Survai Penas Ditunjuk Jadi Holding Penerbangan, Apa Alasannya?

Senin, 22 April 2019 13:34 WIB

Pekerja tengah membangun Bandar Udara Internasional Daxing Beijing di Beijing, China, 1 Maret 2019. Bandara ini rencananya akan memiliki 7 landasan pacu untuk menampung 620.000 penerbangan dan 100 juta penumpang per tahun. China Daily via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Badan Usaha Milik Negara atau BUMN dikabarkan tengah menggenjot pembentukan holding penerbangan atau aviasi. Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Survei dan Jasa Konsultasi Kementerian BUMN, Gatot Trihargo mengatakan ada alasan kenapa PT Survai Udara Penas (Persero) bisa menjadi opsi sebagai induk holding.

Baca: HUT BUMN, Menteri Rini Umumkan Laba Tembus Rp 200 Triliun

"Holding penerbangan itu 100 persen milik negara. Jadi pakai Survai Penas itu yang penting adalah special company-nya, akan lebih mudah," kata Gatot ditemui di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta Pusat, Senin 22 April 2019.

Kementerian BUMN diketahui tengah mengebut proses holding BUMN sektor sarana dan prasarana perhubungan udara. Dikabarkan holding bakal beranggotakan dari PT Angkasa Pura I (Persero), PT Angkasa Pura II (Persero), PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, serta PT Survai Udara Penas (Persero) yang diproyeksi menjadi induknya. Kementerian menargetkan Juni 2019, proses penggabungan bakal rampung.

Gatot melanjutkan, sebelumnya PT Garuda Indonesia (Persero) juga dikabarkan menjadi kandidat kuat bakal ditujuk menjadi induk holding. Kendati demikian, alasan penunjukkan Garuda dinilai sulit karena perusahaan tersebut kini berstatus menjadi perusahaan terbuka atau milik publik.

Selain itu, ada pula PT Angkasa Pura I (Persero) atau PT Angkasa Pura II (Persero) yang juga dipertimbangkan menjadi induk holding. Sayangnya, perusahaan ini dinilai saat ini sudah terlalu kompleks sehingga dialihkan kepada perusahaan BUMN lain.

Advertising
Advertising

Dengan alasan ini maka Survai Penas dianggap lebih cocok dan lebih mudah dibentuk sebagai induk holding. Sebab dengan perusahaan ini lebih ramping maka mudah bagi Kementerian untuk menata ulang. "Yang penting gimana mereka fokus dan melakukan leverage balance sheetnya," kata Gatot.

Kemudian, Gatot juga mengatakan, Pelita Air Service milik PT Pertamina (Persero) juga diproyeksi bakal masuk dalam penggabungan di holding penerbangan ini. Perusahaan yang fokus dalam mendistribusikan bahan bakar minyak (BBM) nantinya bakal fokus untuk menggarap charter flight dan juga kargo.

"Jadi kargo in line dengan Garuda, Pelita, AP I dan AP II. Kami in line-kan karen Pertamina juga masih punya tugas untuk BBM satu harga di Papua," kata Gatot.

Atas proyeksi ini diperkirakan PT Pertamina bakal membeli pesawat kargo jenis Airbus A400. Diperkirakan, Pertamina bakal membeli pesawat untuk mengangkut BBM dan juga melayani kargo.

Berita terkait

Wamen BUMN Ungkap Kemungkinan Prabowo Bentuk Kementerian Perumahan dan Tata Kota

17 jam lalu

Wamen BUMN Ungkap Kemungkinan Prabowo Bentuk Kementerian Perumahan dan Tata Kota

Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo ungkap kemungkinan Prabowo bentuk Kementerian Perumahan dan Tata Kota.

Baca Selengkapnya

Wakil Menteri BUMN Sebut Pengadaan Perumahan Masih Kurang Dukungan Pemerintah

1 hari lalu

Wakil Menteri BUMN Sebut Pengadaan Perumahan Masih Kurang Dukungan Pemerintah

Wakil Menteri BUMN sebut pemerintah masih kurang memberikan pendanaan untuk developer, guna memberikan pengadaan hunianuntuk masyarakat

Baca Selengkapnya

11 Orang Korban Kecelakaan Maut di Subang Dapat Santunan dari Jasa Raharja, Berapa Nilainya?

1 hari lalu

11 Orang Korban Kecelakaan Maut di Subang Dapat Santunan dari Jasa Raharja, Berapa Nilainya?

PT Jasa Raharja menjamin seluruh korban kecelakaan bus tersebut akan mendapat santunan.

Baca Selengkapnya

Mengenal Fitch Ratings dan BBB yang Diraih Bank Mandiri untuk Peningkatan Peringkat

2 hari lalu

Mengenal Fitch Ratings dan BBB yang Diraih Bank Mandiri untuk Peningkatan Peringkat

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk mendapatkan kenaikan peringkat pada level BBB dari lembaga internasional, Fitch Ratings. Apa artinya?

Baca Selengkapnya

Fitch Naikkan Rating Bank Mandiri jadi BBB

5 hari lalu

Fitch Naikkan Rating Bank Mandiri jadi BBB

Bank Mandiri meraih kenaikan peringkat Internasional Jangka Panjang dan Jangka Pendek pada level "BBB", dari sebelumnya

Baca Selengkapnya

Wamen BUMN Resmikan Green Building The Gade Tower Milik Pegadaian

6 hari lalu

Wamen BUMN Resmikan Green Building The Gade Tower Milik Pegadaian

Peresmian ditandai oleh penandatanganan prasasti dan pengguntingan pita oleh Kartika Wirjoatmodjo.

Baca Selengkapnya

Wamen BUMN Sebut Freeport Bisa Produksi 50 Ton Emas Batangan per Tahun: Mulai Mei di Manyar

6 hari lalu

Wamen BUMN Sebut Freeport Bisa Produksi 50 Ton Emas Batangan per Tahun: Mulai Mei di Manyar

Wamen BUMN Kartika Wirjoatmodjo menargetkan Indonesia mulai bulan ini bakal memproduksi emas batangan secara mandiri hingga 50 ton per tahun.

Baca Selengkapnya

Waskita Karya jadi Anak Usaha Hutama Karya per September 2024, Begini Penjelasan Stafsus Erick Thohir

6 hari lalu

Waskita Karya jadi Anak Usaha Hutama Karya per September 2024, Begini Penjelasan Stafsus Erick Thohir

Stafsus Menteri BUMN Arya Sinulingga berharap konsolidasi PT Waskita Karya (Persero) Tbk. dengan PT Hutama Karya (HK) akan rampung per September 2024.

Baca Selengkapnya

Erick Thohir Integrasikan Sektor Pupuk dan Pangan dalam Cetak Biru BUMN

8 hari lalu

Erick Thohir Integrasikan Sektor Pupuk dan Pangan dalam Cetak Biru BUMN

Menteri BUMN, Erick Thohir menyiapkan rancangan cetak biru BUMN hingga 2034 Mencakup rencana integrasi sektor pupuk dan pangan

Baca Selengkapnya

Kementerian BUMN Lakukan Perbaikan Keuangan di PT Indofarma Tbk

8 hari lalu

Kementerian BUMN Lakukan Perbaikan Keuangan di PT Indofarma Tbk

Kementerian BUMN melakukan rasionalisasi dan perbaikan terhadap keuangan PT Indofarma Tbk untuk meningkatkan kinerja perusahaan

Baca Selengkapnya