang kereta api sepanjang 10,8 kilometer itu ditargetkan rampung November 2018. ANTARA FOTO/Septianda Perdana

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah berencana mengembangkan sistem transportasi angkutan umum massal berbasis rel di enam kota metropolitan, yakni Jakarta, Surabaya, Bandung, Medan, Semarang dan Makassar. Rencana itu termaktub dalam Rancangan Teknokratik Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2020-2024.

Baca juga: Diresmikan Jokowi, Tol Bocimi Seksi I Gratis Seminggu

"Indikasi kebutuhan pembiayaan pengembangan sistem angkutan umum tersebut adalah sekitar Rp 180 Triliun," ujar Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Bambang Brodjonegoro di Hotel The Westin, Jakarta, Selasa, 23 April 2019.

Saat ini, kata Bambang, apabila dibandingkan dengan kota-kota lain di Asia, kota-kota besar Indonesia masih ketinggalan dalam hal penggunaan angkutan umum. Persentase penggunaan angkutan umum di sejumlah kota besar masih berkisar 5 hingga 25 persen. Padahal di Hong Kong persentasenya bisa mencapai 90 persen, Seoul 70 persen, dan Tokyo 50 persen.

Berdasarkan rancangan teknokratik RPJMN 2020-2024, kebijakan pengembangan angkutan umum massal perkotaan Indonesia meliputi angkutan berbasis jalan dan rel, penerapan Transit Oriented Development (TOD), pengembangan skema dukungan pemerintah pusat bagi pemerintah daerah untuk penyediaan angkutan umum massal perkotaan, serta pengembangan kelembagaan badan atau otoritas transportasi perkotaan.

Advertising
Advertising

Baca: Pemerintah Malaysia Batalkan Proyek Kereta Api Era Najib Razak

Bambang mengatakan, saat ini skema dukungan pemerintah pusat untuk penyediaan angkutan umum massal perkotaan sedang disusun. Adapun prinsip utama kebijakan ini adalah inisiatif pembangunan angkutan umum massal berasal dari pemerintah daerah dan diimplementasikan oleh pemerintah daerah, melibatkan pihak swasta, dan pengadaannya dilaksanakan melalui sistem lelang untuk menjamin efisiensi.

"Beberapa kriteria yang harus dipenuhi adalah Eligibility Criteria, seperti tipe kota dan kawasan metropolitan, komitmen fiskal dan kesesuaian dengan perencanaan kota, Readiness Criteria, seperti urban mobility plan terintegrasi dengan RTRW dan RDTR, serta Project Viability Criteria yang mencakup prastudi kelayakan dan optimalisasi pembiayaan dari badan usaha,” Kata Bambang.

CAESAR AKBAR

Berita terkait

MTI Dorong Penyesuaian Tarif KRL

16 jam lalu

MTI Dorong Penyesuaian Tarif KRL

Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) mendorong adanya penyesuaian tarif KRL.

Baca Selengkapnya

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

1 hari lalu

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Jumlah Kendaraan Listrik Mencapai 133 Ribu

2 hari lalu

Jumlah Kendaraan Listrik Mencapai 133 Ribu

Menteri Perhubungan atau Menhub Budi Karya Sumadi mengatakan jumlah kendaraan listrik saat ini mencapai 133 ribu.

Baca Selengkapnya

Didesain sebagai Kota Cerdas, IKN Bakal Hadirkan Smart Transportation and Mobility

5 hari lalu

Didesain sebagai Kota Cerdas, IKN Bakal Hadirkan Smart Transportation and Mobility

OIKN bakal mengembangkan sistem transportasi cerdas di IKN.

Baca Selengkapnya

Menhub Budi Karya Minta Jepang Berkoordinasi dengan BUMN soal Pengembangan Konektivitas Transportasi IKN

8 hari lalu

Menhub Budi Karya Minta Jepang Berkoordinasi dengan BUMN soal Pengembangan Konektivitas Transportasi IKN

Menhub Budi Karya membahas rencana pengembangan jaringan transportasi di Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara dengan Jepang.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup sampai Senin, MTI Minta Pemerintah Awasi Angkutan Gelap

11 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup sampai Senin, MTI Minta Pemerintah Awasi Angkutan Gelap

Bandara Sam Ratulangi di Manado masih ditutup imbas erupsi Gunung Ruang. Semua penerbangan dari dan ke Manado dibatalkan.

Baca Selengkapnya

Mudik Lebaran Dibayangi Masalah Kemacetan dan Infrastruktur, Dosen ITS Jelaskan Perspektif Perencana Transportasi

15 hari lalu

Mudik Lebaran Dibayangi Masalah Kemacetan dan Infrastruktur, Dosen ITS Jelaskan Perspektif Perencana Transportasi

Momentum mudik kali ini kembali diiringi oleh permasalahan yang terjadi dari tahun ke tahun.

Baca Selengkapnya

Arus Balik saat Hari Pertama Kerja Usai Libur Lebaran, Pengguna Angkutan Umum Capai 1 Juta

16 hari lalu

Arus Balik saat Hari Pertama Kerja Usai Libur Lebaran, Pengguna Angkutan Umum Capai 1 Juta

Kemenhub menyatakan pergerakan penumpang angkutan umum pada arus balik dan hari pertama kerja usai libur Lebaran masih tinggi.

Baca Selengkapnya

Hasil Riset MTI: Travel Gelap Berkembang Pesat saat Pandemi

18 hari lalu

Hasil Riset MTI: Travel Gelap Berkembang Pesat saat Pandemi

Salah satu poin yang membuat masyarakat meminati travel gelap adalah layanan door to door.

Baca Selengkapnya

Travel Gelap Masih Beroperasi di Sekitar Cawang UKI, Disebut Aman dari Razia Polisi

18 hari lalu

Travel Gelap Masih Beroperasi di Sekitar Cawang UKI, Disebut Aman dari Razia Polisi

Mobil berpelat hitam yang diduga dioperasikan sebagai angkutan umum ilegal atau travel gelap masih dengan mudah ditemui di kawasan Cawang UKI

Baca Selengkapnya