Hasil Quick Count Dirilis, Investor Menunggu Real Count?

Reporter

Caesar Akbar

Editor

Rahma Tri

Kamis, 18 April 2019 13:10 WIB

Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri bersalam dengan pasangan capres dan cawapres nomor urut 01, Jokowi - KH Ma'ruf saat akan memberikan keterangan pers hasil hitung cepat atauquick count Poltracking Indonesia di Jakarta Teater, Jakarta, Rabu 17 April 2019. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Riset Center of Reform on Economy (Core) Piter Abdullah menilai kemenangan pasangan calon presiden dan wakil presiden inkumben Joko Widodo - Ma'ruf Amin versi quick count (hitung cepat) belum berdampak signifikan kepada nilai tukar rupiah dalam jangka dekat. Ia memperkirakan investor masih akan menunggu pengumuman hasil real count final Pemilu 2019.

Baca: Sri Mulyani Yakin Modal Mengalir Deras ke RI Usai Pemilu Karena..

"Kemenangan ini masih berdasarkan quick count, belum resmi. Pasangan calon nomor urut 02 (Prabowo Subianto - Sandiaga Uno) bahkan kemarin malam masiih mengklaim kemenangan. Jadi belum yang official dan ada kemungkinan berlanjut ke gugatan ke MK (Mahkamah Konstitusi). Investor masih akan menunggu," ujar dia dalam pesan singkat kepada Tempo, Kamis, 18 April 2019.

Jika nanti hasil resmi Komisi Pemilihan Umum menetapkan Jokowi kembali sebagai pemenang, Piter mengatakan potensi gangguan masih akan tetap ada kalau pasangan calon nomor urut 02 masih tidak menerima. "Kalau KPU sudah resmi menetapkan Jokowi pemenang dan Prabowo menerima, rupiah masih tetap dipengaruhi juga oleh kondisi global."

Namun, menurut Piter, selama kondisi global masih tetap dalam kondisi landai, maka dalam jangka menengah panjang nilai tukar rupiah berpotensi menguat. Ia juga mengatakan kemenangan inkumben Jokowi akan berdampak positif kepada iklim investasi. "Tapi tetap terpulang sejauh mana kebijakan pemerintahan jokowi yang baru nanti dan juga kondisi global," ujar Piter.

Advertising
Advertising

Secara terpisah, ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira memprediksi Indonesia bakal kebanjiran modal asing setelah Pemilu 2019 rampung. "Tonenya optimistis," ujar dia.

Ia mengatakan optimisme itu disebabkan oleh berjalannya Pemilihan Presiden kemarin secara kondusif dan aman. Dengan lancarnya ajang pesta demokrasi itu, Bhima yakin para investor akan melihat Indonesia sebagai negara yang dewasa berdemokrasi.

Di samping faktor domestik, Bhima mengatakan ada faktor global yang mendorong derasnya arus modal asing ke dalam negeri, antara lain pertumbuhan perekonomian Cina yang cukup tinggi setelah sebelumnya diproyeksi rendah. Hal tersebut menjadi indikator bahwa dampak perang dagang mulai mereda.

CAESAR AKBAR

Berita terkait

YLKI: Pemerintah Mesti Lebih Tegas Menindak Pinjol Ilegal, hingga Mengusut Aliran Dana dan Investor

2 hari lalu

YLKI: Pemerintah Mesti Lebih Tegas Menindak Pinjol Ilegal, hingga Mengusut Aliran Dana dan Investor

Satgas Pasti menemukan 537 entitas pinjol ilegal di sejumlah situs dan aplikasi sepanjang Februari hingga Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

2 hari lalu

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan rupiah hari ini fluktuatif dan akan ditutup menguat pada rentang Rp 16.150 sampai Rp 16.220 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

3 hari lalu

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

Bank DBS Indonesia meraih peringkat AAA National Long-Term Rating dan National Short-Term Rating of F1+ dari Fitch Ratings Indonesia atas kinerja keuangan yang baik.

Baca Selengkapnya

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

4 hari lalu

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

Presdir Unilever Indonesia, Benjie Yap mengatakan salah satu hal yang penting bagi investor adalah fundamental bisnis.

Baca Selengkapnya

Putusan MK Dinilai Beri Kepastian pada Investor, Ekonom BCA: Semoga Belanja Modal Meningkat

6 hari lalu

Putusan MK Dinilai Beri Kepastian pada Investor, Ekonom BCA: Semoga Belanja Modal Meningkat

Kepala Ekonom BCA David Sumual menilai putusan MK akan memberikan legitimasi atau kepastian hukum terhadap Pemilu.

Baca Selengkapnya

Airlangga Nilai Putusan MK Beri Kepastian bagi Investor

6 hari lalu

Airlangga Nilai Putusan MK Beri Kepastian bagi Investor

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto merespons soal dampak putusan MK yang menolak seluruh gugatan sengketa Pilpres.

Baca Selengkapnya

Imbas Israel Serang Balik Iran, Rupiah Makin Keok

9 hari lalu

Imbas Israel Serang Balik Iran, Rupiah Makin Keok

Selain terhadap nilai tukar rupiah, gejolak konflik ini juga berefek pada harga emas dan minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Timur Tengah Memanas, OJK Beberkan Dampaknya ke Sektor Jasa Keuangan RI

10 hari lalu

Timur Tengah Memanas, OJK Beberkan Dampaknya ke Sektor Jasa Keuangan RI

OJK membeberkan dampak memanasnya konflik di Timur Tengah kinerja intermediasi dan stabilitas sistem keuangan nasional.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Pelaksanaan Pemilu 2019, Pertama Kalinya Pilpres dan Pileg Serentak

11 hari lalu

Kilas Balik Pelaksanaan Pemilu 2019, Pertama Kalinya Pilpres dan Pileg Serentak

Hari ini, 17 April 2019 atau Pemilu 2019 pertama kali Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Legislatif (Pileg) dilakukan secara serentak.

Baca Selengkapnya

Laba JPMorgan Chase Pada Triwulan pertama 2024 Rp 216,3 Triliun, Ini Profil Perusahaan yang Berdiri Sejak 1872

13 hari lalu

Laba JPMorgan Chase Pada Triwulan pertama 2024 Rp 216,3 Triliun, Ini Profil Perusahaan yang Berdiri Sejak 1872

Berikut profil JPMorgan Chase yang alami kenaikan 6 persen dalam triwulan pertama 2024 setara Rp 216,3 triliun. Usia perusahaan ini sudah 152 tahun.

Baca Selengkapnya