Presiden Bank Dunia Baru Terpilih, Sri Mulyani Sarankan 3 Hal

Editor

Rahma Tri

Jumat, 12 April 2019 14:13 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati kembali terpilih sebagai Menteri Keuangan Terbaik di Asia Pasifik tahun 2019. Penghargaan ini diraih Sri Mulyani untuk ketiga kalinya setelah tahun 2017 dan 2018 lalu. ANTARA/Wahyu Putro A

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan saran tiga langkah prioritas yang perlu dijalankan oleh Presiden Grup Bank Dunia yang baru terpilih, David Malpass. Menurut dia, pengetahuan tentang Bank Dunia perlu terus di-update.

Baca juga: Sri Mulyani: Indonesia Ingin Tumbuh Lebih Cepat, Tapi...

"Beliau telah terlibat dalam kenaikan modal Bank Dunia pada tahun 1980 dan pengetahuannya harus ditingkatkan. Bank Dunia telah banyak berubah dalam proses bisnis dan berbagai hal,” ujar Sri Mulyani dalam keterangan tertulis, Jumat, 12 April 2019.

Menurut dia, sejak kepemimpinan Presiden Bank Dunia Robert Zoellick, telah terjadi banyak perubahan di tubuh organisasi itu, termasuk dalam hal proses bisnis. Bank Dunia telah melakukan reformasi sehingga lebih sresponsif dalam merespons isu korupsi dan demokratisasi data.

Hal itu Sri Mulyani sampaikan saat menjadi salah satu pembicara dalam Joint Seminar Bretton Woods Committee and Center for Global Development. Seminar itu merupakan bagian dari rangkaian Spring Meetings Dana Moneter Internasional atau IMF – World Bank Group 2019.

Advertising
Advertising

Kedua, Sri Mulyani berharap Malpass memiliki perhatian pada isu spesifik sebagaimana kepemimpinan Presiden Bank Dunia sebelumnya. Dia menyakini Malpass y akan memiliki perhatian untuk menyelesaikan isu atau program setiap negara termasuk negara kecil, negara miskin, fragile, dan negara kepulauan.

"Yang harus dilakukan adalah memastikan bagaimana operasi Bank Dunia ke sebuah negara atau bagaimana janji Bank Dunia kepada negara terkait peningkatan modal kepada semua negara,” ujarnya.

Selanjutnya, Sri Mulyani menyampaikan kebijakan yang akan banyak ditunggu adalah penanganan untuk middle income country khususnya Tiongkok.

Ketiga, kata Sri Mulyani, pada masa kepemimpinan Zoellick, ada isu spesifik yang menjadi perhatian yaitu korupsi dan transparansi data. Sedangkan pada masa Jim Kim, perhatian tertuju pada isu sumber daya manusia dan perubahan iklim. "Mungkin di era Malpass, dia akan lebih concern pada koefisien gini, inequality, kebijakan bagaimana negara bisa berkembang optimal dengan intervensi minimal”, ujar Sri Mulyani.

Pesan Sri Mulyani selanjutnya adalah Bank Dunia harus punya keunggulan kompetitif dibanding lembaga lain. Bank Dunia adalah bank untuk dunia yang artinya perlu memiliki pengetahuan dan pengalaman lebih dalam menangani klien.

Baca: Refleksi 2018 Sri Mulyani: Defisit APBN Terendah Sejak 2012

“Sebagai klien saya selanjutnya bisa bertanya misal ketika akan melakukan reformasi pajak. Dengan pengalaman bukan hanya Asia namun juga dunia. Saya bisa mendapatkan best lesson. Kalau saya bertanya tentang social safety nett, apa yang harus saya lakukan dan best practice negara mana yang harus saya ikuti?," kata Sri Mulyani.

Bank Dunia dinilai memiliki pengetahuan dan pengalaman global bukan hanya di negara berpendapatan rendah, namun seluruh negara. Menurut Sri Mulyani, tiga hal utama itu yang perlu dijaga oleh Bank Dunia yaitu tata kelola, model bisnis, dan sumber daya. “Kalau kita tidak konsisten dengan tata kelola, model bisnis model dan sumber daya, maka akan sulit dalam mencapai tujuan. Tiga hal ini yang utama harus dilakukan oleh Bank Dunia," ujar dia.

HENDARTYO HANGGI

Berita terkait

Indef Minta Pemerintah Antisipasi Penurunan Konsumsi pada Triwulan II

2 jam lalu

Indef Minta Pemerintah Antisipasi Penurunan Konsumsi pada Triwulan II

Pemerintah diminta untuk mengantisipasi potensi menurunnya kinerja konsumsi rumah tangga terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada triwulan II 2024.

Baca Selengkapnya

Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen: Menumbuhkan Sebuah Optimisme

11 jam lalu

Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen: Menumbuhkan Sebuah Optimisme

Presiden Jokowi mengatakan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,11 persen di kuartal pertama tahun ini patut disyukuri.

Baca Selengkapnya

4 Nama yang Diusulkan PDIP Jadi Bakal Calon Gubernur DKI di Pilkada 2024

16 jam lalu

4 Nama yang Diusulkan PDIP Jadi Bakal Calon Gubernur DKI di Pilkada 2024

Siapa saja 4 nama yang diusulkan PDIP di Pilgub DKI?

Baca Selengkapnya

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

1 hari lalu

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara angka pertumbuhan ekonomi kuartal pertama 2024 bisa menjadi basis.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 2024 Tingkatkan Lapangan Pekerjaan

1 hari lalu

Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 2024 Tingkatkan Lapangan Pekerjaan

Kementerian Keuangan mencatat di tengah gejolak ekonomi global perekonomian Indonesia tetap tumbuh dan mendorong peningkatan lapangan pekerjaan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Siapkan Paket Pensiun Dini PLTU untuk Jadi Percontohan Transisi Energi

1 hari lalu

Sri Mulyani Siapkan Paket Pensiun Dini PLTU untuk Jadi Percontohan Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut Indonesia sedang memfinalisasi paket pensiun dini pembangkit listrik tenaga uap batu bara atau PLTU

Baca Selengkapnya

Nama Sri Mulyani Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur Jakarta dari PDIP

1 hari lalu

Nama Sri Mulyani Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur Jakarta dari PDIP

Gilbert Simanjuntak, mengatakan nama Sri Mulyani masuk bursa bacagub bersama Menteri Sosial Tri Rismaharini, dan mantan Panglima TNI Andika Perkasa.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

2 hari lalu

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

Sri Mulyani Indrawati dan Presiden ADB Masatsugu Asakawa membahas lebih lanjut program Mekanisme Transisi Energi (ETM) ADB untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

3 hari lalu

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan ada dampak kenaikan BI Rate ke level 6,25 persen terhadap APBN, terutama penerimaan pajak.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

4 hari lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya