Luhut Bantah Belum Laporkan Harta Kekayaan ke KPK

Rabu, 17 April 2019 13:45 WIB

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan menguasai sekitar 15.600 hektar lahan tambang dan kelapa sawit di Kutai Kartanegara. Luhut juga merupakan inisiator tim Bravo-5. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Nama Luhut Binsar Pandjaitan tercatat sebagai salah satu menteri yang belum melaporkan harta kekayaannya tahun 2018 kepada Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK. Salinan data yang diterima Tempo dari KPK tentang pelaporan LHKPN itu merupakan data teranyar per 14 April 2017.

Baca: Jika Pemilu Damai, Luhut: Rupiah Menguat dan Miliaran Dolar Masuk

Ketika ditanya soal data terkini lembaga antirasuah, Luhut menampik tak patuh melaporkan harta kekayaan. "Saya sudah lapor kok. Tahun 2018 saya lapor," ujarnya saat ditemui di Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu, 17 April 2019.

Luhut mengaku telah menyerahkan sepenuhnya pengurusan LHKPN kepada staf. Adapun laporan harta kekayaan adalah kewajiban yang harus dipenuhi saat menjadi pejabat publik atau menjadi penyelenggara.

Ketika ia mendengar namanya belum masuk daftar pelaporan LHKPN ke KPK, Luhut tampak bingung. "Kok aneh? Nanti saya coba cek," ujarnya.

Advertising
Advertising

Luhut mengatakan ia tak berniat menutupi harta. Mantan purnawirawan jenderal TNI itu berkelakar hartanya tak bertambah banyak lantaran bisnisnya selama 4,5 tahun sejak ia menjabat sebagai Kepala Staf Kepresidenan, dilanjutkan dengan Menkopolhukam dan Menkomaritim, tidak bertambah.

Sebelumnya Luhut juga sudah melaporkan harta kekayaannya kepada KPK pada 2015 sebanyak Rp 660 miliar. Harta kekayaan Luhut melambung selama 14 tahun. Pada 2001, harta kekayaannya hanya setara Rp 7,1 miliar saja. Ia mengatakan, saat itu kekayaannya membengkak dari hasil bisnis batu bara.

KPK menyatakan, saat ini, penyelenggara negara yang masuk kategori wajib lapor berjumlah 350.002 orang. Mereka berasal dari lembaga eksekutif, yudikatif, legislatif, Badan Usaha Milik Negara, dan Badan Usaha Milik Daerah.

Baca: Prabowo Janji Tarif Listrik Turun, Luhut: Nggak Sesederhana Itu

Selain Luhut, menteri Kabinet Kerja Jokowi yang disebut belum melaporkan harta kekayaannya ialah Menteri Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Syafruddin. Sementara itu, menteri lainnya yang bari saja melaporkan LHKPN-nya setelah data KPK terbit ialah Menteri Pariwisata Arief Yahya.

Berita terkait

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

1 jam lalu

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

Tim Jaksa KPK menghadirkan empat saksi pada sidang lanjutan bekas Menteri Pertanian (Kementan) Syahrul Yasin Limpo (SYL)

Baca Selengkapnya

KPK Hentikan Sementara Aktivitas 2 Rutannya Imbas 66 Pegawai Pelaku Pungli Dipecat

3 jam lalu

KPK Hentikan Sementara Aktivitas 2 Rutannya Imbas 66 Pegawai Pelaku Pungli Dipecat

KPK hentikan sementara aktivitas di rutan POM AL dan rutan Pomdam Jaya Guntur imbas kasus pungli yang berujung pemecatan 66 pegawai

Baca Selengkapnya

Berkas Kasus Firli Bahuri Mandek di Polda Metro, Penyidik Tak Kunjung Penuhi Permintaan Jaksa Penuntut Umum

22 jam lalu

Berkas Kasus Firli Bahuri Mandek di Polda Metro, Penyidik Tak Kunjung Penuhi Permintaan Jaksa Penuntut Umum

Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta merasa tak ada kedala menangani kasus dugaan pemerasan oleh eks Ketua KPK Firli Bahuri.

Baca Selengkapnya

Eks Penyidik KPK Heran Nurul Ghufron Tak Paham Soal Trading In Influence Karena Minta Kerabatnya Dimutasi

1 hari lalu

Eks Penyidik KPK Heran Nurul Ghufron Tak Paham Soal Trading In Influence Karena Minta Kerabatnya Dimutasi

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron pernah meminta Kementan untuk memutasi kerabat atau keluarganya dari Jakarta ke Malang. Bakal jalani sidang etik.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Gugat ke PTUN, Dewas KPK Tetap Gelar Sidang Etik dan Anggap Kasusnya Tidak Kedaluwarsa

1 hari lalu

Nurul Ghufron Gugat ke PTUN, Dewas KPK Tetap Gelar Sidang Etik dan Anggap Kasusnya Tidak Kedaluwarsa

Dewas KPK tetap akan menggelar sidang etik terhadap Wakil Ketua Nurul Ghufron, kendati ada gugatan ke PTUN.

Baca Selengkapnya

Anggota Dewas KPK Albertina Ho Dilaporkan Nurul Ghufron, Ini Profil dan Kasus yang Pernah Ditanganinya

1 hari lalu

Anggota Dewas KPK Albertina Ho Dilaporkan Nurul Ghufron, Ini Profil dan Kasus yang Pernah Ditanganinya

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron laporkan anggota Dewas KPK Albertina Ho, eks Ketua Majelis Hakim PN Jakarta Selatan. Ini profilnya.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Tugas dan Daftar Banyak Jabatan Lainnya

1 hari lalu

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Tugas dan Daftar Banyak Jabatan Lainnya

Menkomarinves Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk Jokowi sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional. Ini jabatan kesekian yang diterima Luhut.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewan Pengawas KPK Albertina Ho, Ini Tugas Dewas KPK

2 hari lalu

Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewan Pengawas KPK Albertina Ho, Ini Tugas Dewas KPK

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron melaporkan anggota Dewas KPK Albertina Ho. Berikut tugas dan fungsi Dewas KPK

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

2 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

KPK Tak Kunjung Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej, Terhambat di Direktur Penyelidikan KPK atas Perintah Polri

2 hari lalu

KPK Tak Kunjung Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej, Terhambat di Direktur Penyelidikan KPK atas Perintah Polri

Sprindik Eddy Hiariej belum terbit karena Direktur Penyelidikan KPK Brijen Endar Priantoro tak kunjung meneken lantaran ada perintah dari Polri.

Baca Selengkapnya