Rizal Ramli Sesumbar Prabowo Bisa Bikin Pertumbuhan 8 Persen
Reporter
Muhammad Hendartyo
Editor
Rahma Tri
Selasa, 9 April 2019 08:22 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom senior Rizal Ramli sesumbar, jika calon presiden Prabowo Subianto menjadi presiden, ia akan membuat pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 8 persen. Dia bahkan mengklaim, hal itu akan tercapai dalam satu tahun, jika Prabowo memimpin.
Baca: Kata Ekonom Soal Prediksi The Economist Jokowi Vs Prabowo
"Tahun 2020 bisa tercapai. Rata-rata selama 5 tahun ke depan. Itu dampaknya terhadap lapangan kerja akan besar, kedua dampaknya terhadap upah," kata Rizal Ramli di Hotel Century Jakarta, Senin, 8 April 2019.
Rizal mengatakan, salah satu upaya untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dengan menurunkan harga listrik. Menurut dia, dalam seratus hari Prabowo jika menjadi presiden, akan menurunkan harga listrik untuk golongan 900 va. Menurut dia memang banyak yang kritik dari rencana itu, karena PLN pasti bangkrut.
Namun dia enggan memberitahu lebih lanjut strategi agar PLN tidak bangrut jika tarif listrik turun. "Tidak bisa, nanti takut dicontek," ujarnya. "Caranya tunggu saja kalau Prabowo menang, kami umumin".
Kedua, kata dia yang akan dilakukan adalah menurunkan harga daging dan gula 70 persen. Caranya apa dengan mengubah sistem kartel dengan kuota, ke sistem tarif. "Siapa saja boleh impor asal bayar tarif 30 persen, supaya petani kita dilindungi. Otomatis harga daging yang dua kali di Indonesia dibandingkan negara lain akan turun 70 persen, harga gula turun 70 persen harga bawang putih turun juga," kata Rizal.
<!--more-->
Dari situ, kata Rizal, secara tidak langsung pemerintah Prabowo setiap bulan akan membuat ibu-ibu berhemat Rp 1 - 2 juta. Dari penghematan itu, kata Rizal, ibu-ibu bisa gunakan uangnya belanja lagi. Jika ibu-ibu belanja, menurut dia, ekonomi ritel akan lebih hidup lagi.
Dengan langkah itu, kata dia pertumbuhan ekonomi bisa meningkat 1 persen. Ketiga, kata Rizal, Prabowo juga akan menaikkan gaji pegawai negeri sipil atau PNS.
Berikutnya, kata Rizal, juga memiliki rencana untuk membangun sawah baru sekitar 1 jt hektar. Sawah baru itu, kata dia kebanyakan akan dibangun di Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Selatan. "Karena airnya banyak, matahari banyak. Kami juga akan bangun 1 juta ladang jagung, kami juga akan bangun 0,5 juta hektar lahan tebu baru," ujarnya.
Kelima, kata dia, jika Prabowo jadi presiden, akan membangun 1 juta rumah untuk rakyat. "Kami rencananya 1 juta. Caranya luar Jawa pakai tanah negara. Kalau yang (di luar Jawa) susah, kita mungkin mesti cari jalan," kata Rizal.
Pada kesempatan yang berbeda, Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi- Ma'ruf Amin, Arif Budimanta, mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi nasional yang sekitar 5 persen merupakan suatu capaian yang perlu diapresiasi. "Karena untuk tumbuh sebesar itu diperlukan perencanaan dan pengorganisasian yang baik," kata Arif saat dihubungi, Ahad, 7 April 2019.
Arif mengatakan sejak 2011, tren pertumbuhan ekonomi turun akibat efek turunan atau lanjutan dari krisis 2008 sampai 2015. Pertumbuhan ekonomi pun merosot dari sekitar 6 persen menjadi di bawah 5 persen.
Baca juga: Sri Mulyani Yakin Kinerja Fiskal Tahun Ini Sebaik 2018
Kini, kata dia, tren pertumbuhan ekonomi semakin membaik dan naik di atas 5 persenan. Bahkan, Arif membandingkan, ketika Indonesia tumbuh di atas 6 persenan, Cina sebagai negara mitra dagang utama tumbuh dua digit. Sekarang, pertumbuhan Cina hanya sekitar 6-7 persen, atau sudah menurun sekitar 30 persen.
"Kita masih lebih baik, ke depan akan lebih baik dengan semakin baiknya infrastruktur ekonomi dan komitmen yang kuat dari pemerintah menjalankan redistribusi aset dan kebijakan keadilan ekonomi," ujar Arif.
DIAS PRASONGKO