SMF Catatkan Laba Rp 437 Miliar Sepanjang 2018

Rabu, 10 April 2019 14:08 WIB

Direktur Utama PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) Ananta Wiyogo menyampaikan sambutan dalam acara Seremonial Pencatatan Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan IV SMF Tahap VIII Tahun 2019 di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta. Senin, 25 Maret 2019. Tempo/Caesar Akbar

TEMPO.CO, Jakarta - PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp 437 miliar sepanjang 2018. Jumlah ini naik hingga 10,1 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp 397 miliar.

Baca juga: SMF Terbitkan Obligasi Berkelanjutan Rp 2,51 Triliun

Direktur utama SMF, Ananta Wiyogo mengatakan catatan laba ini lebih tinggi dari target perusahaan sebesar Rp 411 miliar. "Dalam masa-masa yang penuh tantangan karena adanya kenaikan suku bunga sampai lebih dari empat kali, namun semuanya tetap sesuai target, on track," kata Ananta saat mengelar konferensi pers di kantornya, Jakarta Selatan, Rabu 10 April 2019.

Ananta menjelaskan, capaian positif 2018 tersebut didukung naiknya jumlah penyaluran pinjaman atau kredit dan sekuritisasi. Hal ini juga seiring dengan diterbitkannya surat utang perusahaan untuk membiayai pinjaman.

Menurut catatan, sepanjang 2018 perseroan di bawah Kementerian Keuangan ini mampu menyalurkan pinjaman sebesar Rp 9,88 triliun. Atau meningkat sebanyak 36,5 persen dibandingkan pada 2017 yang baru mencapai Rp 7,24 triliun.

Sedangkan dari pembiayaan sekuritisasi, perusahaan mampu mencatatkan hingga Rp 2 triliun atau meningkat 100 persen dibandingkan pada 2017 yang baru mencapai Rp 1 triliun.

Adapun untuk pembiayaan, SMF telah menerbitkan surat utang sebesar Rp 5,551 triliun melalui penerbitan obligasi PUB IV Tahap III-VI. Sampai dengan akhir tahun 2018, posisi outstanding surat utang SMF mencapai Rp 10,23 triliun.

Ananta menuturkan, capaian-capaian ini membuat kinerja sekuritisasi perseroan bisa tercapai sebesar 100 persen, penyaluran pinjaman sebesar 102 persen dan penerbitan surat utang mencapai 92,55 persen. Dia mengatakan, kinerja penerbitan surat utang yang belum cukup maksimal tersebut lebih banyak disebabkan oleh tantangan tingginya suku bunga.

"Namun penerbitan surat utang ini sudah sesuai harapan dan juga strategi khusus pemegang saham dapat kita laksanakan sesuai jadwal," kata Ananta.

Sementara itu, secara kumulatif total akumulasi dana yang telah dialirkan SMF ke sektor pembiayaan perumahan dari tahun 2005 sampai dengan Desember 2018 mencapai Rp 47,52 triliun. Total aset SMF di tahun 2018 sebesar Rp 19,49 triliun, naik 24,5 persen dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp 15,66 triliun.

Berita terkait

Laba Bersih BTN Syariah Meroket 56 Persen menjadi Rp 164,1 Miliar

2 hari lalu

Laba Bersih BTN Syariah Meroket 56 Persen menjadi Rp 164,1 Miliar

BTN Syariah membukukan laba bersih kuartal I 2024 mencapai Rp 164,1 miliar atau tumbuh 56,1 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Bank Jago Bukukan Laba Bersih Rp 22 Miliar per Kuartal I 2024

2 hari lalu

Bank Jago Bukukan Laba Bersih Rp 22 Miliar per Kuartal I 2024

Dana pihak ketiga Bank Jago tumbuh 42 persen secara tahunan atau year-on-year (yoy).

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

2 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Raup Rp 5,925 Triliun dari Lelang SBSN Tambahan

4 hari lalu

Pemerintah Raup Rp 5,925 Triliun dari Lelang SBSN Tambahan

Pemerintah meraup Rp 5,925 triliun dari pelelangan tujuh seri SBSN tambahan.

Baca Selengkapnya

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

4 hari lalu

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

PT Unilever Indonesia Tbk. meraup laba bersih Rp 1,4 triliun pada kuartal pertama tahun 2024 ini.

Baca Selengkapnya

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

5 hari lalu

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

Kementerian Keuangan antisipasi dampak penguatan dolar terhadap neraca perdagangan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Laba BCA Rp 12,9 T pada Kuartal Pertama, Ditopang Restrukturisasi yang Berangsur Normal

6 hari lalu

Laba BCA Rp 12,9 T pada Kuartal Pertama, Ditopang Restrukturisasi yang Berangsur Normal

Laba bank BCA mencapai Rp 12,9 triliun pada kuartal pertama 2024. Ada sejumlah kredit restrukturisasi yang mulai berangsur normal.

Baca Selengkapnya

Telkom Catat Laba Bersih Operasi Tumbuh 3,1 persen YoY Dikuartal Pertama 2024

8 hari lalu

Telkom Catat Laba Bersih Operasi Tumbuh 3,1 persen YoY Dikuartal Pertama 2024

PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) mencatat pendapatan konsolidasi sebesar Rp37,4 triliun atau tumbuh 3,7 persen year on year atau YoY pada akhir kuartal pertama 2024.

Baca Selengkapnya

Bank DKI Setor Dividen Sebesar Rp 326,4 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

9 hari lalu

Bank DKI Setor Dividen Sebesar Rp 326,4 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI menyumbang dividen terbesar bagi Provinsi DKI Jakarta, jumlahnya mencapai Rp 326,44 miliar.

Baca Selengkapnya

Estafet Keketuaan ASEAN 2024, Pemerintah RI Beri Hibah Rp 6,5 Miliar ke Laos

24 hari lalu

Estafet Keketuaan ASEAN 2024, Pemerintah RI Beri Hibah Rp 6,5 Miliar ke Laos

Pemerintah RI menyalurkan bantuan Rp 6,5 M kepada Laos untuk mendukung pemerintah negara tersebut sebagai Keketuaan ASEAN 2024.

Baca Selengkapnya