Sri Mulyani Yakin Modal Mengalir Deras ke RI Usai Pemilu Karena..

Rabu, 17 April 2019 11:58 WIB

Menkeu Sri Mulyani mengikuti rapat kerja dengan Komisi XI DPR di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 11 April 2018 lalu. Penghargaan ini diberikan oleh majalah keuangan FinanceAsia. TEMPO/M. Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meyakini investasi maupun aliran modal masuk ke Indonesia bakal tetap mengalir lancar ketika pemerintahan baru yang terpilih dari Pemilu 2019 bisa mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang responsif terhadap perkembangan dunia usaha. Terlebih, jika kebijakan itu antisipatif terhadap isu-isu yang terjadi secara global.

Baca: Sri Mulyani Usai Nyoblos: Usai Pemilu, Justru Pekerjaan Dimulai

"Itu yang akan menimbulkan kepercayaan dan berdampak pada investasi," kata Sri Mulyani saat ditemui usai mencoblos di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 77 di daerah Bintaro, Tangerang Selatan, Banten, Rabu, 17 April 2019.

Selain itu, kata Sri Mulyani , kebijakan lain yang akan menimbulkan kepercayaan dari dunia usaha adalah kebijakan yang bisa merespon masalah-masalah di dalam negeri. Mulai dari produktivitas pendidikan hingga persoalan kompetisi antar negara. "Jadi kita tentu berharap pemerintah terpilih nanti fokus dalam menjalankan programnya," ucapnya.

Selama ini, pemilu memang kerap dipandang mempengaruhi perekonomian negara. Pelaku usaha di Indonesia dianggap selalu menunggu waktu dan hasil Pemilu sebelum mengambil langkah untuk menanamkan investasi, membuka lini usaha baru, atau membuat kebijakan terkait industri yang ditekuni.

Pengaruh Pemilu terhadap dunia ekonomi dalam negeri terlihat dari hasil penelitian Unit Riset dan Pengabdian Masyarakat (RPM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Indonesia (UI) pada 2014. Dalam laporan kuartal volume 1 tahun 2014, RPM FEB UI memaparkan pengaruh kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) saat itu dengan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Laporan itu memaparkan bahwa Pilpres membuat nilai tukar rupiah terdepresiasi sepanjang Juni-Juli 2014. Pada 2 bulan itu, tahapan Pilpres 2014 tercatat memasuki fase akhir kampanye dan pemungutan suara.

Advertising
Advertising

Baca: Disindir Politikus Demokrat, Sudahkah Sri Mulyani Serahkan LHKPN?

Akan tetapi Sri Mulyani tidak ingin berspekulasi lebih jauh terkait adanya perubahan regulasi dan arah kebijakan yang mungkin bakal terjadi jika nantinya terpilih pemerintah baru. "Ya kita lihat dululah sampai nanti sore siapa yang kepilih, kita berharap hasilnya ini diterima semua pihak, dan ini (pemilu) berjalan secara damai," kata dia.

BISNIS

Berita terkait

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

27 menit lalu

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah ditutup menguat Rp 16.083 terhadap dolar AS pada perdagangan Jumat, 3 Mei.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

12 jam lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

13 jam lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

15 jam lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

16 jam lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

16 jam lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Basuki Hadimuljono Pastikan Groundbreaking Keenam di IKN Setelah World Water Forum 2024 Digelar

18 jam lalu

Basuki Hadimuljono Pastikan Groundbreaking Keenam di IKN Setelah World Water Forum 2024 Digelar

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan groundbreaking keenam di IKN dilakukan akhir Mei atau awal Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

21 jam lalu

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di angka Rp 16.088 pada perdagangan akhir pekan ini.

Baca Selengkapnya

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

23 jam lalu

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

Delegasi Uni Eropa mengunjungi Ibu Kota Nusantara (IKN) untuk penjajakan peluang investasi.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

1 hari lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya