Perusahaan Tommy Soeharto Akan Tawarkan Saham Perdana, Berminat?

Reporter

Bisnis.com

Selasa, 23 April 2019 07:44 WIB

Komisaris Utama PT Berkarya Makmur Sejahtera, Hutomo Mandala Putra atau Tommy Soeharto bersama Direktur Utama PT Berkarya Makmur Sejahtera, Milasari Kusumo Anggraini, saat meninjau toko usai grand opening GORO Cibubur, 7 April 2019. Foto: Istimewa

TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan holding investasi milik Tommy Soeharto, PT Berkarya Makmur Sejahtera berencana melakukan Initial Public Offering (IPO) sebagai rencana pengembangan dalam jangka panjang.

"Insya Allah, saya juga sudah membicarakan dengan Pak Tommy, ke depannya kami mengincar kesempatan IPO (Initial Public Offering),” ujar Direktur Utama PT Berkarya Makmur Sejahtera Milasari Kusumo Anggraini akhir pekan lalu.

Namun demikian, jika perusahaan listing biasanya mengincar investor utama atau golongan menengah ke atas, PT Berkarya Makmur Sejahtera akan melakukan hal berbeda. Perusahaan justru akan melepas saham dengan mengikutsertakan petani dan UKM yang menjadi mitra.

Saat ini, perseroan menggandeng kemitraan dengan petani dan UKM melalui unit usaha distribusi pangan, yaitu Goro. Pusat grosir tersebut sudah hadir di lima kota, yakni Cibubur, Bandung, Wonosobo, Surabaya, dan Papua.

"Goro juga menjadi mitra 69 warung, dan lebih dari 300 komunitas di seluruh Indonesia." ujarnya.

Advertising
Advertising

Milasari menjelaskan selain di bisnis pangan melalui Goro, perusahaan akan berekspansi bisnis properti melalui kerja sama dengan investor asal Dubai, Bin Zayed Group. Pada pekan pertama April 2019, Bin Zayed menyetujui perjanjian investasi US$ 3 miliar-US$ 5 miliar, atau sekitar Rp 42 triliun-Rp 70 triliun.

Dengan dana tersebut, perseroan akan mengembangkan lini bisnis properti, khususnya rumah murah dan energi terbarukan. Tak tanggung-tanggung, jumlah unit rumah murah yang dibangun ditargetkan mencapai 500.000—1 juta per tahun.

Skema kerja sama dengan Bin Zayed bisa memakai PT Berkarya Makmur Sejahtera atau membentuk anak usaha PT Berkarya Makmur Sejahtera Properti. Strategi kolaborasi akan dimatangkan kedua belah pihak dalam tiga bulan ke depan.

Menurut Milasari, model bisnis PT Berkarya Makmur Sejahtera lebih ke arah investment holding. Jadi nanti akan ada dibawah-bawahnya yang perusahaan related sesuai lini bisnisnya.

“Ini semua sedang dibentuk satu per satu, karena kita harus fokus dan legalitasnya harus jelas. Saat ini sudah ada pangan dan papan (properti), ke depannya kita akan menuju ke kesehatan,”.

Dia menyampaikan, perseroan ingin menjalankan bisnis kebutuhan dasar yang terintegrasi. Setelah sektor pangan, papan, dan kesehatan, nantinya perusahan milik Tommy Soeharto ini akan berekspansi ke sektor pendidikan.

BISNIS

Berita terkait

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

15 jam lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

4 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

4 hari lalu

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

Presdir Unilever Indonesia, Benjie Yap mengatakan salah satu hal yang penting bagi investor adalah fundamental bisnis.

Baca Selengkapnya

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

4 hari lalu

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

PT Unilever Indonesia Tbk. meraup laba bersih Rp 1,4 triliun pada kuartal pertama tahun 2024 ini.

Baca Selengkapnya

Profil Mustika Ratu, Perusahaan Jamu dan Kecantikan yang Didirikan Mooryati Soedibyo

5 hari lalu

Profil Mustika Ratu, Perusahaan Jamu dan Kecantikan yang Didirikan Mooryati Soedibyo

Pendiri Mustika Ratu, Mooryati Soedibyo meninggal dunia dalam usia 96 tahun. Simak profil perusahaan jamu dan kecantikan tersebut berikut ini.

Baca Selengkapnya

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

5 hari lalu

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

7 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

11 hari lalu

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

SimInvest memprediksi dampak konflik timur Tengah tak begitu berpengaruh langsung terhadap bursa saham Indonesia.

Baca Selengkapnya

Seberapa Jauh Ekonomi Indonesia Terkena Imbas Efek Domino Serangan Iran ke Israel?

11 hari lalu

Seberapa Jauh Ekonomi Indonesia Terkena Imbas Efek Domino Serangan Iran ke Israel?

Pasca-serangan Iran ke Israel, perekonomian Asia ditengarai melemah diikuti dengan beragam fenomena yang terjadi. Bagaimana dampak bagi Indonesia?

Baca Selengkapnya

Timur Tengah Memanas, OJK Beberkan Dampaknya ke Sektor Jasa Keuangan RI

11 hari lalu

Timur Tengah Memanas, OJK Beberkan Dampaknya ke Sektor Jasa Keuangan RI

OJK membeberkan dampak memanasnya konflik di Timur Tengah kinerja intermediasi dan stabilitas sistem keuangan nasional.

Baca Selengkapnya