Ke WNI di AS, Sri Mulyani: Jangan Biarkan Siapa pun Sepelekan RI

Kamis, 11 April 2019 08:28 WIB

Majalah tersebut juga mengeluarkan peringkat untuk para Menteri Keuangan lain di Asia Pasifik. Menkeu Sri Mulyani berhasil mengungguli para menteri dari negara Filipina, Singapura, Australia dan sejumlah negara lain di kawasan tersebut.TEMPO/Tony Hartawan
TEMPO.CO, New York - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memiliki wejangan khusus bagi para penerima beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan yang bersekolah di New York, Amerika Serikat. Sri Mulyani meminta para anak bangsa di Negeri Abang Sam tidak menyepelekan RI.

Baca juga: Sri Mulyani: Indonesia Ingin Tumbuh Lebih Cepat, Tapi...
"Jangan pernah membiarkan siapa pun untuk menyepelekan republik kita. Apalagi menganggap diri sendiri tidak mampu, menganggap diri kita tidak bisa maju,” ujar Sri Mulyani di depan para penerima beasiswa di New York, 10 April lalu. Pesan itu ia unggah langsung melalui akun Instagram resminya pada Kamis, 11 April.
Sri Mulyani juga meminta, penerima LPDP tak merasa minder dan kalah dengan bangsa lain. Ia menyebut, kekalahan harus menjadi sebuah lecutan untuk lebih maju.
Ia mencontohkan, negara yang berhasil maju setelah terpuruk adalah Korea Selatan. Dalam ceritanya, Sri Mulyani mengatakan negara itu sangat miskin pada 1950. Dalam buku yang dibacanya, Sri Mulyani mengatakan Korea Selatan berhasil menumbangkan kompetisi konstruksi di dunia international ketika mereka membangun sebuah rig di laut dalam Timur Tengah.

"Mereka dapat membangun dengan harga yang jauh lebih murah dari kontraktor Amerika dan Jepang,” ujarnya.
Sri Mulyani mengatakan pencapaian yang didapat Korea Selatan itu membutuhkan upaya pengorbanan. Ia lalu menyebut bahwa LPDP adalah salah satu usaha pemerintah untuk memajukan anak bangsa dan mengejar ketertinggalan dengan negara lain.
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu lantas menceritakan awal mula program LPDP muncul. Menurut dia, program ini diinisiasi lantaran adanya rasa kalah dengan Singapura dan Malaysia dalam sistem pendidikan. Saat bertemu dengan Menteri Keuangan Singapura dan Malaysia pada 10 tahun lalu, Sri Mulyani menanyakan mereka kedua negara itu bisa lebih maju dan mengirimkan generasi mudany amelanjutkan sekolah di luar negeri.
"Saya kemudian berpikir dan berusaha keras agar dapat menyusul mereka. Itulah salah satu titik awal lahirnya LPDP,” ucapnya. Sri Mulyani mengatakan, saat ini, negara telah mengirim 20.255 delegasinya untuk bersekolah di luar negeri. Bahkan, pada tahun ke-10, banyak universitas kesohor secara global mengajukan kerja sama dengan LPDP.

Berita terkait

Kisah Anak Buruh Tani Korban Tsunami Palu Lulus S2 UGM Berkat LPDP

6 jam lalu

Kisah Anak Buruh Tani Korban Tsunami Palu Lulus S2 UGM Berkat LPDP

Cerita Heni Ardianto, lulusan prodi Magister Sains Manajemen FEB Universitas Gadjah Mada (UGM) dengan IPK 3,72 asal Sulawesi Tengah.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

9 jam lalu

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

Sri Mulyani Indrawati dan Presiden ADB Masatsugu Asakawa membahas lebih lanjut program Mekanisme Transisi Energi (ETM) ADB untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kemendikbud Buka Pendaftaran Beasiswa Pendidikan Indonesia 2024, Diperluas hingga Jenjang S3

9 jam lalu

Kemendikbud Buka Pendaftaran Beasiswa Pendidikan Indonesia 2024, Diperluas hingga Jenjang S3

Di tahun sebelumnya, beasiswa calon dosen masih terbatas untuk jenjang S2.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

1 hari lalu

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan ada dampak kenaikan BI Rate ke level 6,25 persen terhadap APBN, terutama penerimaan pajak.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

2 hari lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

2 hari lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

2 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Polisi Philadelphia Tolak Permintaan Kampus UPenn untuk Serbu Demo Dukung Palestina

2 hari lalu

Polisi Philadelphia Tolak Permintaan Kampus UPenn untuk Serbu Demo Dukung Palestina

Kepolisian Philadelphia menolak permintaan Universitas Pennsylvania untuk membubarkan paksa perkemahan mahasiswa pendukung demo Palestina

Baca Selengkapnya

Pendaftaran Beasiswa Pendidikan Indonesia 2024 Dibuka, Simak Syarat dan Jadwalnya

2 hari lalu

Pendaftaran Beasiswa Pendidikan Indonesia 2024 Dibuka, Simak Syarat dan Jadwalnya

Kemendikbudristek membuka pendaftaran Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI) 2024 hingga 15 Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Penerima LPDP Bisa Bawa Keluarga di Negara Tujuan

2 hari lalu

Penerima LPDP Bisa Bawa Keluarga di Negara Tujuan

Sebelumnya penerima beasiswa LPDP baru bisa membawa keluarga pada tahun ke dua.

Baca Selengkapnya