Jokowi Sebut Halal Park, Menpar: Sertifikasi Jangan Terlalu Mahal

Selasa, 16 April 2019 10:29 WIB

Menteri Pariwisata, Arief Yahya, memberikan pemaparan dalam acara Komitmen CEO Pada Pariwisata Indonesia di Kantor Tempo, Jakarta, 15 April 2019. TEMPO/Fajar Januarta

TEMPO.CO, Jakarta - Calon presiden nomor urut 01 Jokowi dalam debat pilpres putaran kelima pada akhir pekan lalu menyampaikan gagasan soal Halal Park. Hal ini tak lain sebagai bentuk riil pemerintah mendorong pengembangan produk halal Indonesia.

Baca: Hubungan Jokowi - Pemerintah Arab Saudi Erat, Kuota Haji Ditambah

Dengan begitu, Jokowi berharap, kian mendorong wisata halal dalam negeri yang dinobatkan sebagai nomor satu di dunia versi The MasterCard-Crescent Rating Global Muslim Travel Index 2019. "Kami akan resmikan Halal Park di Jakarta dan akan memperbesar lagi menjadi menjadi sebuah distrik, itulah kesempatan kita mengenalkan produk-produk halal kita," ujar Jokowi, Sabtu, 13 April 2019.

Calon wakil presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin menambahkan, Indonesia sudah lama membangun perekonomian dan keuangan syariah, serta produk-produk halal. Sehingga sudah banyak hasil yang telah dicapai terkait industri halal di dalam negeri.

"Bahkan juga produk-produk halal kita juga akan menjadi produk-produk halal andalan kita untuk di seluruh dunia, karena itu apabila dimungkinkan nanti kami akan mempercepat proses pengembangannya dengan membentuk Badan Pengembangan Ekonomi Syariah," ujar Ma'ruf Amin

Advertising
Advertising

Menanggapi hal ini, Menteri Pariwisata Arief Yahya menyebutkan salah satu Halal Park akan bertempat di dekat Gelora Bung Karno, Jakarta. "Dan memang harus ada pusat-pusat seperti itu, ada yang dari Korea, Jepang dan sebagainya," katanya.

Arief mengatakan banyaknya pelaku asing yang hendak membuat fasilitas halal itu disebabkan oleh kurang sensitifnya orang Indonesia terhadap isu halal. "Orang indonesia berpikir dirinya sudah halal, jadi tidak perlu membuat," katanya. Ke depannya, ia mendorong orang-orang akan membuat pusat produk halal seperti Halal Park, Halal Center, lainnya.

Lebih jauh Arief juga membeberkan salah satu kelemahan Indonesia dalam mengembangkan produk halal yakni lantaran mayoritas produk di dalam negeri pada dasarnya halal. "Karena sudah halal, merasa tidak perlu disertifikasi. Di Indonesia yang tidak halal yang tidak lazim," kata Arief selepas acara Ngobrol @tempo dengan tema 'Komitmen CEO pada Pariwisata Indonesia' di Kantor Tempo, Jakarta, Senin, 15 April 2019. "Kelebihan kita adalah default kita halal, tapi karena kelebihan itu, itu juga yang menjadi kelemahan kita."

Baca: Jokowi Kritik Nama-nama Warga yang Dicatut Sandiaga

Padahal, ujar Arief, apabila produk Indonesia mau berorientasi ekspor alias bersaing di pasar internasional, sertifikasi halal menjadi mutlak sifatnya. Karena itu, seiring dengan dorongan Jokowi tersebut, para pelaku industri halal agar mensertifikasi produknya. "Dan saya mengimbau bagian sertifikasi jangan membebani, agar bisa bersaing dengan biaya tidak terlalu mahal."

Berita terkait

Marak Judi Online, Menteri Komunikasi: Susah, Seperti Menghadapi Hantu

7 jam lalu

Marak Judi Online, Menteri Komunikasi: Susah, Seperti Menghadapi Hantu

Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Budi Arie Setiadi mengatakan akan terus mempersempit ruang gerak bagi pelaku judi online.

Baca Selengkapnya

Akhir Politik Jokowi di PDIP

13 jam lalu

Akhir Politik Jokowi di PDIP

Kiprah politik Joko Widodo atau Jokowi di PDI Perjuangan sudah tamat. Mantan Wali Kota Solo itu butuh dukungan partai politik baru.

Baca Selengkapnya

Menteri AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis untuk Masyarakat Sulawesi Tenggara

17 jam lalu

Menteri AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis untuk Masyarakat Sulawesi Tenggara

Menteri ATR/Kepala BPN Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY menyerahkan 300 sertifikat tanah secara simbolis untuk masyarakat Sulawesi Tenggara.

Baca Selengkapnya

Kaesang Ungkap Pesan Jokowi untuk PSI Hadapi Pilkada 2024

20 jam lalu

Kaesang Ungkap Pesan Jokowi untuk PSI Hadapi Pilkada 2024

Kaesang mengingatkan kader PSi untuk ikut berpartisipasi dalam Pilkada 2024 pada wilayah dengan potensi jumlah kursi terbanyak.

Baca Selengkapnya

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

20 jam lalu

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

Jokowi sebelumnya kembali menyinggung banyaknya masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri dalam rapat kerja Kemenkes.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Daftar Anggotanya

1 hari lalu

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Daftar Anggotanya

Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional.

Baca Selengkapnya

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

1 hari lalu

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

Rencana pembukaan lahan 1 juta hektar untuk padi Cina di Kalimantan menuai pro dan kontra. Cara mendaftar menjadi penerima subsidi LPG 3 kilogram.

Baca Selengkapnya

Jokowi Minta Menlu Persiapkan Negosiasi Ketahanan Pangan dengan Vietnam

1 hari lalu

Jokowi Minta Menlu Persiapkan Negosiasi Ketahanan Pangan dengan Vietnam

Presiden Jokowi menerima laporan hasil lawatan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi ke Vietnam beberapa hari lalu.

Baca Selengkapnya

Usai Tak Lagi Dianggap Kader PDIP, Gibran Bilang Belum Bergabung Kemana-Mana

1 hari lalu

Usai Tak Lagi Dianggap Kader PDIP, Gibran Bilang Belum Bergabung Kemana-Mana

"Kami berteman dengan semua, semua partai kami anggap rumah ya," ujar Gibran.

Baca Selengkapnya

Jokowi hingga Ma'ruf Amin Dukung Rencana Prabowo-Gibran Rangkul Semua Kalangan

1 hari lalu

Jokowi hingga Ma'ruf Amin Dukung Rencana Prabowo-Gibran Rangkul Semua Kalangan

Jokowi memastikan pemerintah mendukung proses peralihan pemerintahan ke Prabowo-Gibran dapat berjalan baik dan lancar.

Baca Selengkapnya