BCA Resmi Akuisisi Bank Royal Indonesia Rp 1 Triliun

Selasa, 23 April 2019 10:32 WIB

Logo Bank BCA. wikipedia.org

TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk. (BCA) mengakuisisi PT Bank Royal Indonesia dengan nilai maksimum transaksi sebesar Rp 1,007 triliun. Dengan ekuitas Bank Royal per Februari 2019 sebesar Rp 338,92 miliar, artinya BCA mencaplok bank tersebut dengan harga 3 kali nilai buku (price to book value/PBV).

Baca: RUPST BCA Putuskan Ubah Susunan Direksi

Direktur Investa Saran Mandiri Hans Kwee mengatakan bahwa secara valuasi harga tersebut terbilang tinggi. “Biasanya akusisi perbankan sekitar 2—2,5 kali nilai buku,” katanya, Senin, 22 April 2019.

Hans menjelaskan, akusisi dengan valuasi tinggi tersebut terjadi karena BCA membutuhkan bank umum kelompok usaha (BUKU) I yang memiliki kinerja keuangan baik dan kualitas aset terjamin. Selanjutnya perusahaan kemungkinan besar akan mengimplementasikan teknologi untuk bersaing dengan perusahaan finansial berbasis teknologi (fintech).

BCA merupakan satu bank yang mengalokasikan dana besar untuk pengembangan teknologi. Tahun ini, perusahaan menganggarkan Rp 5,2 triliun untuk pengembangan dan investasi layanan digital.

Advertising
Advertising

Seperti diketahui peta persaingan perbankan diprediksi berubah dengan adanya disrupsi teknologi. Digitalisasi layanan akan menjadi tuntutan seiring dengan menjamurnya perusahaan fintech dalam tiga tahun terakhir. “Ini kenapa BCA berani bayar dengan harga segitu untuk ambil BUKU I,” ucap Hans.

Sebelumnya, Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja sempat mengatakan bahwa Bank Royal akan menjadi satu anak usaha yang fokus pada segmen bisnis tertentu. Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dan wealth management masuk ke dalam rencana bisnis perusahaan untuk Bank Royal.

Lebih jauh Hans menyebutkan, salah satu senjata untuk mengincar sektor UMKM adalah dengan menggunakan teknologi. Sektor yang membutuhkan banyak jaringan ini akan sulit mendatangkan profitabilitas apabila mendirikan banyak kantor cabang baru.

Sektor UMKM, menurut Hans, sangat prospektif. "UMKM itu seksi sekali. Bunga tinggi, lebih dari 20 persen per tahun. BCA yang punya banyak sumber dana murah akan dapat return tinggi,” katanya.

Berdasarkan laporan keuangan publikasi, porsi dana murah (current account saving account/CASA) BCA mencapai sekitar 77 persen dari total dana pihak ketiga. Perusahaan berupaya menjaga rasio tersebut hingga akhir tahun ini.

Baca: BCA dan Bank MNC Tak Ikut Naikkan Bunga Deposito, Ini Sebabnya

Sementara dari laporan keuangan publikasi diketahui Bank Royal membukukan pertumbuhan aset sebesar 4,1 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi Rp 919,28 miliar dengan rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) per Desember 2018 sebesar 2,26 persen. Akan tetapi pada dua bulan pertama tahun ini dana pihak ketiga (DPK) dan kredit perusahaan terkoreksi negatif. DPK dan kredit masing-masing turun 5,7 persen yoy dan 4,5 persen yoy.

BISNIS

Berita terkait

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

22 jam lalu

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. telah menyalurkan kredit konsolidasi sebesar Rp 1.435 triliun pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

2 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

CIMB Niaga Belum Naikkan Suku Bunga Usai BI Rate Naik

2 hari lalu

CIMB Niaga Belum Naikkan Suku Bunga Usai BI Rate Naik

Bank CIMB Niaga belum berencana untuk menaikkan suku bunga, setelah BI menaikkan suku bunga acuan menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

3 hari lalu

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

Ketegangan di Timur Tengah yang perlahan mereda menjadi salah satu faktor peluang menguatnya rupiah.

Baca Selengkapnya

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

6 hari lalu

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

Bank DBS Indonesia meraih peringkat AAA National Long-Term Rating dan National Short-Term Rating of F1+ dari Fitch Ratings Indonesia atas kinerja keuangan yang baik.

Baca Selengkapnya

BCA Luncurkan Bukti Bakti BCA, Nicholas Saputra Menjadi Duta

6 hari lalu

BCA Luncurkan Bukti Bakti BCA, Nicholas Saputra Menjadi Duta

PT Bank Central Asia Tbk. (BCA) meluncurkan Bukti Bakti BCA untuk program sosial dan lingkungan. Nicholas Saputra menjadi duta.

Baca Selengkapnya

Bank KB Bukopin Turunkan Rasio Kredit Berisiko

8 hari lalu

Bank KB Bukopin Turunkan Rasio Kredit Berisiko

PT Bank KB Bukopin menurunkan rasio kredit berisiko hingga di bawah 35 persen.

Baca Selengkapnya

Laba BCA Rp 12,9 T pada Kuartal Pertama, Ditopang Restrukturisasi yang Berangsur Normal

8 hari lalu

Laba BCA Rp 12,9 T pada Kuartal Pertama, Ditopang Restrukturisasi yang Berangsur Normal

Laba bank BCA mencapai Rp 12,9 triliun pada kuartal pertama 2024. Ada sejumlah kredit restrukturisasi yang mulai berangsur normal.

Baca Selengkapnya

Total Kredit BCA Tembus Rp 835,7 T per Kuartal Pertama, Tumbuh di atas Industri

8 hari lalu

Total Kredit BCA Tembus Rp 835,7 T per Kuartal Pertama, Tumbuh di atas Industri

BCA dan entitas anak membukukan kenaikan total kredit sebesar 17,1 persen secara tahunan menjadi Rp 835,7 triliun para kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Ekonom BCA: Pelemahan Kurs Rupiah Dipengaruhi Konflik Geopolitik Timur Tengah, Bukan Sidang MK

9 hari lalu

Ekonom BCA: Pelemahan Kurs Rupiah Dipengaruhi Konflik Geopolitik Timur Tengah, Bukan Sidang MK

Kepala Ekonom BCA David Sumual merespons pelemahan rupiah. Ia menilai depresiasi rupiah karena ketegangan konflik geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya