Faisal Basri Dukung Jokowi: Akal Sehat dan Nurani Membimbing Saya

Sabtu, 13 April 2019 08:40 WIB

Faisal Basri. TEMPO/M. Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom Faisal Basri secara terang-terangan menyampaikan dukungannya kepada calon presiden nomor urut 01, Joko Widodo atau Jokowi dan Ma’ruf Amin. Hal itu ia lontarkan secara gamblang melalui akun media sosial Twitter-nya, hari ini, 13 April 2019.

Baca: Prabowo Sering Cemooh Utang, Faisal Basri: Negara Masih Aman

“Akal sehat dan kesadaran nurani yang akhirnya membimbing saya memilih Jokowi,” cuit Faisal melalui akun @FaisalBasri. Unggahan itu menuai reaksi dari para pengikutnya.

Dukungan terhadap Jokowi sebelumnya telah ia gamblangkan melalui Orasi Kebudayaan yang salinannya ditulis dalam laman pribadi Faisalbasri.com. Dalam orasi kebudayaannya, Faisal memuji sejumlah pencapaian Jokowi.

Di antaranya sektor industri, seperti tekstil, yang mengalami perbaikan. Indonesia pun dinilai masih kuat memproduksi kain non-katun, misalnya yang berbahan polyester dan rajut. Industri manufaktur Tanah Air juga berpeluang tumbuh melalui otomotif.

Ihwal utang negara yang kerap disinggung Prabowo, Faisal menyatakan kondisi pemerintah saat ini aman. Ia mennebut nisbah utang atau debt to GDP ratio tergolong sangat rendah. “Saat ini, utang negara hanya 30 persen dan masih separuh dari batas maksimum yang ditetapkan oleh Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara,”ucapnya.

Advertising
Advertising

Faisal juga menyinggung soal pernyataan-pernyataan Prabowo tentang tenaga kerja asing. Menurut dia, lontaran capres 02 soal asing yang mengambil lahan pekerjaan WNI di dalam negeri juga tidak ditopang data akurat. Ia memaparkan, saat ini jumlah tenaga kerja asing di Indonesia hingga akhir 2018 tidak sampai 100 ribu orang. Sebaliknya, ada lebih dari 3,65 juta orang Indonesia yang kini telah bekerja di luar negeri.

Saat dikonfimasi, Faisal mengakui bahwa cuitan itu asli. Ia menyebut sepenggal kalimat dukungan itu ia sampaikan dengan kesadaran, tanpa paksaan. “Sangat benar (saya mendukung Jokowi). Akal sehat dan kesadaran nurani yang akhirnya membimbing saya memilih Jokowi,” ucap Faisal dalam pesan pendek kepada Tempo, Jumat pagi, 13 April 2019.

Hingga 2 jam kicauan dilempar, 1.100 orang member tanda suka dan 270 orang lainnya memberikan komentarnya. “Ini dihack apa gimana pak? Bionya engga bapak banget. Wkwk,” tulis pengikut dengan akun @nasyorhm.

Warganet lain menyambut positif keputusan politik Faisal. “Enggak masalah pak Faisal pilih siapa, pilihan hidup bisa berubah. Tapi kalau nanti ada analisa ekonomi bapak yang sangat berubah dari yang pernah bapak tulis sebelumnya itu yang akan jadi aneh,” tulis @selvydante.

Sejam berselang seusai menulis kicauan yang menuai riak massa, Faisal kembali mencuit sebuah puisi yang erat kaitannya dengan asa dan harapan. Bersama kicauan itu, ia melampirkan sebuah tautan.

Simak juga: Pilih Jokowi, Ustaz Yusuf Mansur Kampanye Duet dengan Yenny Wahid

Dalam tautan yang mengantar warganet ke laman pribadi Faisal, ekonom Universitas Indonesia ini menampilkan selarik puisi berjudul “Di Puncak Gundah Masih Ada Asa”. Puisi tersebut baru ditulis pagi ini. Pada bagian ekor puisi, ia menyertakan lokasinya saat menulis sajak, yakni Surabaya.

Puisi teranyar Faisal berisi enam bait dan masing-masing bait memiliki empat larik. Pada bait terakhir, ia menyuratkan ungkapan perasaan tentang titian, juga tujuan. “Hati hati yang beku, cair satu satu. Ia pilih titian, yang lebih menjanjikan harapan,” tulisnya.

Sebelumnya Faisal Basri gencar mengkritik kebijakan ekonomi pemerintahan Jokowi. Faisal sebelumnya mengatakan Indonesia adalah negara pengimpor gula terbesar di dunia. Berdasarkan data statistik, Indonesia menjadi pengimpor gula pada periode 2017-2018 dengan besar impor 4,45 juta metrik ton. Angka itu diikuti oleh Cina di posisi kedua dengan 4,2 juta metrik ton dan Amerika Serikat dengan 3,11 juta metrik ton.

Ia juga mengkritik pembangunan infrastruktur seperti jalan tol yang berbasis di daratan. Padahal, Indonesia merupakan negara maritim yang wilayahnya lebih banyak perairan. "Jadi harusnya, infrastruktur laut-lah yang jadi backbone (tulang punggung), jadi kalau bangun infraatruktur itu jangan meniru China atau Malaysia (berbasis darat)," kata Faisal dalam diskusi di Restoran Batik Kuring, SCBD, Jakarta, Kamis, 28 Februari 2019.

Soal utang luar negeri, Faisal Basri sebelumnya menyatakan kenaikan utang pemerintah di era Jokowi tak bisa diabaikan. "Selama kurun waktu 2014-2018, utang pemerintah pusat naik 69 persen, dari Rp 2.605 triliun menjadi Rp 4.416 triliun. Peningkatan itu lebih tinggi ketimbang periode 2010-2014 sebesar 55 persen," katanya melalui situs pribadinya, www.faisalbasri.com pada Januari lalu.

Simak: Survei Terbaru LSI Denny JA, Jokowi di Ambang Menang Telak

Berita terkait

Jokowi Soal Susunan Kabinet Prabowo: Kalau Enggak Diminta Saran tapi Ikut Nimbrung, Enggak Boleh

5 jam lalu

Jokowi Soal Susunan Kabinet Prabowo: Kalau Enggak Diminta Saran tapi Ikut Nimbrung, Enggak Boleh

Menurut Jokowi, berbagai masukan tentang susunan kabinet mendatang itu boleh diberikan jika Prabowo meminta.

Baca Selengkapnya

Jokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan

6 jam lalu

Jokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan

Presiden Joko Widodo alias Jokowi buka suara soal kelanjutan rencana pemerintah memberi insentif untuk mobil hybrid.

Baca Selengkapnya

Nadiem Berterima Kasih ke Jokowi atas Dukungan terhadap Merdeka Belajar

6 jam lalu

Nadiem Berterima Kasih ke Jokowi atas Dukungan terhadap Merdeka Belajar

Nadiem mengatakan, semua keberhasilan gerakan Merdeka Belajar selama ini berkat dukungan dan arahan dari Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Kapasitas Produksi Motor Listrik di RI 1,6 Juta Unit, Baru Tercapai 100 Ribu Unit

6 jam lalu

Jokowi Sebut Kapasitas Produksi Motor Listrik di RI 1,6 Juta Unit, Baru Tercapai 100 Ribu Unit

Presiden Jokowi menyebut Indonesia memiliki peluang pasar yang besar untuk mengembangkan ekosistem kendaraan motor listrik. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Jokowi Respons Positif soal Wacana Presidential Club, Berharap Bisa Dilakukan Setiap 2 Hari Sekali

7 jam lalu

Jokowi Respons Positif soal Wacana Presidential Club, Berharap Bisa Dilakukan Setiap 2 Hari Sekali

Jokowi merespons positif wacana Presidential Club yang digagas Presiden terpilih Prabowo Subianto

Baca Selengkapnya

Jokowi Tegaskan Penyusunan Kabinet Baru Hak Prerogatif Prabowo: Kalau Usul-usul Boleh

7 jam lalu

Jokowi Tegaskan Penyusunan Kabinet Baru Hak Prerogatif Prabowo: Kalau Usul-usul Boleh

Jokowi menegaskan susunan kabinet pada pemerintahan mendatang merupakan hak prerogatif Presiden Terpilih dalam hal ini Prabowo

Baca Selengkapnya

Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang Bakal Direlokasi ke Bolaang Mongondow

9 jam lalu

Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang Bakal Direlokasi ke Bolaang Mongondow

Kementerian PUPR bakal merelokasi merelokasi warga terdampak erupsi Gunung Ruang di Sulawesi Utara.

Baca Selengkapnya

Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya

9 jam lalu

Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya

Prabowo disebut akan membentuk Presidential Club yang menjadi wadah pertemuan mantan presiden.

Baca Selengkapnya

Jokowi Instruksikan Pendataan dan Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

11 jam lalu

Jokowi Instruksikan Pendataan dan Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Jokowi meminta pendataan penduduk terdampak erupsi Gunung Ruang dan persiapan tempat relokasi

Baca Selengkapnya

Respons Istana atas Wacana Presidential Club dari Jubir Prabowo

12 jam lalu

Respons Istana atas Wacana Presidential Club dari Jubir Prabowo

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menanggapi wacana pembentukan presidential club yang disampaikan juru bicara Prabowo

Baca Selengkapnya